Hari ini, tepat dilantiknya pangeran baru untuk mengganti kepergian sang raja
"Salam paduka, beberapa kerabat dari kerajaan seberang ingin menjamu anda di istana mereka esok hari sembari menikmati senja"
Sang raja baru yang terkenal akan wibawanya tersenyum simpul mendengar hal itu
"Baiklah, aku akan datang"
Setelah sang pengawal pergi sang raja kembali menikmati acara pelantikan nya malam ini
Shan memandangi para tamu undangan yang tengah berbincang entah perihal apa tidak jarang mereka berusaha tampil sempurna guna menunjukkan betapa kaya nya mereka
Sudut bibirnya terangkat, ia sangat muak akan hal seperti ini. Shan merasa kekuasaan sang ayah yang cenderung mewah membuat para pejabat bawahannya turut berlomba-lomba akan hal itu sungguh berbanding terbalik dengannya yang suka dengan hal-hal sederhana.
Sibuk dengan memandangi tamu undangan tiba-tiba ia dikagetkan ketika melihat seorang gadis berlari terburu-buru dan terjatuh tepat di hadapannya.
Ia terlihat kurang nyaman dengan gaun yang dipakainya dengan heels yang cukup tinggi membuatnya terjatuh.
Sungguh menggemaskan, tapi tidak dengan korban ia cukup malu akan hal ini bisa-bisa ia terjatuh dan yang lebih parahnya dihadapan raja yang baru saja dilantik.
"Ouh! Ma-maaf kan hamba yang mulia..eum..salahkan ibu saya yang memilihkan pakaian yang terlalu berlebihan dan sepatu yang tinggi ini..hehe ha-hamba jadi terj-"
"Juniii...astaga anakku..lihat gaun mu berantakan dan ya ampun.. rambut mu acak-acakan seperti ini dihadapan yang mulia..maafkan anak saya yang mulia..dia memang sedikit nakal" ucap sang ibu terlampau sungkan karena kelakuan ajaib anaknya
Shan hanya tersenyum ramah sembari menundukkan sedikit kepalanya
"Tidak apa-apa bibi.. selamat menikmati pestanya"
"Yang mulia selain tampan juga sangat baik dan sopan tidak seperti mu anak nakal" juni hanya mendengus mendengar ucapan sang ibu
Setelah kepergian keduanya Shan merasa bosan dan turun dari singgah sananya ke arah tamu undangan
Saat berjalan kearah meja hidangan shan mengernyit heran melihat benda berkilauan dibawah meja
Langsung ia ambil benda tersebut membuat senyum tampan nya terbit seketika degup jantung nya menderu kencang
"Apa ini?!" Perlahan ia meraba dadanya yang berdebar tak karuan
. .
Sore ini, setelah menghadiri jamuan istana seberang Shan berjalan santai di area perbatasan antara kedua istana
The shine garden, shan sangat suka dengan taman ini.
Sembari melihat sekeliling menikmati angin sore, tangannya terkait dibelakang tubuhnya membuat aura wibawa terpancar dari sosok raja muda tersebut.
"Ahaha ayoo kejar aku kalau bisaa"
"Ahaha wleee sinii"
"Ahaha sudah sudah geliii leilaa ahahaha perut ku sakitt ahahah"
Pandangan Shan tidak lepas dengan mahluk yang baru saja melewatinya terlihat sedang bermain-main dengan anjing peliharaannya
"Ekhem, boleh aku bergabung"
"Oh paduka raja"
"Santai saja aku hanya ingin bergabung apa boleh"
"Ah tentu paduka"
.
Shan memandangi wajah rupawan yang ada dihadapannya sedang sibuk berceloteh ria
"Princess juni"
"Ya paduka??"
"may I be your king now and forever?"
Netra Juni terbelalak kaget setelah mendengar ucapan sang raja muda tersebut
"Princess..can i?" Tatapan teduh Shan membuat Juni semakin menunduk malu
"Sure, i'll be you Queen now until forever"
Perlahan Shan mendekat kearahnya menyematkan mahkota kecil yang ia temukan malam itu
"Let me start our best fairy tale princess? "
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
