Tengah malam
Dini hari pukul 02.00 pagi, sebuah mobil box menepi di pinggir muara Sungai Han yang menghadap kelaut. Beberapa orang pria terlihat menggulingkan beberapa drum besar dari mobil itu turun kebawah. Anehnya mereka mengenakan pakaian serba tertutup seperti petugas isolasi saat mengurus semua tong itu dari mobil.
Salah satu pria dari kegiatan yang mencurigakan itu terlihat mengomando anggotanya untuk mendorong drum itu hingga ketepi muara
"Ya. Buka drumnya" Kata pria yang bersikap seperti mandor itu.
Anak buahnya lekas memutar tutup drumnya, namun ketika tutupnya terbuka mereka malah terkejut. Isinya adalah mayat-mayat manusia yang sudah pucat.
"Isi drumnya dengan batu hingga penuh" Kata mandor itu lagi.
"Tapi Hyungniem, kenapa mereka selalu membuang mayat ke muara Sungai Han ? Tidakkah nanti ada orang yang curiga ?"
Mandor mereka menjawab. "Diamlah. Hati-hati dengan mulutmu. Jangan sampai ada orang yang tahu tentang ini"
"Karena jika terjadi masalah, mungkin kita semua bisa mati" Pria itu langsung mengancam bawahannya terang-terangan.
"Jadi kerjakan saja, dan kita dapat uang. Intinya uang kan ?" Begitulah Pria bernama Lee Seungri itu memaksa agar bawahannya tetap bekerja.
"Tapi Bos, apa yang terjadi dengan mereka ? Sampai-sampai mayat mereka digotong kedalam drum seperti ini ?" Tanya salah seorang anak buah Seungri padanya.
"Mereka adalah kelinci percobaan yang gagal, aku tak tau apa yang YG inginkan dan eksperiman apa yang sedang mereka lakukan pada manusia"
"Tapi yang jelas kita tidak boleh mengubur atau membakar mayat ini"
"Kita hanya perlu menyimpannya rapat-rapat hingga tak tersentuh oleh udara sedikitpun"
"Bos, memangnya kenapa kita tidak boleh menguburnya ? Bukankah menguburnya lebih tak sulit untuk dilakukan"
Seungri langsung menggeplak kepala anak buahnya "Banyak tanya !!! Kerjakan saja brengsek !! Kau mau uang kan ?"
"Mayat ini terkena radiasi. Jika tidak diurus dengan baik-baik maka semuanya akan kacau balau ! Jadi kalau kau ingin hidup, isi drumnya dengan batu sebanyak mungkin, lalu benamkan kedalam muara sungai"
"Pastikan tutupnya benar-benar rapat sebelum kalian membenamkannya di muara sungai"
Mereka pun mengisi semua drum itu dengan batu hingga penuh. Tak peduli dengan mayat yang mereka timpa dengan batu. Lalu menutup drumnya kembali dan membuangnya ketengah muara sungai dengan menggunakan perahu boat.
Dibawah muara sungai yang airnya keruh berwarna hijau itu. Pada dasar tanahnya terdapat hamparan dari drum besi yang tertata rapi. Tak hanya satu, jumlah mereka sudah puluhan dibawah sana. Maka dapat ditaksir puluhan orang hilang itu pasti sudah tak ditemukan lagi. Anehnya, mereka sama sekali tidak dicari oleh polisi dan pihak keluarga mereka. Karena kebanyakan dari mayat didalam drum adalah tuna wisma, yatim piatu dan orang-orang miskin yang hidup sendiri.
***
Puluhan tong bawah air hasil percobaan yang mereka benamkan, perlahan berkarat dan rapuh. Tutup dan pengait dari drum besinya mulai keropos, tak lagi kedap udara menyimpan para mayat kelinci percobaan. Dua hari yang lalu hujan deras, volume air sungai Han meningkat derastis dengan aliran deras yang kuat menghantam dari hulu. Lumpur dasar sungai ikut berkecamuk, mengguncang deretan drum besi penyimpan mayat yang hanya diisi dengan batu yang berat agar ia terbenam didasar sungai. Guncangan arus air membuat salah satu tutupnya menjadi rapuh dan terlepas, mayatnya yang dirantai didalamnya memang tidak lolos keluar, namun terbukanya salah satu dari drum itu menimbulkan peristiwa baru yang tak pernah diperkirakan sebelumnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Adhrenochrome [EBOOK]
Science-FictionLalisa Manoban diterima berkerja sebagai Body Guard dari Presdir YG entertainment, Nona Kim Jennie. Namun ada yang aneh dengan perusahaan itu dengan segala sitem pekerjaanya. Lalisa Manoban menjadi Kelinci percobaan mereka atas sebuah serum yang dis...