bab 15

7 2 0
                                    

Entah kenapa hari ini serasa berbeda dari kemarin.

Cahaya mentari menyinari pagi dengan indahnya. Rasya bangun pagi pagi sekali dan bersiap berangkat ke sekolah.
Hari ini rasya diantar papa nya naik mobil. Ia sangat gembira dan ceria sekali pagi ini.

Rasya sampai di sekolah pukul 06.20. Ia pergi ke kelasnya dan duduk di bangkunya seperti biasanya sembari membaca buku. Keadaan di sekolah masih sepi tak ada orang sama sekali kecuali petugas kebersihan sekolah.

Setelah 2 jam kemudian sekolah mulai ramai dan siswa juga sudah banyak yang masuk.

Ryan pov

"Woii Ryan!!.
" Eh anan ada apa nan?.
"Nggak papa lah aku cuman mau bareng aja sampe kelas.
" Eh yan, kamu dari kemarin kemana aja sih, ninggalin aku terus.
"Ada deh rahasia .
" Iih sama temen rahasia an rahasia an mulu. Dasar pelit.
"Suka suka guwe lah. Haha canda nan gausah dibawa sampe ke hati.
" Iya iya kau ini pagi pagi dah ngajak ribut aja.

Aku dan anan mengobrol sampai ke kelas lalu aku duduk di bangku ku seperti biasanya.

Aku memandangi langit dari jendela. Aku selalu terbayang bayang wajah rasya yang imut kalau tertawa. Aku selalu tersenyum senyum sendiri saat memikirkan rasya.

Tiba tiba....

"Ekhemm...
" Napa nan?.
"Seharusnya aku yg nanya lu napa dari tadi senyum mulu. Lu udah gila ya yan. Sejak kapan lu kumat.
" Dasar lu ya, ngejek aja dari tadi. Gausah ganggu sana pergi dan duduk di kursi mu.
"Cie ciee ada apa hayoo.
" Apaan sih orang lagi memandang pemandangan.
Lu tuh yang gila malah ge er.
"Pfttttttt hahahahaha.

Anan tertawa terbahak bahak melihat temannya yang marah kepadanya. Ia selalu saja mengejek temannya yang jarang bercanda itu.

Tet.... Tet... Tet...

Bel masuk berbunyi, seluruh siswa masuk kelas dan mengikuti pembelajaran.

Setelah 2 jam kemudian.....

Bel tanda istirahat sudah berbunyi seluruh siswa berhamburan keluar untuk jajan di kantin.
Ryan juga keluar untuk menemui rasya di kelasnya.
Ryan masuk ke kelas rasya dan tiba tiba Ryan tak berkata apa apa kepada rasya ia menarik tangan rasya. Siswa yang melihatnya pun jadi kagum dan terpesona dengan ketampanan Ryan.

"Kyaaaaa ganteng banget.

Muka rasya agak memerah, ia terlihat gugup dan canggung karena Ryan tak berkata apapun padanya ia hanya memegang tangannya dan mengajaknya entah kemana.

" Eh... Ryan , kita mau kemana?.

Rasya bertanya ia sedikit cemas tapi Ryan tak berkata sedikitpun. Ia terus membawa rasya, hingga ia berhenti di halaman belakang sekolah. Ia lalu melepaskan tangan rasya. Ryan lalu mengeluarkan sesuatu dari kantong saku nya.

"Ryan kita mau apa disini?.

Ryan lalu memegang tangan rasya sembari memakai kan gelang yang sangat indah di tangan rasya.
Ia lalu mengatakan dengan sedikit gugup dan berkeringat.

" R.. Rasya a.. Aku mencintaimu sya!!. Tolong terimalah aku sebagai pacarmu sya, aku akan selalu melindungimu dan terus berada di sampingmu. Tolong terimalah!!.
"Ryan kau jangan bersujud seperti itu. Berdirilah.
" Baik.
"Sebenar nya Ryan aku juga mencintaimu. Aku menerima mu sebagai pacarmu.
"Apa!! Yessss berhasil makasih ya sya.
" Iya sama sama Ryan.

Rasya akhirnya mengatakan perasaan nya yang sebenarnya kepada Ryan. Ia sangat gembira sekali . Begitu juga dengan Ryan ia terlalu bersemangat sekali.

Mereka akhirnya menjadi pasangan pacar yang sangat serasi dan cocok. Dan tak akan pernah terpisahkan lagi.

Tamat

Cerita uncertain love sudah tamat ya ges makasih kalian yang sudah baca.

Maaf kalo ada kata kata yang kurang pas karena saya masih pemula.

Dan maaf kalo ceritanya jelek dan nggak nyambung sama judulnya.

Itu saja yang akira ingin sampaikan sampai jumpa ya di cerita akira selanjutnya.

Jangan lupa pada baca.

UNCERTAIN LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang