1

372 51 2
                                    


🌙🌙🌙

Takata Mashiho.

Pangeran tampan dan manis dengan segala kemegahannya.

Hidup di penuhi kecukupan, gemerlap kekayaan, kemakmuran hidup. Dia sangat beruntung. jika kalian melihatnya dari sisi kalian.

Pangeran Mashiho belum resmi menjadi raja karena ia belum memasuki usia yang cukup. Belum menikah dan belum berbakat dalam jabatan tertinggi itu karena ia tak lagi di dampingi oleh sang Raja dan Ratu yang notabene adalah ibu dan ayahnya.

Ya, dia sebatang kara. Memimpin kerjaan besarnya dengan mengandalkan sang penasehat yang sudah menemani mendiang sang ayah sejak masa mudanya.

Dan lagi, hidup, tumbuh dan besar, menghabiskan hampir sepanjang hari di dalam istana itu sesuatu yang memuakkan.

Bayangkan, 19 tahun hidup di dalam kungkungan maid yang akan mengikutimu kemanapun, keprotektifan para penjaga yang takkan membiarkanmu mendapat celah untuk sekedar menyapa warga lebih dekat, dinding kerajaan yang menjulang tinggi ㅡbahkan jika warga ingin mengintippun rasanya tak mungkin- yang menutup akses siapapun kecuali orang penting kerjaan maupun atas seijin sang penasehat.

Mashiho muak.

Katakanlah seperti itu.

Bagaimanapun mewahnya hidup Mashiho, Mashiho merasa ia tak memiliki apapun. Ia merasa sepi. Ia bahkan mulai lupa dengan candaan-candaan sang ayah maupun bagaimana rasanya belaian sang ibu karena hidupnya yang semakin monoton.

Mashiho benci itu.

Wajah manisnya berubah dingin seiringan dengan usianya disini. Seiringan dengan kesadarannya bahwa selama ini ia hanya sendirian.

Malam ini, tepat tengah malam ini usia sang pangeran genap 20 tahun.

" Semua siap " mantapnya pada diri sendiri.

Pangeran kita sekarang berdiri di tembok pagar istana paling selatan, dimana disana penjagaannya tak begitu ketat karena tak pernah dicurigai. Pos penjagaanpun cukup jauh dari sana.

Mashiho berjongkok. Menyingkirkan beberapa semak yang menmpel pada dinding tersebut kemudian bernafas lega saat salah satu bata yang ia tarik memancing beberapa bata lainnya untuk runtuh.

Tak sia-sia ia memikirkan cara untuk kabur selama hampir setahun kemarin.

Karena sebelumnya ia teringat sesuatu..

Setelah penasehat dan kepala maid, meninggalkan kamarnya, ia melirik balkon kamarnya yang luas itu kemudian beranjak menuju sana.

Ia berdiri sambil bersandar dengan kedua tangan yang bertumpu pada pembatas balkon. Ia menelisik sekitar.

" Bukan aku yang menemukannya, tapi Hannie. Dia yang menemukan jalan ini saat mengejar anak kucing yang tadi ia tunjukkan padaku " dan Mashiho tak bisa untuk tak menoleh pada sudut pagar istana dimana kakaknya pernah menunjukkan sesuatu.

Jalan tikus. Katakanlah seperti itu karena memang kecil. Namun cukup untuk membawanya keluar istana.

Yoon Jeonghan adalah pasangan dari kakaknya. Dialah yang menemukan jalan rahasia itu dan menunjukkannya pada Seungcheol, lalu sekarang Seungcheol menunjukkannya pada Mashiho.

Itulah jalan yang kini berhasil membuat Mashiho keluar dengan selamat dari area istana.

" Hari pertama kebebasanku! " pekiknya kemudian berlari menuju gemerlap lampu yang ia yakini sebagai kotanya.

.
.
.

" Kau sungguh dari istana? " pertanyaan dari seseorang di hadapan Mashiho mungkin terkesan biasa saja, namun bagi Mashiho nampak begitu mengintrogasi.

TRUST - Yoshiho (cek chapter dahulu ya)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang