Awal Di antara Gedung-Gedung!

2 0 0
                                    

Senin hari seleksi itu pun tiba di sertai hujan rintik rintik yang akan membawa fadil pada seleksi di tim kebanggaannya. "Dil hujan bawa payung yaa, jangan taro duit ongkos fadil sembarangan metromini sekarang banyak copet nya yaa" kata ibu nya mengingatkan. "Iya bu do'ain fadil yaa bu," jawab fadil. Keesokan hari nya ketika fadil sedang mempersiapkan barang barang nya. "Dil, udah sarapan kan? Nih buat makan siang jangan beli beli lagi, ibu kaga bisa nganter, bu gatot lagi banyak kerjaan, nanti ibu di potong duit nye ga bisa bayar listrik ama sekolah fadil deh duit nya cuman bisa buat pulang pergi inget yee dil." Kata ibu nya mengingatkan.

Fadil telah tiba di pinggir jalan untuk menunggu bis yang akan membawa nya ke Ragunan. Tiba lah bis itu, fadil tidak kebagian tempat duduk, dia berdiri di antara orang orang yang akan libur, banyak anak dan orang tua nya yang akan berangkat mengunjungi objek wisata di Ragunan dan sekitar nya, sesak nya bis itu membuat fadil kesulitan mengambil uang untuk membayar bis tersebut, dia menyerahkan uang 100 ribu sedangkan ongkosnya adalah 35000 maka dia pun kembali kesulitan menaruh uang kembalian di saku nya. 1 setengah jam kemudian dia tiba di Ragunan tempat seleksi masuk Persija banyak anak yang di antar orang tua nya ada yang menggunakan motor, bahkan mobil mewah, fadil berjalan sendiri ke tempat pendaftaran di pintu masuk. Dia mengantre seorang diri sambil membawa tas nya yg berisikan sepatu futsal pemberian pak imam dan pak Budi tak lupa dia membawa pelindung lutut kardus nya.
"Fadil!!" Suara yang tak asing lagi di telinga nya walaupun kemarin lusa suara itu asing bagi nya. Ya itu suara pak andrianus di pintu lobby. "Sini masuk" panggil nya sambil melambaikan tangan. Fadil balas melambai sambil menunggu administrasi nya selesai dan menyerahkan dokumennya ke penjaga pendaftaran dia bergegas menghampiri pak andrianus. "Kenalin ini pak Hartono pelatih Persija u-14, pak hartono ini fadil Prasetyo pemain terbaik piala walikota Jakarta selatan kemarin." Kata pak andrianus memperkenalkan satu sama lain.
Fadil pun mencium tangan pak hartono. "Assalamualaikum pak" kata fadil tersenyum. "Waalaikumsalam, sudah siap seleksi fadil? Mana orang tuamu?" Tanya pak hartono keheranan karena pertama kali anak umur 12 tahun menghadapinya sendiri. "Ibu ga bisa dateng pak, ada pekerjaan di rumah bu gatot, kalo ayah sudah ngelihat fadil di surga pak" katanya polos dan sambil tersenyum. Pak hartono membalas senyum "ya sudah kamu siap siap pake sepatu dan baju mu tunggu di lapangan ya" kata pak hartono.
"Baik siap pak" jawab fadil.

Setelah menggunakan Jersey Liverpool nya bertuliskan "Gerrard" dan memakai sepatu pemberian guru nya, fadil bergegas ke lapangan, dan dia tersipu dan malu ketika anak anak lain menunjuk ke arah sepatu nya, dan berbisik menertawakannya, fadil tahu ini bukan sepatu yang seharusnya digunakan bermain sepakbola. Rasa malu nya memuncak ketika bukan berbisik lagi tapi terang terangan berkata kepada nya. "Ehhh ini seleksi sepakbola bukan futsal." Tawa pun pecah, ingin rasanya fadil lari dan pulang ke rumah nya menangis di kamar nya sejadi jadi nya. Tapi dia tidak boleh menyerah, ini adalah ujian mental bagi nya.
"Hei Its My brother apa yang kalian tertawakan?" Anak jangkung lawannya di turnamen kemarin tiba tiba muncul di samping nya dan membela nya. "Fadil Prasetyo right? Im Darren, Floyd Darren aku jumpa kamu kemarin di turnamen, gerakan kamu amazing!! Aku salah satu penggemar mu fadil" katanya mengulurkan tangan dan sambil tersenyum.
"Terima kasih darren, kamu warga asing benar?" Tanya fadil melihat sekeliling anak anak yang lain pun sudah tidak memperhatikannya berkat gertakan dari Darren tadi. "No No aku Indonesia fadil, daddy memang scotland, but mommyku orang Minang, aku kelahiran england Manchester, sampai usiaku 5 tahun, kemudian daddy and mommy memutuskan untuk pindah ke Indonesia dan menetap di sini, dan aku punya kewarganegaraan di sini." Jelas Darren. "Wahh kereeenn very cool" sahut fadil tersenyum. "selamat pagi anak anak calon penerus klub dan tentu nya merah putih Indonesia. Perkenalkan saya coach hartono, calon pelatih kalian, ada sekitar 80 anak yang akan mengikuti seleksi tapi kami hanya membutuhkan 25 pemain saja dan pelatih tim senior yg nanti nya akan menyeleksi kembali menjadi hanya 18 pemain. Jadi bapak ibu semua wali pemain harap tidak mengganggu gugat keputusan tim pelatih nanti nya." Jelas coach hartono dari pengeras suara.
"80 anak akan di bagi menjadi 5 tim yg masing masing akan berisi 16 player sesuai dengan data formulir yang telah dikumpulkan. Strategi atau formasi akan kami beritahu pada saat sebelum match." Jelas coach hartono lagi. "Oke yang di sebutkan untuk tim pertama" coach hartono kemudian mulai membacakan nama nama pemain.

Mimpi, Gedung, dan SepakbolaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang