Jaemin latihan berpidato di depan kelas dengan suara lantang dan senyum menawan,
"Jaemin tegakkan tubuhmu!" Ucap guru PS (public speaking), jaemin langsung membenarkan tubugnya,
"Jangan terlalu tegang, lihat setiap mata orang yang melihatmu" ucap sang guru lagi,
"Mengapa harus menatap mata saem? Bukannya itu menyeramkan" tanya hina pada guru ps,
"Ya bukan tatapan tajam, tapi tatapan ramah, dengan senyum tentunya" ucap sang guru yang mendapatkan anggukan jaemin dan yang lainnya
----****----
Selesai kelas PS, jaemin dan lami berjalan menuju kantin perusahaan untuk makan siang, di lift mereka bertemu gerombolan training lain seperti jeno, haechan dan lain sebaginya
"Kalian mau ke kantin juga?" Tanya jaemin ke arah jeno, tapi jeno tidak membalas ucapan jaemin,
"Iya, katanya yuta hyung mereka memasak nasi goreng kimci" ucap haechan,
Jaemin hanya bisa menganggukan kepala tanpa mengucapkan sesuatu, ia hanya sedang berfikir apakah jeno semarah itu karena strauberi kemaren lusa, 'apa itu tidak berlebihan ' pikir jaemin dalam hati.
---
Jaemin duduk di samping lami dan jeno duduk di depan jaemin,
"Jaem, apakah kau tak mau membeli makanan ringan di depan perusahaan?" Tanya lami membuat jaemin menggelengkan kepala,
"Kenapa?" Tanya lami lagi,
"Karena aku membeli banyak makanan, dan aku belum menghabiskan semuanya" ucap jaemin melihat haechan yang sedang kekeh tidak mau membantunya memakan makanan yang sudah dibelinya, alasannya karena diet,
"Kalau begitu berikan padaku saja" ucap lami,
"Itu makanan pedas, kau tak akan suka" ucap jaemin membuat jeno menatap jaemin tak biasa,
"Kalian sangat dekat, aku baru tau kalian sedekat ini" ucap jeno tanpa menatap lami, hanya menatan jaemin,
"Maksudnya aka dan jaemin? Iya kita memang dekat, aku sudah menganggap dia opaku" ucap lami dengan senyuman dan dibalas dengan senyuman jaemin,
"Apa kalian pacaran?" Tanya haechan yang langsung mendapat tatapan dari semua training yang duduk dibangku tersebut,
"Apa kau gila?" Potong jaemin pada haechan, haechan juga tidak suka jaemin bersama lami,
"Kalau memang kita pacaran kenapa?" Tanya lami pada haechan, haechan langsung memasang wajah kesal saat ditanya lami seperti itu, haechan tidak tau kenapa dia kesal, apakah karena lami yang suka dengan jaemin atau yang lainnya.
"Sudah jangan dibahas lagi, kalau manager nuna tau, kita bisa diceramahi sampai malam" ucap mark membuat semua berhenti.
"Jeno kau baik-baik saja?" Tanya haechan dengan berbisik,
"Kenapa aku?" Tanya jeno dengan berbisik juga,
"Tak tau aku hanya ingin bertanya saja" ucap haechan tanpa meneruskan pembicaraan,
Jeno hanya diam dan berfikir, 'apa aku baik-baik saja?'
----****----
Saat perjalanan di kelas PS
"Mengapa kau mangatakan itu?" Tanya jaemin pada lami,
"Dia terlalu polos, aku jadi kesal" ucap lami pada jaemin,
"Jangan mengatakan itu, dia bisa tau" ucap jaemin membuat lami mengerutkan alis,
"Bukannya itu baik?" tanya lami bingung,
"Baik palamu" ucap jaemin dengan mendorong pelan kepala perempuan kecil tersebut.
----****----
Jeno berlatih di ruangan dengan malas-malasan, mark sejak awal sudah memasang wajah menyeramkan menatap jeno, tapi jeno sama sekali tidak takut,
"JENO" teriak mark membuat jeno kaget,
"I iya hyung" ucap jeno dengan mata berkaca-kaca,
"Sini" ucap mark menyuruh jeno mendekat,
"Iya maaf hyung" ucap jeno sudah mau menangis, dia tak menyangka mark hyung akan meneriakinya, seumur hidup jeno mark tidak pernah meneriakinya, karena jeno selalu melakukan semuanya dengan baik,
"Kau kenapa? Aku sudah bilang jangan sampai lengah, kalau ada masalah langsung selesaikan, kalau kau lengah seperti ini kau bisa dikeluarkan dari agensi" ucao mark dengan nada tidak bersahabat,
"Apa ada masalah di rumah?" Tanya mark yang mendapat jawaban berupa gelengan kepala jeno,
"Trus apa?" Tanya mark dan mendapat gelengan dari jeno,
"Aku tak mau tau, jangan sampai aku melihatmu bermalas-malasan, walau kau punya masalah bersikaplah profesional" ucap mark yang mendapat anggukan dari jeno,"Maaf hyung" ucap jeno mulai menjauh dari mark,
"Apa yang terjadi hyung?" Tanya haechan kepo,
"Aku tak tau sejak kita berlating dengan training perempuan dia seperti itu" ucap mark yang juga penasaran apa yang sedang terjadi, tapi dia harus berhenti mengurusi masalah pribadi anggotanya jika mereka enggan bercerita,
"Aku akan mencari tau" ucap haechan mendapat kecurigaan dari mark,
"Apa yang mau kau lakukan, jangan aneh-aneh, kau baru saja dipilih anggota untuk dipublic" ucap mark memperingati, tapi haechan tidak peduli.
---****---
Setelah latihan haechan mengambil baju di loker dan mengganti pakaian di kamar mandi, haechan melihat jaemin sedang bercanda dengan lami di dekat kamar mandi,
"Jaemin aku ingin berbicara" ucap haechan dengan wajah sedikit kesal,
"Bicara apa haechan opa?" Tanya lami karena dia tidak suka percakapannya diputus,
"Sebentar jaem" ucap haechan lagi, yang membuat jaemin langsung berdiri, karena dia tau jika haechan sedang tidak bercanda,
"Kau bisa kembali bersama kaeun nuna lami, aku akan kembali bersama haechan" ucap jaemin meninggalkan lami,
"Ayo bicara di atap jaem" ucap haechan serius,
Jaemin hanya mengikuti haechan.
---*---
"Hyung kau tau jaemin?" Tanya jeno ke pada doyong yang juga masuk kelas acting,
"Aku tadi melihat dia bersama lami" ucap doyoung menunjuk ke arah kamar mandi, dimana kamar mandi dekat dengan pintu keluar dan tangga menuju atap,
"Terimakasih hyung" ucap jeno sudah tidak bertenaga, jeno berjalan mendekati kursi yang dekat dengan kamar mandi, dia duduk dan melihat handphone di tangan kanannya, ia ingin menelfon jaemin tapi ia malas,
"Kau menunggu jaemin jen?" Tanya mark ketika keluar dari kamar mandi,
"Tidak" ucao jeno singkat,
"Ooo" jawab mark singkat, ia tidak ingin melanjutkan perbincangan karena jeno sedang tidak baik-baik saja,
"Hyung tidak pulang?" ucap jeno saat melihat mark duduk di sampingnya,
"Aku menunggu haechan" ucap mark,
"Memang haechan kemana hyung? Aku tak melihatnya di ruang latihan" tanya jeno,
"Dia di atas bersama jaemin, tadi kaeun bilang seperti itu" ucap mark menjelaskan,
"Jaemin bersama haechan di atap? Ngapain hyung?" Tanya jeno kaget, ia kira jaemin pulang bersama lami,
"Mana aku tau, aku saja di sini" ucap mark santai,
"Aku akan ke atas" ucap jeno langsung berdiri, dan mark juga mengikuti jeno pergi ke atas.