2

585 79 25
                                    

Meja makan tertata rapi dengan piring-piring yang penuh dengan menu sarapan. Pancake, beberapa bacon, telur mata sapi, dan sedikit mayonnaise. Tak lupa air putih dan kopi juga tersaji. Dua perempuan yang telah selesai memasak semua itu duduk ditempat duduk masing-masing menunggu para suami mereka yang tak selesai-selesai dengan acara mandi mereka.

 Dua perempuan yang telah selesai memasak semua itu duduk ditempat duduk masing-masing menunggu para suami mereka yang tak selesai-selesai dengan acara mandi mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suami Kana yang pertama kali sampai dimeja makan kemudian duduk manis ditempatnya.

"Mama dan Papa kemana? Tak ikut makan?"

"Kau tak lihat matahari bahkan sudah tinggi? Mereka sudah pergi bekerja. Kau bangun terlalu pagi tuan Bible." Jawab Briell dengan sarkas.

"Kana juga bangun siang tapi kenapa hanya aku yang kau sindir?"

"Tapi Kana bangun lebih pagi darimu. Dia bahkan membantuku menyiapkan semua ini. Dan kau? Bangun lalu makan. Meminta cuti sebulan untuk sebuah pernikahan, itu terlalu lama. Lalu meminta lagi minta cuti dua minggu untuk bulan madu. Terlalu banyak meminta libur. Dasar pemalas!"

"Biar saja! Papa sang pemilik perusahaan saja mengijinkanku, kenapa jadi kau yang repot?" Sahut Bible.

"Oh ayolah, kakak iparku. Kami baru sebulan lebih dua minggu menikah, jadi wajar jika kita bangun siang. Apalagi kemarin kami baru pulang bulan madu. Kau juga pernah menjadi pengantin baru, kau pasti paham." Kana menanggapi pernyataan Briell.

"Kakakku mungkin tidak seperti kita, Sayang. Mungkin dia terlalu kolot. Lihatlah, bahkan suaminya belum sampai dimeja makan tapi dia sangat berani mencelaku."

"Sepertinya Build sedang tidak enak badan. Seminggu ini dia muntah-muntah setiap paginya dari bangun tidur bahkan dia bisa memuntahkan semua makanan yang masuk ke tubuhnya. Akhirnya dia tak bisa makan apapun dan lemas hingga siang hari." Briell bercerita dengan lesu.

"Apa tidak lebih baik dibawa ke dokter, kak?" Saran Kana.

"Aku sudah mencoba membawanya, tapi dia tak ingin. Dia berkata terlalu lemas bahkan untuk berjalan. Akhirnya aku memanggil dokter ke rumah dan kata dokter dia hanya masuk angin. Kemudian di beri obat anti mual. Namun sampai sekarang belum juga membaik. Bahkan tadi pagi dia terbagun karena ingin muntah."

Manusia yang tengah dibicarakan pun akhirnya muncul dengan bibir pucatnya menuruni tangga.

"Maaf, aku terlalu lama. Kalian pasti sudah lapar menungguku lama." Ucap Build dengan bibir pucatnya kemudian duduk disamping Briell.

"Apa sekarang mualnya sudah reda?" Tanya Briell khawatir.

"Sekarang sudah lebih baik. Tapi masih pusing." Jawab Build yang terlihat sangat pucat dan lemas.

"Apa tak ingin pergi kerumah sakit? Aku akan mengantarmu." Tawar Bible.

"Tidak. Terimakasih." Jawab Build ketus. Bible hanya mengernyitkan dahinya melihat respon kakak iparnya.

This is Wrong Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang