Sorry for typos, happy reading guys!!
●○•○●
☆♡This is wrong♡☆
●○•○●
Build telah menyelesaikan seluruh kegiatan hariannya yang membosankan. Sambil menunggu istrinya yang terlambat pulang, kini yang ia lakukan hanya duduk di ruang keluarga dengan ditemani serial televisi favoritnya dan mulut yang tak henti-hentinya mengunyah.
"Build, bolehkah aku mengelusnya?" Pinta Bible yang datang tiba-tiba berdiri disamping sofa tempat Build duduk.
Setelah mengetahui jika anak dalam perut Build adalah anaknya, Bible selalu meminta mengelus perut Build setiap kali bertemu. Kadang Build berfikir, jika Bible ingin mengelus anaknya hanya alasan semata untuk bisa menyentuh perut imutnya.
Build memutar bola matanya malas menatap Bible. Selama dua minggu ini perutnya terasa panas karena Bible selalu meminta untuk mengelus perutnya. Ini sudah permintaan lebih dari kesepuluh kalinya untuk hari ini. Bayangkan saja, apa tidak panas perutnya jika sehari saja bisa berpuluh-puluh kali Bible memintanya. Ayolah, Perutnya bukan lampu ajaib jin Aladdin yang harus terus digosok.
"Tidak. Aku sudah bosan melihatmu mengelus anakku." Ucap Build malas lalu melanjutkan acara mengunyah keripik kentangnya.
"Ayolah, Build! Sekali saja, ya?" Pinta Bible kembali. Build menggeleng sebagai jawaban.
"Kalau begitu, aku akan membuatkanmu susu sebagai imbalannya?" Gelengan kapala Build yang kembali didapat Bible.
"Aku akan membelikanmu sepuluh keripik ketang dengan kemasan besar." Bible tak menyerah.
"Briell membelikanku satu kardus kemarin." Jawab Build malas.
"Ayolah.. kalau begitu ini yang terakhir untuk hari ini. Boleh, ya?" Pinta Bible masih berusaha.
"Kau juga bicara begitu kemarin-kemarin. Dan hasilnya kau masih terus memaksaku mengelusnya hingga perutku panas." Jawab Build malas.
"Ayolah, Build! Kau bersamanya selama dua puluh empat jam! Bayangkan, Build! Dua puluh empat jam! Sedangkan aku? Hanya sebentar. Kau sangat tak adil!" Ucap Bible mendramatisir.
"Kalau begitu pindahkah saja bayi ini ke perutmu. Lalu kau bisa bersamanya selama dua puluh empat jam." Build mulai tersulut emosi.
"Build! Kau sungguh jahat! Kau tahu itu tak mungkin. Aku juga orang tuanya. Aku ingin bersamanya hanya beberapa jam saja sehari, itu juga belum terpotong saat Kak Briell ada dirumah. Kau selalu menghindariku dan melarangku untuk memegangnya." Keluh Bible.
Bible mendudukkan dirinya kemudian merebahkan punggungnya pada sandaran sofa. Memasang wajah melas agar Build luluh. "Padahal aku hanya ingin menyentuh anakku."
Build menghela nafas berat. "Baiklah! Kau bisa menyentuhnya. Tapi ini yang terakhir. Tak usah sok melas!" Ucap Build pasrah.
Bible langsung bangkit dari senderan dengan mata berbinar. "Yey! Terimakasih, Build!"
Tangannya terulur untuk mulai mengelusnya. "Hai, Gelembung! Daddy-"
Ucapan serta uluran tangannya terhenti saat Build mencengkram tangannya.
"Panggil dia Kecil!" Ucap Build sinis. Ayolah, itu panggilan untuk anak Bible dengan Kana dulu. Ia tak rela jika anaknya dipanggil seperti itu. Ia tak ingin anaknya hanya menjadi bayang-banyang anak Bible yang dahulu.
"Kenapa tak boleh? Aku suka memanggilnya gelembung." Bible keukeuh.
"Panggil dia Kecil atau aku tak akan memperbolehkanmu menyentuhnya!" Build tetap pada pendiriannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
This is Wrong
FanfictionBible tak sengaja berkhianat dengan suami dari kakaknya, Build. Tepat di malam setelah janji suci pernikahannya dia tidur dengan kakak iparnya yang bahkan tak terlalu akrab dengannya. Dia telah melakukan hal yang seharusnya dia lakukan sebagai pasan...