P. 9.

46 15 0
                                    

H-2 menuju genap seminggu, Sena begitu frustasi saat dirinya belum dapat menemukan wanita untuk dibawa kehadapan kedua orang tuanya

Sena meletakkan kepala di lipatan tangannya diatas meja kantornya, hari memang begitu cepat berlalu

"Akh, sisa 2 hari lagi. Sial"

Gerutu Sena sambil mengacak rambutnya.

Dirinya sebelum itu sudah mencoba beberapa kali membawa wanita ke mansion orang tuanya. Namun lagi, lagi, dan lagi selalu saja ketahuan jika wanita yang dibawanya adalah sewaan.

Dirinya akui jika mamahnya memang sangat cerdik, pintar dan juga peka. Dan bodohnya dirinya selalu lengah

Tok

Tok

Tok

"Tuan Sena, maaf mengganggu saya ingin memberi tahu, jika Tuan Alex sudah datang dan menunggu di kantin ruang privasi seperti biasa tuan"

Itu adalah suara salah satu pegawai perusahaan nya

Sena mendongak dan menatap beberapa saat kearah pintu ruangan

"Ya! Saya akan segera kesana"-Sena

Seru Sena dari dalam ruangannya, dirinya pun juga tidak ingin membuang-buang waktu dan lebih memilih untuk merapihkan penampilannya, berkaca didepan sebuah cermin besar di ruang istirahat pribadinya dan setelah itu ia pun berjalan keluar dari ruangannya





.
.


Ceklek

Semua mata tertuju pada knop pintu yang terbuka, sang dosen pun langsung menatap orang yang baru saja membuka pintu dengan senyum polos

"Bagus Jessica Leona! Alyn Eleora! Jam berapa ini hah?! Astaga, keliling lapangan basket outdoor 10 putaran!"

Seketika Alyn dan Je langsung mengangguk pelan dan berbalik arah menuju lapangan basket



"Hadeh, tau gitu gua paksa bareng tuh mereka"-Inka

"Udah, nanti juga kita samperin mereka. Sekarang fokus aja. Dari tadi Pak Budi ngeliatin kita dodol"-Caca

Seketika Inka pun langsung melirik kepada Dosennya, dan benar saja Dosen berusia 30 tahun itu sedang menatap garang kearahnya

"Inka Andhesta! Cassandra! Keluar, pergi ke perpustakaan dan bereskan buku-buku disana!"-Pak Budi

"E eh bapak aduh, jangan dong saya kan gak ngapa-ngapain loh.. "-Inka

"Membantah?! Mau saya tambahin huk—"-Pak Budi

Caca menahan Inka, kemudian memaksa sedikit Inka untuk bangun dari kursinya

"Iya Pak iya, kita keluar"-Caca

Caca pun menarik Inka untuk berjalan keluar dari kelasnya, dan keduanya tentu tidak berjalan kearah dimana perpustakaan berada, melainkan keduanya pergi menuju lapangan basket



"Buruan ubur-ubur jalan lu lama banget si! Kaya model Zimbabwe!"-Caca

Seketika Inka pun langsung berpikir, emangnya ada Siput Amerika yang jalannya cepet? Eh, emang ada siput juga ya di Amerika? Ada kah? Ah, entahlah

"Emang ada ya?"-Inka


"Njirlah, bodoamat tapir! Udah, ayo?!"-Caca













.
.

2 jam kemudian akhirnya obrolan Tuan Alex dan dirinya pun selesai, Sena mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Tuan Alex dan Tuan Alex pun langsung menjabat tangan itu dengan senyuman di bibirnya

𝙻𝚞𝚌𝚔𝚢 𝚃𝚘 𝙷𝚊𝚟𝚎 𝚈𝚘𝚞 [𝐒𝐮𝐧𝐠𝐡𝐨𝐨𝐧 𝐄𝐧𝐡𝐲𝐩𝐞𝐧] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang