2

260 35 2
                                    







🍀🍀🍀

Yoshi membuang nafas jengah.

Mashiho sedari tadi diam di sudut ruangan. Enggan menatap Yoshi yang duduk di sofa.

Grep!

" A-akh.. Sakith.. "

Yoshi, dengan tampilannya saat ini tentu saja membuat Mashiho takut. Sangat takut malah.

Yoshinori baru saja menunjukkan sisi sebenarnya dari dirinya setelah melepas mantra hipnotisnya pada Mashiho.

Ia merubah dirinya menjadi sosok monster yang langsung membuat Mashiho menjerit. Bahkan kabur darinya saking ketakutannya lelaki manisnya itu.

Yoshi memiliki manik biru safir indah juga mengerikan. Gigi taring yang tak begitu panjang namun tetap saja menakutkan. Tanduk iblis dan jangan lupakan sepasang sayap hitam di pundaknya.

Mashiho sangat ketakutan.

Ia menatap perih pada tangannya yang tergenggam oleh tangan besar Yoshi yang memiliki kuku panjang dan tajam. Bahkan beberapa luka gores tercipta karenanya.

Mashiho meringis.

" Untuk apa kau takut padaku, huh? Aku pasanganmu, aku mengikatmu sejak lama. Aku sengaja menunjukkan padamu sisi dari diriku karena aku takut kau jatuh terlalu dalam dan akan lebih kecewa nantinya! " Mashiho menangis.

Tangannya yang bebas tak lagi berusaha melepaskan genggaman sang monster.

Ia menunduk.

" Aku minta maaf karena menghipnotismu sebelumnya. Memberimu perlakuan semanis itu dan aku membawamu pergi jauh dari rumah. Tapi, kau bahkan tak bisa menolak tㅡ "

" Kenapa harus dirimu?! Kenapa aku harus bersama monster mengerikan sepertimu hah?! Aku takut! Kau terlalu mengerikan untukku.." dan Mashiho tak mampu lagi membendung tangisannya.

Yoshi mengapit dagu Mashiho hati-hati. Takut menggores wajah cantik pasangannya dengan kukunya.

" Jangan menangis. Aku tak benar-benar mengatur semuanya. Aku memang menginginkanmu. Aku mengikatmu untuk menjadi pasanganku karena aku percaya kau bisa merubahku menjadi sosok yang lebih baik. Bukan lagi monster mengerikan. Aku tak sepenuhnya menentukan takdirmu untuk bersamaku, Mashi. Aku tidak seegois itu "

Baru saja Mashiho dibuat menjerit ketakutan, kini Mashiho kembali di buat takjub dengan Yoshi yang merubah dirinya kembali seperti semula. Jemari dengan kuku tajam itu menghilang. Berganti kulit halus Yoshi yang mengelus pipinya." Aku minta maaf.. Tapi ku mohon, jangan pergi dariku "

" Bagaimana aku tak akan pergi, aku punya orang-orang yang menungguku disana. Aku harus menjaga mereka, kewajiban utamaku adalah mereka. Aku tak bisa terus berlama-lama disini "

Yoshi menunduk.

.
.
.

" Pangeran? Astaga, syukurlah! Bagaimana keadaan pangeran? Apa sudah lebih baik? " mendengar suara itu membuat Mashiho tersentak.

Siapa lagi kalau bukan Kim Junkyu.

" Pangeran menghilang dan ketika pulang justru dalam keadaan pingsan "

Mashiho mengangkat kepalanya, " Sungguh? "

Junkyu mengangguk. " Semalam Letnan Romy menemukan yang mulia pingsan diㅡ  "

" Siapkan sarapanku, aku lapar sekali " dan dengan patuh Junkyu mengangguk cepat. Membungkuk hormat sebelum keluar dari kamar sang pangeran.

" Ah.. Pasti hanya mimpi "

TRUST - Yoshiho (cek chapter dahulu ya)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang