18

429 18 14
                                    

"Bunda...." Ujar Zein bergelayut manja kepada kea

"Kenapa bang?" tanya kea

"Tumben banget kamu manja begini sama bunda?" ujar Fares yang melihat manjanya Zein

"Bun sekolah nya pengen di temenin sama bunda, boleh ya?" ujar Zein

"Emm... Boleh ngak yah?, Boleh ngak pah?" Ujar kea

"Bun..."

"Boleh deh" ujar kea

"Asik makasih bunda, Zein sayang bunda muuuahhh" ujar Zein

"Sama-sama sayang, pake sepatu nya gih, nanti bunda susul ke bawah" ujar kea

"Oke bunda" kemudian Zein pergi ke bawah

Setelah selesai memakaikan baju gio, kini kea turun ke lantai satu untuk menghampiri anaknya

"Bunda sama gio udah rapih mau kemana?" Tanya cia, tumben sekali bunda dan adik bungsunya sudah rapih~ batin cia

"Bunda mau ke sekolah nya Zein" ujar kea

"Ada acara?" Tanyanya kembali

"Ngak ada, Zein minta di antar dan di tungguin sama bunda" ujar kea

"Tumben banget Zein, biasanya cukup di anter, ngak pernah mau di tungguin" ujar cia

"Mungkin orang tua yang lain juga hari ini pada nungguin kali nak, Mangkanya Zein minta juga" ujar Fares menghampiri dua perempuan yang sangat ia cintai.

"Ada benarnya juga sih pah" ujar cia

"Yuk kita berangkat jangan ngobrol terus, nanti telat lagi ke sekolahnya" ujar Fares

"Kamu mau bareng siapa?, Papah?, Atau Abang ?" Tanya kea

"Mau sama Abang ajah deh Bun, kalau sama papah kasian kan papah, nanti telat Dateng ke kantor" ujar cia

Cup.

"Pengertian banget sih anak papah yang satu ini" ujar Fares

"Bunda sama papah duluan ya, kamu hati-hati, bunda berangkat assalamualaikum " ujar kea

"Wa'alaikumsalam, hati-hati Bun" ujar cia

"Bunda sama papah udah berangkat?" Tanya kefa yang baru keluar dari kamar mandi

"Iye, Abang cepet udah siang ini, pake acara berak lagi, tu berak apa naro saham?, Lama bener!!" Ujar cia

"Sebentar!!, gua tinggal pake sepatu, maklum panggilan alam" ujar Fares

"Berak setahun"

"bensin gua tinggal dikit suee" ujar kefa melihat tangki motor nya

"Bukannya baru di isi sama papah?, Kok abis lagi sih?, Boros lo" Tanya cia

"Iya baru di isi, tapi Minggu kemarin ya abis lah, kan bulbak sekolah rumah" ujar kefa

"Gua pinjem uang Lo dulu dek buat isi bensin, nanti gua ganti" ujarnya kembali

"Udah berapa kali Lo bilang 'nanti gua ganti' tapi apa ujung-ujungnya ngak pernah Lo ganti" ujar cia

"Ayolah bantu Abang mu ini" ujar kefa, tidak tega cia pun mengeluarkan uang saku nya

"Nih!!, Ganti loh"

Cup.

"Terimakasih adek ku" ujar kefa mencium jidat sang adek

"Jiji anjing"

"Ngomong kasar gua bilangin bunda loh" ujar kefa

"Siniin duit gua!!, nyesel pinjemin duit ke Lo bang" ujar cia merampas duit nya kembali

Married to a lecturer 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang