Xiao Zhan kembali masuk ke kantor setelah istirahat di rumah 3 hari, seperti biasa dia akan menyapa setiap orang yang di temui nya dengan senyum ramahnya.
Dia memasuki ruangan nya dan mengernyitkan alisnya saat tak melihat sosok Wang yibo.
".... Kemana anak itu?" Gumamnya pelan.Wang yibo memang pergi kemarin pagi, dia mengatakan orang rumah menelpon nya dan memberitahu kondisi ayahnya sangat mengkhawatirkan. Saat itu Xiao zhan ingin ikut untuk menjenguk tapi dia sendiri pun masih sakit, jadi Wang yibo memintanya untuk diam di rumah dan beristirahat.
Xiao zhan memeriksa ponselnya dan melihat Jika pesan yang dia kirim tidak di baca, Wang yibo juga tidak mengangkat panggilan darinya.
Saat Xiao zhan akan duduk tiba tiba saja seorang pegawai memberitahunya jika bos nya, yaitu tuan Wang meninggal tadi pagi.
Xiao Zhan tersedak, kenapa dia baru di beritahu sekarang? Sial.
maka dengan cemas dia segera meraih kunci mobilnya dan pergi menuju kediaman tuan Wang.Saat Xiao Zhan sampai di kediaman tuan Wang, rumah besar bak istana itu telah di di penuhi ratusan karangan bunga yang berderet di sepanjang kiri dan kanan jalan.
Xiao Zhan tersenyum pada setiap pelayat yang hadir, rata rata kenalan tuan wang adalah kenalan nya juga, karena mereka adalah kolega nya dalam berbisnis.
Dia masuk kedalam ruangan dan melihat Wang yibo yang tengah berdiri seorang diri di samping peti mati dengan wajah menunduk.
Xiao Zhan dengan perlahan mendekatinya. Dia melihat Wang yibo tidak bereaksi dengan kehadiran nya.
Dia melihat kedalam peti dan mengehela napas berat, Xiao Zhan telah bekerja di perusahaan tuan wang sekitar 6 tahun, mereka sudah biasa berbagi cerita dan bertukar pikiran.
Xiao Zhan merasa hatinya menjadi hampa, dia telah kehilangan bos sekaligus sahabatnya, bohong jika dia mengatakan tidak ingin menagis.Xiao Zhan menaruh satu ikat bunga putih yang di bawanya dan menaruh nya di sekitar peti mati tuan wang, dia tidak berkata apapun hanya menutup mata berdoa untuk jiwa tuan wang agar pergi dengan tenang.
Lalu Xiao Zhan menatap wang yibo dengan ekor matanya, pria itu masih menunduk, dia tidak bisa melihat wajahnya karena tertutup poninya.
Aura di sekitar Wang yibo begitu mencekam, di tambah pria itu memakai busana berkabung serba hitam, membuatnya kian terlihat suram dan juga sedikit....... Menyedihkan
Semua orang tidak ada yang berani mendekati Wang yibo karena pria itu sangat pemarah, dengan suasana yang begitu sensitif terang saja semua orang takut bertindak lancang dan malah menimbulkan kemarahan pada tuan muda itu Jika berani mendekatinya.
"Aku turut berduka cita." Xiao zhan mencoba untuk mmberbasa basi.
Tidak ada tanggapan, wang yibo masih menunduk. Tapi xiao Zhan bisa melihat kedua tangan Wang yibo mengepal dengan kuat.
Xiao Zhan meneguk ludah nya dengan susah payah
Aku tidak boleh menyinggung perasaan nya, bisa bisa dia mengamuk."kenapa tidak menghubungi ku?" Xiao Zhan kembali mencoba menarik perhatian Wang yibo.
Lagi lagi Wang yibo masih bungkam.
Xiao Zhan tidak tahan melihatnya, jadi dia mendekati Wang yibo dan memegang kedua pundak wang yibo dengan tangan nya, memaksa wang yibo untuk berhadapan dengan nya.
"Wang tatap aku."
Bahu wang yibo bergetar pelan, Xiao Zhan dengan cepat memegang kedua pipinya memaksa wajahnya untuk mendongak.
Wang yibo terlihat begitu menyedihkan, matanya memerah dengan sedikit genangan air mata, dan bibirnya sedikit berdarah karena di gigit sedari tadi.
untuk keseluruhan sebenarnya wang yibo terlihat sangat imut, hingga rasanya Xiao zhan ingin sekali mencubit pipinya yang sedikit gembul itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIREKTUR XIAO |Yizhan| END ✔️
Fanfiction18+ Xiao Zhan adalah seorang duda tampan berusia 34 tahun yang menjabat sebagai direktur di perusahaan besar tempat nya bekerja. kehidupan nya yang menyenangkan berubah menjadi menyebalkan setelah sang pemilik perusahaan mengirimkan anaknya yang ber...