Bintang Areksa ll

2 1 0
                                    


Seperti alunan musik beriringan dengan nada, seperti kita yang banyak melodi namun berbeda nada.


Hari ini ada kegiatan di SMA AVP THREE semua siswa-siswi antusias mengikuti kegiatan, hari ini mereka akan berkemah dihutan, semua kelas sebelas tengah berbaris untuk menaiki bus sekolah, Aila dan teman-temannya tengah siap-siap untuk berangkat.

"Aila cowok lu kemana?" tanya Siska teman sekelas Aila.

"Ngapain lu nanya cowok orang?" jawab Reyna dengan nada ketusnya.

"Apa sih, gua cuma nanya kali" Siska menatap sinis Reyna.

"Gak usah kegatel-"

"Reyna udah, mending kita pergi aja" Sindi mencoba menarik tangan Reyna dan Aila, untuk pergi karena tidak mau mendengar pertengkaran mereka, Aila dan Reyna pun pasrah dan mengikuti Sindi.

Bintang dan teman-temannya berkumpul, melihat siswa-siswi yang sibuk dengan barangnya, Bintang yang selalu fokus melihat Aila dengan teman-temannya, pandangannya selalu tertuju kepada Aila yang asik bercanda dan tertawa bersama sahabat-sahabatnya.

"Bin, lu gak sama cewek lu?" tanya Gala.

"Dia lagi asik sama temennya, gak mau ganggu" Bintang melihat Aila dari kejauhan.

"Oke." jawab Gala seadanya.

Kini mereka pun menaiki bus dan mencari tempat duduk, Aila yang mencari tempat duduk bersama teman-temannya, memilih duduk didekat jendela.

"Eh itu Bintang" tunjuk Sindi, Aila pun melihat kearah Bintang.

"BINTANG" teriak Reyna, Bintang pun menoleh dan melihat Aila, dia pun menghampiri Aila dan teman-temannya.

"Lu ngapain panggil Bintang nyed" ucap Aila kesal.

"Kenapa?" Bintang tiba berdiri disamping Aila.

"Lu duduk dimana?" tanya Reyna.

"Gak tahu, lagi nyari"

"Nah pas, lu duduk sini aja sama Aila, gua sama sindi, gimna?" ucap Reyna mendapatkan anggukkan oleh sindi.

"Bener tu, lu sini aja" sambung Sindi.

"Gak, gua mau sama kali-"

"Oke." jawab Bintang memotong ucapan Aila langsung.

"Gua belum selesai ngmong, kalian benar-benar ninggalin gua jahat banget" ucap Aila kesal, sedari tadi tidak ada yang memperhatikan dia berbicara.

"Justru kita tu baik, masa lu sendirian, dan gak mungkin kita duduk bertiga, iya udahlah, gua sama Sindi duduk dibelakang bye" ucap Reyna, Reyna dan Sindi pun meninggalkan Aila dan Bintang.

"Nyebelin banget sih" ucap Aila.

"Udah marah-marahnya? Gak capek dari tadi berdiri mulu, udah duduk" Bintang menarik tangan Aila untuk duduk, Aila pun duduk didekat jendela bus sedangkan Bintang duduk disamping Aila.

"Kamu kenapa?"

"Gak apa-apa"

"Pasti ada apa-apa"

"Udah tahu pake nanya"

"Cuma memastikan"

"Percuma"

"Maaf"

"Percuma maaf gak berubah"

"Aku tahu, aku gak tahu harus apa ngapain lagi Ai, aku cuma pengen kamu gak marah lagi" jawab Bintang melihat Aila.

"Aku gak marah"

"Terus?"

"Lupakan aja," jawab Aila, mengambil ponselnya dan menghidupkan headsetnya, Bintang melihat Aila hanya diam, dia tahu jika Aila marah akan percuma meminta maaf.

Bus pun berjalan, mereka pun bernyanyi agar tidak bosan didalam perjalanan yang cukup jauh, setengah perjalanan Aila sedikit mengantuk, Bintang menyadari hal itu, dia mencoba menyenderkan kepala Aila kebahunya, Aila pun tertidur sambil menyender di bahu Bintang.

"EKHEM! DILARANG MENGUMBAR KEROMANTISAN DIDEPAN JOMLOH!" teriak Eja tiba-tiba datang, membuat Aila terbangun.

"Berisik lu" ucap Bintang yang kesal diganggu.

"Bisa gak, gak usah bikin ribut?" Aila menatap sinis Eja.

"Gak, gua tu enek banget ngeliat lu berdua sumpah," ucap Eja.

"Lu pergi atau gua lempar lu dari sini"

"Gua mau duduk di tengah kalian boleh?" Eja tersenyum devil.

"Kalian berisik banget, bisa diem gak? Terganggu yang laen" ucap Siska.

"Apa sih lu nyambung aeh" Eja melihat Siska.

"Kalian berisik, Bintang mending lu duduk bareng sama temen lu, gak usah duduk disini deh" Siska risih dengan mereka.

"Denger tu Siska, mending kamu pergi aja, katanya berisik" ucap Aila sinis.

"Cieee yg diusir ayang" ejek Eja.

"Lu juga bego pergi lu" ucap Aila kesal.

"Nanti kangen" Eja tersenyum jail.

"Gua lempar lu lama-lama anjir" Bintang menatap sinis Eja.

"KALIAN JAHAT MAS!"

"WOY BERISIK" teriak semua penumpang bus.

'mampus lu' batin Siska










Menyesal kalimat yang sangat ditakuti, tapi tidak bisa dihindari.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 06, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bintang AreksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang