Semua karena Bakmi

13 2 1
                                    

1 Bulan kemudian

    Aku mengunggah instastory berisikan food photography bakmi. Tak lama datang pesan dari akun yang bernama @jonathan.alden_.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Deg, tubuhku langsung membeku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Deg, tubuhku langsung membeku. Aku tak tahu harus membalas apa. Berulang kali aku memeriksa nama orang yang sedang chattingan denganku.

    Sesampainya di rumah, aku menjadi sangat sibuk mempersiapkan segala sesuatu untuk hari esok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

    Sesampainya di rumah, aku menjadi sangat sibuk mempersiapkan segala sesuatu untuk hari esok. Aku tak sabar bertemu dengan idolaku. Pakai baju apa? Celana atau rok? Mau jadi cewe kue atau cewe bumi? Malamnya aku tak bisa tidur. Semakin larut semakin deg-degan. Ingin rasanya waktu dapat diundur. Belum siap rasanya akan bertemu lagi dengan Alden secara mendadak seperti ini.

Keesokan harinya

    Dimana parfumku? Aku harus segera berangkat. "Apakah ini cocok? Tidak ada lagi yang tertinggal?" tanyaku pada diriku sendiri yang berada di dalam cermin. Aku segera memesan grabcar untuk menjaga penampilanku agar tidak berantakan. Sesampainya di lokasi, aku mencari-cari sosoknya. Ia sedang duduk bersama dengan timnya. Aku berjalan ke arahnya. Mereka mempersilakanku duduk dan kemudian menyerahkan buku menu padaku. Aku yang tak tahu tentang kedai ini meminta saran pada Alden menu apa yang harus aku pilih. Setelah itu kami pun berbincang kecil seraya menunggu pesanan datang.

    "Bakmi ayam pangsit sama es teh. " Ka Pebby memberikannya padaku. Kini pesanan kami sudah tiba semuanya. Aku masih tak menyangka, ternyata kesempatan itu tidak hanya datang sekali. Meski aku pernah berada diposisi yang sama, namun perasaan gugup ini sama sekali tidak berubah. Sering kali saat Alden bertanya padaku, aku tidak fokus. Namun tetap kuusahakan untuk tidak terlihat aneh di depannya.

"Selain suka bakmi kamu suka apa?" Tanyanya padaku.

"Emm, hampir semua makanan aku suka si ko hehe"

"Hahaha suka semua ya? Kalo steak suka ga?" Tanyanya kembali sembari tertawa kecil.

"Suka kok. Aku pernah denger katanya koko juga suka steak ya?"

"Wohoho iya, mangkanya aku nanya, karna aku juga suka hahaha"

"Biasanya kalo makan steak dimana ko?"

"Ga pasti si, biasanya aku suka explore steak di berbagai tempat gitu lho"

"Oo gituu".

    Selesai makan, kami pun berpisah.
Semenjak pertemuan ke dua kami, interaksi kami menjadi semakin intens. Tidak seperti dahulu yang hanya sebatas berbalas pesan singkat. Sekarang aku dan dia sering berlontar candaan di DM instagram.

    Suatu saat aku tak sengaja menekan tombol telepon di DM IG. Gawat!
--

Aldente Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang