Mel
********
Chapter 5 - Mel
Elevator berhenti di lantai 8 dan gw melangkah ke lorong hotel mencari nomor kamar yang gw tuju. Dalam hati gw berpikir “Hmmm status gw udah kayak laki-laki panggilan hari ini”. Gw memencet tombol bel kamar 808 dan tak lama pintu terbuka. “Hallo saaay…” wanita itu menyapa dengan suara dan senyumnya yang khas. Setelah cipiki cipika dengan pelukan hangat dengannya, gw beranjak masuk ke kamar hotel bintang 4 di daerah Kemayoran itu.
“Mau minum say” dia bertanya sambil melangkah ke coffee table. “Nih gw bawain minuman kesukaan elo” ujarnya sambil memegang botol wine merah dan memandang gw dengan kerlingan genit. Waktu baru mendekat ke jam 2 siang tapi kalau bertemu dengannya happy hour bisa mulai sejak matahari masih mencorong diatas. Gw mengenal Mel, begitu dia biasa disapa teman-temannya, sejak 6 tahun silam karena puterinya 1 sekolah dengan puteraku. Gw dan istri gw Lina sudah mengenalnya sejak awal anak-anak kami mulai kelas 7. Karena cocok maka kami bisa akrab, apalagi ketika sekitar 5 tahun silam Mel menghadapi krisis bahtera perkawinan. Kami jadi sering berkumpul menghiburnya hingga akhirnya perkawinan tersebut kandas juga.
Usianya 2 tahun diatas gw, artinya dia sudah berumur 51 saat itu. Mature MILF, kira-kira begitulah predikatnya, tapi Mel yang sekarang berbeda dengan yang dahulu ketika dia masih status nikah dan paska nikah. Gw melihat transformasi tubuhnya yang lebih kurus, tak berlemak dan sintal. Postur tubuhnya bongsor untuk ukuran Indonesia keturunan +/- 170cm dengan rangka tubuh yang besar. Bahu, dada dan pinggulnya lebar menyambung ke kakinya yang jenjang. Busana favoritnya adalah baju terusan yang agak longgar di atas lutut, tepatnya di setengah pahanya. Dengan hak sepatu tinggi otomatis pantatnya yang tebal menjadi semakin terangkat, dengan kaki yang panjang membuat postur tubuhnya terlihat seksi dan menggairahkan.
Aset dadanya terlihat membusung membuat lelaki seringkali lupa diri melirik ke belahan dadanya karena kancing terusannya seringkali terbuka hingga 2. Ukurannya dadanya 38C (Loh koq tau? Hehehe… ada ceritanya lah). Kulitnya cerah laksana porselen. Rambutnya selalu dihighlight kemerahan dan panjang hingga diatas dada. Walaupun wajahnya tidak terlalu cantik tapi menurut gw terkesan erotis dengan pipi agak tinggi, rahang agak kotak, mata agak menyipit dan bibir tipis. Aura “ganas” seakan terpancar dari wajahnya.
Mel suka berdandan tipis, menunjukkan sikap cuek dan rada tomboy, dan kalau bicara soal cuek Mel memang ratunya. Kalau duduk dia suka menyilangkan kaki tinggi-tinggi hingga menyibak roknya yang lebar dan memperlihatkan pahanya yang mulus dan tak jarang… sebagian dari celana dalamnya! Apalagi kalau sudah kena pengaruh alkohol hmmm… bayangan jembut dibalik celdam pun sudah menjadi “penglihatan” lumrah.
Momen yang sama terjadi di siang itu, Mel duduk di sofa dan menyilangkan kakinya. Gw bisa melihat jelas bongkahan pantatnya yang padat dan mulus, tapi tidak kelihatan celana dalam, mungkin karena memakai G-string minim yang menyelip di belahan pantatnya.
Mel menyorongkan gelas yang sudah terisi anggur merah ke gw lalu menuangkan 1 gelas penuh untuk dirinya. “Cheeers…” ujarnya dengan raut muka gembira. Triiing.. gelas kami berdenting. 2 teguk wine masuk kedalam tubuhku membuatku terasa lebih rileks. Kami lalu ngobrol ngalur ngidul dan mengalir selayaknya teman lama yang baru bersua.
30 menit kemudian 1 botol wine pun tandas diantara kita berdua. Rona wajahnya sudah memerah. Dia tiba-tiba berdiri “Aduh gerah banget nih, gw mau ganti baju dulu ah” dan beranjak ke kamar mandi sambil menjinjing tasnya. Selang semenit dia keluar hanya mengenakan lingerie satin putih dengan corak kalem model rok yang hanya cukup menutup bagian selangkangannya. Dia menghempaskan diri ke sofa dan mengangkat kedua kakinya meringkuk diatasnya. Paha dan betisnya menantang. Bulu jembutnya membentuk shilloute di selangkangannya. Kedua pentil teteknya jelas tercetak di bagian dada lingerienya. Darah gw mendesir melihat pemandangan erotis. Penis gw tidak bisa lagi diajak kompromi mulai mengeras. Dengan nakal Mel berkata “Bodi gw sekarang gak kalah kan sama bini elo?”. Gw jadi teringat kata2nya di weekend sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Milf sensasi
Cerita Pendekmengisahkan pengalaman Robby - seorang wiraswasta berumur 43 yang masih beristri dan memiliki 2 anak remaja - dengan sejumlah MILF yang pernah berlabuh dalam kehidupan seksnya. Yang dimaksud MILF disini adalah ibu / mama / mommy dari yang berusia mu...