Jennie POV
Seumur hidup baru kali ini malamku ditemani oleh suara serangga hutan, dan juga desis makhluk pemakan daging manusia yang berputar-putar didekatku. Sama sekali aku tak bisa tidur sedikitpun, aku kedinginan, mengapa aku harus tidur diatas pohon berlantaikan kayu panjang yang keras ini ? Haaahhh, aku bahkan merasakan nyeri di sekujur tubuhku apalagi setelah lari seharian ini. Sumpah demi Tuhan, pergelangan kaki ku terasa sangat sakit. Hutan ini tidak sunyi, di penuhi oleh zombie yang menggelepar dipermukaan tanah. Mereka kelaparan, menunggu kami jatuh dari pohon ini untuk di santap.
Jam tangan ku sudah menunjukkan pukul dua pagi, sepertinya Kim Tae Hyung akan berganti jaga dengan Lisa, ia beristirahat dan Lisa yang akan menjaga pohon ini agar zombie tak mendekat. Karena pohon ini hanya setinggi delapan meter, jika mereka mendadak berkerumun kemari maka mungkin bagi mereka untuk memanjat, dengan menggunakan zombie lain sebagai tangga. Dan itulah mengapa perlu ada orang yang menjaga kerumunan ini agar tidak mendekat.
"Lisa ? Saatnya untuk bergantian. Jika zombienya mendekat, kau bisa melempar kaleng berisi batu ini kearah lain. Maka mereka akan menjauh dari pohon kita" Ucap Kim Tae Hyung. Ia juga memberikan tombak panas dan ransel akinya pada Lisa.
Wanita itu menerimanya, "Nde Oppa" jawabnya.
"Aku benar-benar lelah sekarang, aku akan langsung istirahat untuk beberapa jam. Hati-hatilah, dan jangan sampai jatuh kebawah" ucap Taehyung lagi.
Lalu ia beristirahat disebuah cabang pohon lain diatas puncak yang agak tinggi, Jisoo dan Rosseanne beristirahat di cabang pohon yang sama namun berbeda dahan denganku. Mengingat kami berlima, tak mungkin dahan ini kuat menampung bobot lima orang manusia dewasa sekaligus. Alhasil, Lisa dan Tae Hyung memutuskan untuk membuat dua tempat peristirahatan di atas pohon ini. ia bentangkan tiga batang kayu diantara cabang, lalu sedemikian rupa ia olah agar kami bisa beristirahat disana. Sementara dia dan Taehyung bisa bersandar dimana saja diatas pohon ini. Setidaknya mereka menjaga agar kami tidak mati konyol karena patahnya dahan yang menopang selther darurat.
Sepeprtinya Jisoo eonni dan Rosseanne juga telah beristirahat, aku tak mendengar suara mereka lagi. Taehyung juga telah terjulai diatas dahan yang lebih tinggi. Ia bahkan tertidur dengan pinggang yang diikatnya dengan tali ke pohon. Berjaga-jaga, jika saja ia tertidur dan kehilangan keseimbangan.
Sekarang hanya benar-benar tinggal aku dan Lisa saja. Aku lihat wanita itu, dia sedang sibuk memperhatikan gerombolan zombie yang ada dibawah dengan teropong. Aku berpikir, apakah dia tak lelah sedikit pun ? Bahkan ia belum beristirahat sedikitpun apalagi tertidur.
Ketika aku memandangnya, tak sadar ternyata gadis itu juga melihat kearahku, ia memperhatikan aku yang duduk diatas shelter buatannya sambil meringkuk memeluk lutut. Lantas wanita itu mendekat kearahku, ia memanjat, melangkah, lalu menghampiri aku ketempat aku duduk.
"Kwincana ?" Kata Lisa berbisik dengan suara sangat pelan, ia menjaga agar zombie itu tidak mendengar suara apapun dan mendekat ke pohon. Lagi-lagi kata itu yang keluar dari mulutnya. Tiap kali dia melihat wajahku, maka ia akan bertanya. Kwincana ? Apa menurutmu aku baik-baik saja sekarang ? Aku kedinginan setengah mati, dan juga kakiku sangat sakit !
"Kincana" Jawabku. Mau bagaimanapun yang aku rasakan, aku tak ingin terlihat lemah dihadapannya. Karena dia bisa saja meledekku.
Lisa dengan hati-hati menaiki kayu yang sedang aku duduki. Ia meletakkan tombaknya di tempat yang aman, lalu duduk disebelahku.
"Apanya yang baik-baik saja ?"
"Lihat ? Pergelangan kakimu bengkak sebelah" Kata wanita itu.
Tanpa aba-aba ia langsung meluruskan kakiku lalu meletakkannya diatas pangkuannya. Lisa menanggalkan kaus stockingku. Lalu ia menggeleng melihat pergelangan kakiku yang bengkak dan memar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Adhrenochrome [EBOOK]
Science FictionLalisa Manoban diterima berkerja sebagai Body Guard dari Presdir YG entertainment, Nona Kim Jennie. Namun ada yang aneh dengan perusahaan itu dengan segala sitem pekerjaanya. Lalisa Manoban menjadi Kelinci percobaan mereka atas sebuah serum yang dis...