Seorang anak berkulit tan tersenyum melihat gedung besar menjulang dipertengahan kota, haechan menunggu sang ayah menurunkan koper untuk sang anak, sang ibu sudah menggandeng sang anak untuk masuk,
"Kau harus ingat donghyuk, jangan pernah menjaili teman-temanmu, bisa saja mereka kesal dan menyakitimu, paham?" Ucap ibu membuat sang anak hanya menganggukkan kepala,
Saat sudah berkenalan dengan manager training sm, donghyuk diperkenalkan dengan taeyong,
"Donghyuk ini pemimpin training, namanya taeyong" jelas sang manager memperkenalkan lelaki mirip boneka yang sangat-sangat cantik, donghyuk merasa mungkin orang ini oprasi plastik, dan donghyuk sama sekali tidak terpengaruh dengan wajah sang leader, ia masih menganggap dirinya paling tampan.
Donghyuk diantarkan taeyong ke tempat latihan, ada sekitar 6 orang sudah ada di sana, donghyuk sudah merasa ngeri, wajah mereka sangat menakutkan,
"Perkenalkan dirimu bocil" ucap seorang lelaki horor yang menatap dengan sangat menakutkan, donghyuk hanya bisa memegang kaos taeyong takut,
"Yut, jangan menakut-nakutinya" ucap taeyong hanya dibalas mengangkat bahu,
"Who are you beby?" Tanya lelaki manis yang mendekati donghyuk dengan senyuman, donghyuk tidak bisa b inggris, membuat ia hanya mengeratkan tangannya,
"Perkenalkan dirimu" ucap tayong membuat donghyuk faham,
"Perkenalkan saya donghyuk, saya bisa bernyanyi dan sangat tampan" ucap donghyuk yang membuat training lain tertawa terbahak-bahak.
Donghyuk menjadi training dengan gaya sok-sokannya, kejailannya sudah tidak bisa dihilangkan, ia selalu membuat suasana kelas berwarna, hingga training lain memanggalnya haechan, keceriaannya membuat semuanya menjadi hangat, dan merasa terhibur, tanpa kecuali.
----*----
Jaemin menunggu ibunya di lobi sm, menunggu dengan tangan bermain game yang ada di hpnya, ia akhirnya duduk di depan lelaki bermata sipit yang sedang meminum susu di botol,
"Kau juga training baru?" Tanya lelaki tersebut, jaemin yang awalnya bermain handphone akhirnya meletakkannya di samping,
"Ya aku training baru" ucap jaemin membuat temannya tersenyum seperti anjing kecil,
"Namaku jeno, kau?" Tanya jeno
dengan menyodorkan tangan,"Jaemin" ucap jaemin singkat, ia sedang malas bicara,
Setelah sang ibu sudah kembali, jeno jaemin diajak sang manager ke arah tempat latihan, kelas yang cukup besar dengan kaca dan cermin yang mendominasi, serta banyak training sudah melatih kemampuan dengan suara musik yang mendominasi, kedap suara, saat pintu ruang di buka ternyata suaranya sangat menggelgar, berbeda saat di luar, hanya bunyi kecil,
"Jeno jaemin kalian bisa mengikuti mereka latihan, karena mereka akan ada evaluasi bulanan makanya meraka latihan sangat keras" ucap sang manager dengan suara keras agar tidak kalah dengan suara musik, setelah mengatakan sang manager meninggalkan dua anak lelaki tersebut,
"Jaem ayo taruh tas di sana" ucap jeno yang diangguki jaemin,
"Hai perkenalkan diri kalian, aku senior disini, namaku lee haechan, orang termanis, tertampan, dan multitalent disini" ucap lelaki berkulit tan dengan senyum sok,
"Aku jeno, dan ini jaemin" ucap jeno dengan senyuman,
"Oh hai jeno, hai jaemin, aku doyoung" ucap lelaki tinggi dengan senyuman hangat,
"Doyoung hyung, mengapa meraka tampan sepertinya kita akan tersingkirkan" bisik haechan membuat doyoung menyenggol lengannya agar diam,
"Oh ya hari ini evaluasi bulanan, jadi kalian lihat-lihat dulu saja, besak baru mulai latihan kembali" ucap doyoung yang membuat dua anak tampan di depannya menganggukkan kepala,
"Apa yang akan terjadi setelah evaluasi hyung?" Tanya jeno penasaran,
"Kalau kalian baik akan dipertahankan, tapi kalau tudak ada peningkatan ya akan dikeluarkan" jelas doyoung menatap jeno senang, sepertinya lelaki ini mirip dirinya.
"Oh ya kalian akan tinggal satu kamar, tadi para babuku sudah membersihkan kamar kalian" ucap haechan yang langsung mendapat pukulan dari lalaki sangar dibelakangnya, karena kesal dipanggil babu oleh anak tak punya adab seperti haecan.
Setelah evaluasi bulanan haecan sudah tersenyum bangga karena hasil penilaiannya memuaskan,
"Jeno jaem, ayo makan dan pulang ke asramah" ajak haechan kearah dua lelaki tampan di depannya, haechan senang akhirnya memiliki teman seangkatan, ia bisa adu jotos jika seumuran,
Saat di ruang latihan manager sudah menyiapkan makanan dan minuman di lantai,
"Ayo makan" ucap doyoung semangat,
"Jaem kau tak makan?" Tanya jeno ke arah jaemin yang hanya diam,
"aku tak suka stroberi" ucap jaemin lucu, membuat jeno tersenyum dan menukar minuman jaemin dengan miliknya susu coklat,
"Ayo makan" ucap jeno membuat jaemin menganggukkan kepala kemudian memulai makannya.
Jeno-jaemin adalah dua nama yang sering digabung oleh banyak orang, para training, para staf, sampai fans. Mereka seperti bulan dan malam, atau siang dan matahari, jika ada malam pasti ada bulan jika ada siang pasti ada matahari, mereka selalu bersama, bermain bersama, latihan bersama, istirahat bersama, itulah sebabnya dua nama tersebut sering disatukan, dan sulit dipisahkan.
----*---
"Akan ada training yang cukup baik dari kanada, dia juga selalu di sanjung-sanjung oleh para pelatih" ucap haechan pada jaemin jeno jisung,
"Apa dia tampan?" Tanya jeno serius ke arah haechan,
"Aku dengar dia sangat baik, jadi mungkin tampan dan bertalenta" ucap haechan membuat jeno was-was, jeno melihat jaemin yang sedang bermain dengan jisung tak ada rasa penasaran sama sekali tentang training baru tersebut,
"Jaem, kau tak takut akan tersingkir?" Tanya jeno sedih ke arah jaemin, jeno sangat tau jaemin sulit berlatih, menghafal koreografi saja ia sangat sulit, jeno selalu melihat nilai jaemin di bawah, walupun selalu lolos saat evaluasi bulanan, ia tak ingin lelaki manis itu pulang,
"Trus aku harus apa?, nikmati saja lah no, aku sudah berusaha" ucap jaemin yang tak pernah menganggap training lain sebagai saingan.
Jeno dan haechan selalu bersaing cukup sengit, walau mereka berteman dekat, tapi di saat evaluasi, mereka seperti musuh, ambisi haechan memang lebih besar dari jeno, tapi sifat tak mau kalah jeno selalu mendominasi sehingga mereka seperti beradu, berbeda dengan jisung dan jaemin, jika jisung sedikit ambisi, maka jaemin akan mengatakan kau akan sakit jika terjatuh, sehingga jisung tak seambisi yang lain, jaemin memang selalu bekerja keras setelah mendapat pujian, tapi itu tak membuat dirinya membebankan semuanya, ia selalu santai menghadapi semuanya.
"Perkenalkan nama saya mark lee" ucap seorang lelaki dengan bahasa korea yang cukup buruk,
"Oh hai mark" ucap haechan yang mendapat lirikan dari jeno,
"Dia bermuka dua" bisik jeno ke arah jaemin,
"Sudahlah" ucap jaemin tersenyum ke arah mark,
"Ternyata dia tak setampan dirimu jaem" ucap jeno ke arah jaemin,
"Apakah mengatakan teman sendiri tampan itu normal?" Ucap jaemin, kemudian mendekati mark untuk berjabat tangan, sedangkan jeno hanya diam seperti ada yang ia fikirkan.
Mark lee, seorang anak asing yang masuk membuat semuanya waspada, ambisi yang sudah dipupuk mulai memudar, seorang yang sudah dianggap kakak karena cara berfikir yang berbeda.
2013