1

844 55 1
                                    

Mark memasuki rumah sakit terbesar di Seoul, sesekali membalas sapaan orang yang dilaluinya dengan ramah. Mark segera pergi keruangan direktur. Bertanya kepada resepsionis, kemudian bergehas setelah mengetahui letak ruangan direktur.

Mark menaiki lift dan menekan angka 27 pada tombol lift. Sebelum pintu lift tertutup, ada seseorang mencehatnya dan segera masuk ke dalam lift tersebut. Mark melihat pemuda di depannya sedang mengatur nafasnya yang terengah sehabis berlari.

Dikarenakan pemuda disampingnya belum menekan tombol tujuannya, Mark bertanya "Ekhem permisi, kau mau turun di lantai berapa? Biar aku bantu tekan". Pemuda tersebut menoleh setelah nafasnya mulai stabil dan menjawab " Hahh... Sama denganmu". Mendengar itu Mark hanya menganggukkan kepalanya.

Tingg..

Beli lift berbunyi menandakan mereka telah sampai pada tujuannya. Mark berfikir apakah pemuda disampingnya ini juga dokter baru disini. Ketika telah sampai didepan pintu ruang direktur, pemuda yang disebelahnya bertanya apakah pak direktur ada didalam ruangannya atau tidak. Setelah mendapat jawaban, pemuda itu langsung masuk tanpa mengetuk pintunya terlebih dahulu.

Mark yang melihat itu terkejut, pasalnya itu tidak sopan. Mark hanya menggelengkan kepala kemudian menyusul pemuda tadi.

"Oh Mark, kau sudah sampai. Duduklah" Mark duduk didepan pemuda tadi. Kemudian direktur duduk di sofa single ditengah - tengah mereka. "Kenalkan Mark, ini anak bungsuku, Donghyuck".

Anak bungsu om John? Bukankah nama anak bungsunga haechan?. Batin Mark.

"Mark Jung" Mark mengulurkan tangannya kearah pemuda yang baru diketahui adalah anak direktur. "Seo Donghyuck, panggil saja Haechan" jawab pemuda tersebut.

Oh nama aslinya Donghyuck. Batin Mark

"Mark ini adalah dokter baru disini, mulai hari ini dia akan bekerja di rumah sakit kita. Ruanganmu sudah disiapkan Mark". Ucap pak direktur atau kerap dipanggil Seo Johnny. " Haechan, antar kan Mark keruangannya, sekalian ajak dia berkeliling rumah sakit ini"

Haechan mengangguk dan langsung keluar dari ruangan tersebut. "Kalau begitu saya permisi dulu direktur" ucap Mark sambil tersenyum ramah dan segera menyusul Haechan yang telah keluar.

"Jadi kau dokter spesialis apa?" tanya Haechan setelah menekan tombol lift. "Spesialis Kandungan" jawab Mark singkat. Haechan hanya mengangguk dan masuk kedalam lift diikuti Mark.

Tidak ada pembicaraan selama mereka di dalam lift. Ketika angka menunjukkan angka 15,mereka keluar. Haechan memimpin perjalanan dan Mark hanya mengikuti dengan diam. Kemudian Haechan berhenti di depan sebuah ruangan yang lumayan luas.

"Ini ruanganmu" ucap Haechan dan duduk disofa yang ada didalam ruangan tersebut. Mark melihat - lihat isi ruangannya, kemudian menaruh tasnya di meja dan menggantung jasnya di gantungan jas. "Umurmu berapa? Setahu saya, direktur Seo hanya mempunyai satu anak, Hendery" tanya Mark sambil duduk disofa.

"Umurku 23 tahun. Dari SHS aku menempuh pendidikan di Chicago hingga aku lulus S2. Dan baru kembali minggu lalu ke Korea." jawab Haechan tanpa mengalihkan pandangannya dari handphonenya.
"Kau lebih muda 4 tahun dariku" ucap Mark, kemudian hening. Mereka sibuk dengan handphonenya masing-masing.

"Apakah kau tidak bosan? Aku sangat bosan" ucap Haechan dengan nada bosan. Mark mengalihkan pandangannya dari handphone dan menaikkan satu alisnya kemudian bertanya "kenapa kau tidak pulang saja, atau kau pergi kemana saja jika kau bosan" setelah mengatakan itu Mark mengendikkan bahunya dan kembali sibuk dengan handphonenya. Dia tengah mengurus berkas - berkas kepindahannya dari rumah sakit Canada ke rumah sakit Korea.

"Ayolah Mark, aku kesini juga bukan karena kemauanku. Daddy menyuruhku untuk kesini dan sekarang dia sedang meeting" ucap Haechan kesal. "Terus?" tanya Mark.

"Oh come on Mark, lo gak mau ngajak gue kemana gitu? Atau gue ajak lo keliling ni rumah sakit deh" Haechan membujuk Mark agar mau ikut bersamanya. "Kau sendiri saja kelilingnya, aku masih harus mengurus beberapa hal masalah kepindahan ku". Ucap Mark lagi² tanpa mengalihkan pandangannya dari HP.

Haechan yang mendengar itu menjadi kesal. Tapi dia tidak kehilangan ide untuk membujuk Mark. "Mark~, ayolahh. Aku sangat bosan disini. Hyung~, Makeu hyung~" ucap Haechan dengan aegyo. Mark yang melihat Haechan seperti itu ingin menguyel pipi chubby Haechan tetapi ia tahan dengan wajah yang masih datar.

Mark bangkit berdiri dan memakai jasnya dan berjalan kearah luar. Haechan yang merasa dihiraukan menjadi semakin kesal dengan wajah cemberut. "Kenapa masih duduk? Katanya bosan" ucap Mark yang menatap Haechan dari depan pintu.

Haechan yang mendengar itu langsung semangat dan keluar mendahului Mark. Mark yang melihat tingkah Haechan seperti itu hanya menggelengkan kepalanya dan segera menyusul Haechan. Haechan memimpin ke arah lift dan menekan angka 5.

Sesampainya mereka di lantai 5, mereka keluar secara beriringan. "Untuk apa kita kesini?" tanya Mark bingung. "Aku lapar Mark belum srapan. Daddy menyuruhku untuk segera pergi kesini ketika aku ingin sarapan. Jadinya aku panik dan meninggalkan sarapanku dan bersiap siap" jawab Haechan dengan nada kesal. Mark merasa tidak Terima tetapi hanya diam mengikuti Haechan yang telah duduk. Mark tidak ingin menerima resiko diomelin oleh Haechan yang sedang badmood karena lapar.

"Aku memesan Kimchi Chigae 1, Tteokbokki 1, Dessert 1 dan Milkshake Stowberri 1. Dan kau mau pesan apa Mark?" Haechan bertanya kepada Mark. "Spaghetti dan Americano". Jawab Mark singkat. Pelayanan mengulang kembali pesanan mereka dan meminta menunggu sebentar. Mereka menunggu selama hampir 15 menit tanpa berbicara, hanya sibuk dengan handphone masing². Tidak lama pelayanan datang membawa pesanan mereka.

Mark yang melihat banyaknya makanan yang dipesan oleh Haechan lantas bertanya "Apakah kau sanggup menghabiskan semua makanan ini sendirian?". "Ini masih sedikit untuk sarapanku. Lagi pula aku sedang badmood, makanan dapat menaikkan moodku". Haecha  menjawab dengan ketua dan mulai makan. Mark yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya dan mulai berdo'a kemudian makan.

Haechan makan dengan terburu-buru seakan akan yang ingin mengambil makanannya. Mark yang melihat itu merasa cemas jika Haechan tersedak. "Uhukk" kecemasan Mark terjadi tidak lama kemudian. Dengan sigap Mark menyodorkan segelas air pada Haechan. Haechan meminum air tersebut dengan cepat dan setelah mendingan dia menaruh gelasnya kembali. Mark membersihkan pinggiran mulut Haechan dengan tisu. "Kalau makan santai saja, tidak ada yang akan mengambil makananmu" ucap Mark sambil membersihkan mulut Haechan.

The Doctor is Mine [Markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang