4

142 12 1
                                    

Haechan terbangun ketika matahari menganggu tidurnya. Melihat kearah jam dinding menunjukkan angka 9. Bangun perlahan sambil mengumpulkan nyawanya, kemudian berjalan kearah kamar mandi dan mencuci muka. Kemudian dia turun ke ruang makan untuk sekedar sarapan. Ketika dia sampai di ruang makan, terlihat ada sepiring nasi goreng, segelas susu dan selembar post-it tertempel di gelas susu itu.

Jangan lupa dihabiskan yaa sweetie, Maaf meninggalkanmu sendiri di rumah. Daddy ada panggilan darurat dan Mae harus ke butik ada meeting peluncuran baju baru. Jika kau bosan kau boleh menyusul Daddy ke RS atau kau boleh juga ke butik Mae.

With Love ❤

Setelah membacanya, Haechan langsung memakan sarapannya. Kemudian dia kembali ke kamarnya dan melihat HP nya berbunyi. Ternyata Jaemin yang menelponnya.

'Chan, hari ini jadikan kita hang-out bareng?'

"Jadi kok Na, ini aku ingin bersiap-siap"

'Baiklah, aku akan pergi menjemput Renjun dulu. Kita akan bertemu dimana?'

"Kita ke mall aja hari ini. Setelahnya kita ke butik Mae, katanya ada launching baju baru. Jumpa di depan mall aja yaa"

'Oke, baiklah Chan. Kau hati-hati membawa mobilnya'

"Yaa, kau juga"

Setelahnya Haechan langsung mandi dan bersiap. Setelah 20 menit, Haechan keluar dari rumahnya dan mengendarai mobilnya ke mall biasa mereka berbelanja. Setelah menempuh sekitar 25 menit, mobil Haechan sudah terparkir di parkiran mall. Kemudian Haechan segera mengabari Jaemin dan Renjun bahwasanya dia sudah sampai.

Haechan menaiki lift ke lantai 3 tempat dimana Jaemin dan Renjun berada. "Aaaaa.. Haechanie, lama tidak berjumpa. Aku sangat rindu padamu!" ucap Jaemin yang langsung menerjang Haechan dengan pelukan erat.

"Aku juga kangen kalian, tapi bisakah jangan terlalu kencang memelukku? Aku susah bernafas!" ucap haechan sambil memukul punggung keduanya pertanda dia sesak.

"Hehe.. Sorry chan. Soalnya kami terlalu merindukanmu" ucap Jaemin setelah melepas pelukannya. Sedangkan Renjun hanya menyengir.

"Sudahlah, sekarang kita akan kemana dulu?" tanya Haechan. Jarmin dan Renjun ikut berfikir. "Bagaimana kalau kita makan siang terlebih dulu? Walaupun aku baru saja bangun tidur dan sarapan tapi perutku masih lapar. Mae hanya menyiapkan sepiring nasi goreng untukku" lanjut Haechan setelah hampir 5 menit tidak mendapatkan jawaban.

"Kau bilang itu hanya?! Seo Haechan, mau sebesar apa badanmu jika sepiring nasi goreng kau bilang kurang hah?" - RJ

"Apakah kau mengatakan aku gendut begitu?! HEI! , badanku ini bukan gendut tapi berisi. Dan juga badanku berisi ditempat yang tepat, tidak seperti badanmu itu seperti kayu tidak ada isinya" jawab Haechan sambil menatap sinis Renjun.

"APA KAU BIL-"
"Sudah sudah, kalian ini jika bertemu selalu saja tidak pernah akur, jika jauh kangen. Sudahlah ayo kita cari restoran, kalian menjadi tontonan 1 mall" ucap Jaemin kemudian melenggang meninggalkan keduanya.

Haechan dan Renjun masih saling menatap tajam, kemudian menyusul Jaemin yang sudah jauh 2 meter didepan mereka. Jaemin masuk ke dalam restoran Jepang yang dekat dengan tempat mereka berkumpul tadi. Mereka segera duduk dan memesan beberapa makanan. Kemudian mereka langsung memakannya hingga tak bersisa.

"Aku ingin ice cream" ujar haechan setelah menghabiskan milkshake strawberry nya. "Gila Chan. Apakah perutmu tidak kenyang? Diantara kita hanya kau yang memesan banyak makanan. Dan kau malah ingin menambah dengan ice cream lgi?" Tanya Renjun dengan raut muka tidak percaya. "Ahh.... Ayolahh... Ini yg terakhir. Aku sangat ingin sekali ice cream~"

"Baiklah. Hanya 1 cup oke? Tidak boleh lebih. Nanti perutmu akan sakit karena kau sudah terlalu banyak makan" jawab Jaemin karena Renjun tak kunjung mengiyakan perkataan Haechan.

SKIP SIAP BELANJA

"Na Njun aku pulang ya? Kapan kapan kita hangout bareng lagi. Bye~"

"Bye~ Hati-hati Chan, jangan mengebut~" -JM
"Bye Chan~ Hati-hati" -RJ

SKIP SAMPE RUMAH

Karena terlalu kelelahan, akhirnya Haechan tertidur setelah bersih² dan melewatkan makan malam. Bukannya melewatkan, hanya saja ketika di bangunkan dia sama sekali tidak merespon, alhasil Mae nya menyerah dan membiarkan si bungsu Seo tidur. 

.
.
.
TBC

The Doctor is Mine [Markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang