Opening

91 0 0
                                    

Perkenalkan.

Namaku Adinda Alda Juliana, atau orang lain biasa memanggilku dengan sebutan "Alda atau Jule" Aku seorang Mahasiswa yang baru saja lulus dari fakultas ilmu Management Bisnis disalah satu Universitas terkenal di Jakarta, walaupun sebenernya aku lebih menyukai ilmu Seni budaya, tapi kedua orang tua memaksa agar aku untuk mengambil jurusan yang tidak aku sukai. Aku orang yang bebas, aku cinta musik, melukis, membuat gerabah dan masih banyak hal seni lainnya yang aku suka. Bahkan, jika dilihat dari penampilanku saja Aku tidak ada tampang untuk jadi seorang bussiness woman hahaha.. Dan ada satu keajaiban lagi yang terjadi dalam hidupku. Yaps, meskipun aku tidak menyukai jurusan yang ku ambil, tapi pihak kampus memberikanku predikat gelar "Summa Cumlaude" ya, yang ada di benak kalian pasti berfikir, aku beli nilai ke dosen/rektor kan? Atau diantara kalian ada yang berfikir, kalau pihak kampus salah memberikan gelar kepada ku kan? Tapi itu semua benar-benar terjadi dalam hidupku, dan hal itu jelas membuat kedua orang tuaku sangat bangga padaku.

Sampai akhirnya, aku diterima kerja disebuah perusahaan swasta yang terbilang cukup bonafit. Yang aku dengar, pemilik perusahaan tempat aku bekerja sekarang adalah seorang pebisnis terkenal bukan hanya di Indonesia, tapi juga di negara tetangga, Wow! Namanya Pak Hartawan, ya seperti namanya. Pak Hartawan punya banyak investasi saham dan perusahaan dimana-mana dengan berbagai macam bidang, tapi Pak Hartawan bukanlah orang kaya yang sombong. Beliau sangat rendah hati dan menghargai semua pegawainya, bahkan satpam sekalipun. Tapi, sayangnya Pak Hartawan sudah tidak menjabat sebagai seorang CEO sekarang, karena beliau sedang sakit keras. Beliau mengidap penyakit jantung koroner, sudah beberapa bulan ini beliau tidak terlihat datang ke kantor karena yang ku dengar Pak Hartawan sedang menjalani pengobatan di rumah sakit yang ada di Singapure. Aku berdoa, semoga Pak Hartawan bisa segera pulih dari sakitnya.

Back to point.
Yang jadi permasalahannya sekarang adalah, yang menggantikan Pak Hartawan ialah Putera pertamanya Pak Hartawan. Namanya Pak Harlan Fadhillah Irgiswara, kalo di lihat secara fisik sih, sangat mendukung dia untuk menggantikan Ayahnya menjadi CEO diperusahaan. Ganteng, punya perawakan tinggi, penampilannya pun eye catching ala ala bussinessman terkenal gitu, Tapi... GALAK nya kebangetan! Semenjak dia masuk dan gantiin Ayahnya,  jujur aku jadi males masuk kantor. Apalagi, posisi ku sekarang ada sekretaris direksi dan juga merangkap sekretaris CEO, karena sekretaris yang lama sedang cuti melahirkan, OMG silahkan kalian bayangkan betapa stressnya jadi aku.

Setiap hari, aku dituntut datang ontime, malah aku lebih sering diminta untuk datang 20 menit sebelum dia tiba di ruangan. Belum lagi, aku disuruh bikin kopi dengan takaran gulanya yang bikin aku garuk-garuk kepala di ruang pantry, belum lagi revisi berkas yang harus dikirim ataupun di tanda tangani oleh dia dan client, belum lagi kalau tiba-tiba ada meeting mendadak dan ditambah aku belum siapin apapun untuk dibahas saat meeting nanti. Rasanya ingin resign, tapi aku teringat lagi dengan perjuangan kedua orang tuaku yang berhasil menguliahkanku hingga mendapat gelar predikat "Summa Cumlaude" walaupun sampai detik ini aku juga belum tau, kenapa bisa dapat gelar predikat tersebut.

Pagi itu..

Alda datang terlambat 15 menit hari ini, karena ada sesuatu hal yang harus Ia selesaikan dulu tadi sebelum berangkat ke kantor. Dengan pakaian kerja seadanya, ditambah wajah yang masih pucat pasi karena belum tersentuh makeup, dan rambut yang masih acak-acakan. Mungkin, riwayat Alda dikantor akan tamat sebentar lagi..

Alda tiba di meja kerjanya, Ia meletakan tas dan juga barang bawaannya dimeja kerja, sembari Ia merapihkan pakaiannya, tatanan rambutnya dan juga menyemprotkan parfum kesayangannya. Sambil menatap ke arah cermin, Ia mulai mengoles wajahnya dengan makeup walau agak terburu-buru. Sampai akhirnya seseorang datang dan menggebrak mejanya, hingga membuat polesan lipstik yang sedang Ia gunakan melebar ke area pipi

"Braakk!" Suaranya terdengar mengejutkan beberapa pasang mata yang sedang fokus bekerja.

"Sudah berapa kali saya ingatkan kamu, Alda. Kamu itu pegawai disini, tidak bisa seenaknya datang terlambat tanpa alasan atau kabar yang jelas. Kamu masih mau bekerja di sini kan???" Suara berat itu sangat Alda hafal, Yaps dia adalah Harlan. Pak Boss Harlan, lebih tepatnya.

Alda mendongak ketakutan, bahkan Ia sudah tidak memperdulikan lagi penampilannya, dengan keadaan pipinya yang tercoreng lipstik. Mungkin sekarang, Ia terlihat seperti seorang badut. Ya, mungkin...

"Ma-maaf, Pak. Tadi ada hal yang harus saya selesaikan dulu, urgent. Sekali lagi saya minta maaf Pak" jawab Alda tertatih.

"Saya nggak mau tau! Pokoknya hari ini saya minta kamu siapkan berkas yang diperlukan, karena setelah makan siang nanti saya ada meeting dengan client. Saya tunggu berkasnya diruangan" setelah menyelesaikan kalimatnya, Harlan pergi begitu saja dan balik ke ruangannya. Beberapa pasang mata yang sedari tadi melihat kejadian tersebut pun langsung fokus kembali ke pekerjaan mereka masing-masing. Sementara Alda, nasibnya kini masih jadi misteri. Mau tak mau, suka tak suka, Ia harus menyiapkan berkas yang diminta oleh Boss killernya tersebut. Tidak ada waktu untuk bersantai sekarang.

Setelah merapihkan dirinya, Ia kembali menatap layar laptop yang ada dimeja kerjanya, satu persatu Ia mengirimkan balasan email kepada client, mengetik beberapa berkas dan mencatat keperluan untuk meeting nanti. Sembari sesekali Ia menghela nafas panjang.

CEO, I'm in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang