7

4K 355 23
                                    

"Hi bunda, Hi Ayah"

"Renjun?"

"Shotaro?"

"Hehe.."

Winwin sontak berdiri dan berhambur memeluk kedua putra cantiknya. Ya, Na Renjun dan Na Shotaro pulang ke kediaman Na. Winwin memeluk keduanya dengan rasa rindu. Tangisan winwin pecah.

"Bunda kangen kalian,astaga kenapa tidak memberi kabar dulu hm?"

Renjun menggeleng seraya tersenyum.ia melonggarkan pelukannya lalu menatap hangat sang bunda.

"Suprise bunda. Renjun dengan shotaro memang sengaja untuk datang kemari. Agar bunda dan ayah terkejut"

Winwin mencubit pipi keduanya membuat sang empunya terkekeh. Winwin kembali memeluk erat sang putra dan menghujani kecupan di wajah keduanya.

"Ekhm"

"Eh iya, bunda sampai lupa kalau bunda punya menantu"

Winwin selesai dengan acara mencium renjun dan shotaro,ia beralih ke guanlin. Lelaki jangkung itu sedari tadi berdiri di belakang renjun menonton pertunjukan winwin yang melepas rindu. Winwin memeluk guanlin dan menepuk kedua bahu sang menantu.

"Bagaimana kabarmu nak? Mom sama Dad sehat?"

"Sehat bunda,mereka 3 bulan lagi akan kemari setelah menyelesaikan proyek disana" ucap guanlin

Winwin mengangguk dengan senyumannya. Yuta berdiri dari duduknya dan merangkul bahu menantunya. Perbedaan tinggi mereka sangat terlihat karena guanlin suami renjun sangat tinggi.

"Bagaimana kabarmu nak? Kau menikmati waktumu dengan anakku?" Guanlin mengangguk seraya tersenyum. Ia mendekatkan wajahnya pada telinga Yuta dan mulai membisikkan sesuatu.

"Benarkah? baguslah begitu." Wajah yuta berubah menjadi senang. Shotaro dan Winwin bingung karena perubahan wajah Yuta. Sedangkan Guanlin, setelah membisikkan sesuatu kepada yuta ia melihat kearah renjun.

Guanlin menaik turunkan alisnya dan sontak membuat renjun membelalakkan matanya. Ia mendekati Guanlin lalu menggenggam tangan si tinggi. Ia mengeratkan genggamannya ah tidak itu bisa disebut mengcengkram tangan.

"Renjun ke kamar dulu ya ayah, Renjun mau kasih sesuatu buat suami Renjun yang tampan ini"

"A-aduh sayang.."

"Iya kan?!"

Renjun menekankan kalimatnya dan menatap tajam Guanlin. Guanlin hanya bisa pasrah dan mengangguk dengan senyuman tertekan karena tangannya sangat sakit. Winwin tersenyum begitu juga dengan Yuta. Mereka menganggukkan kepalanya dan sepasang suami istri itu langsung berjalan melalui tangga untuk menuju kamar atas.

Shotaro ia tidak peduli dengan situasi tadi. Ia lebih memilih untuk menghabiskan makanan yang bunda nya buat. Winwin dan Yuta juga terkejut karena nafsu makan shotaro semakin meningkat setelah datang dari rumah neneknya.

"Lahap sekali makan nya nak."

"Shotaro lapar bundaa."

"Nenek selalu masak apa disana hm?"

"Masak ayam terus! Shotaro bosan!"

Yuta tertawa puas. Ia sudah menyangka jika ibunya itu akan selalu memberikan menu ayam kepada cucu cucu nya. Winwin menggelengkan kepala dengan senyuman di wajahnya. Manis sekali. Membuat Yuta yang melihat itu seketika pingsan.g

"Ya sudah itu dimakan ya, pasti kangen sama masakan bunda kan?"

"Banget!"

Itu bukan shotaro yang menjawab. Yuta dan Winwin seketika menoleh kearah kebelakang. Itu adalah Na Xiaojun putra sulung keluarga Na. Ia berjalan menghampiri kedua orang tuanya dan adik bungsunya yang sedang menganga tak percaya.

The Royalty Family (Johnten Yuwin Jaeyong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang