Prolog (Sudah di remake)

17.7K 586 10
                                    

SUDAH DI REMAKE ULANG!

21:06 - Sun, 12 Nov 2017


****

     Kedua bola matanya yang berwarna sebiru samudera dengan kemerlip bintang yang bertaburan, memandangan tenang dan mempesona keseluruh penjuru ruangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     Kedua bola matanya yang berwarna sebiru samudera dengan kemerlip bintang yang bertaburan, memandangan tenang dan mempesona keseluruh penjuru ruangan. Kedua matanya mengerjap kaget saat seorang wanita seperantara nya memeluknya erat, tapi itu hanya sesaat karena ia kembali tenang.


     "Selamat ulang tahun My Lady. Tuhan memberkatimu.." seru Vivian dengan senyum yang terus merekah di wajahnya yang terkesan chubby.



     Sang Lady yang mendengar itu tersenyum tipis namun entah kenapa tetap mempesona. Tapi bagi Vivian yang melihat reaksi dirinya, mengerucutkan bibirnya sebal.


     "My Lady, setidaknya di hari ini. Kau bisa tersenyum dengan maksimal.." protes Vivian sambil berkacak pinggang, menurut wanita itu, Lady mereka terlalu monoton seakan tak mengenal ekspresi lain selain wajah tenangnya yang hanya bisa menampikan senyuman. Itupun senyum tipis.


     Sedangkan orang lain yang berada di ruangan itu hanya menggelengkan kepala mereka pelan saat melihat protesan Vivian terhadap Lady mereka.



      "Sudah-lah Vivian. Jagalah sikapmu terhadap Lady Lilith De Almour." tegur salah seorang pria yang nampak gagah dengan setelan khas para pria bangsawan. Vivian yang di tegur hanya menampikan cengirannya. Lalu membungkuk hormat, meminta maaf pada sang Lady.



      Lily hanya menatap lembut dan tenang atas sikap Vivian kepadanya. Sebenarnya ia tak mempermasalah-kan sikap Vivian yang menurutnya selalu antusias dan semangat kapapun itu. Ia malah sangat suka jika ada seseorang yang tidak selalu menatapnya segan dan takut.



      Samar-samar Lily mendengar suara Azhura, wanita yang berprofesi sebagai pengawal pribadi baginya ditemani pria tadi, Lucas.


     "Jangan karena kita tinggal di Castel De Almour. Kau melupakan semua aturan di Castel A. De Vaeran, Vivian." pelan dan lembut namun tegas seakan memperingati. Sontak Lily melihat kearah Vivian yang kini menunduk dalam.



     Apa maksud perkataan Azhura?



     Kenapa wanita itu membawa-bawa nama Castel De Almour dan salah satu Kerajaan besar di Statera?




     Namun, perkataan Lady Kathelyne membuat dirinya melupakan perkataan Azhura yang membingungkan baginya, untuk sesaat.


    "Cukup. Ini hari lahir untuk Lady Lily. Lagipula bukankah itu sudah sifat Vivian, bukan begitu sayang?" tutur Kate sambil memandang keduanya.


     Lily mengangguk pelan dan tersenyum tipis. "Ya, Madam."


      "Baiklah apa kamu siap sayang?" Tanya Kathelyne lalu bangkit berdiri dengan anggun. Sedangkan Lucas sudah mengulurkan tangannya kepada sang Lady Lily, yang diterima dengan baik oleh wanita cantik itu.



     Sebelum mereka benar-benar melangkah menuju aula utama. Vivian segera menghampiri sang Lady lalu membungkuk hormat. "Maaf My Lady, anda melupakan sesuatu yang penting..."




    Lilith berhenti begitupula yang lain, dan memandang Vivian dengan tenang. Lalu tersenyum tipis melihat selembar kain berwarna senada dengan gaunnya. Hampir saja ia dan yang lain melupakan itu. Sebuah kain sutra dentan bentuk segita yang akan menutup sebagian wajahnya.




     Karena sudah pada dasarnya Lilith De Almour terkenal akan kemisteriusan nya.




****


Ugh, aku bener-bener minta maaf buat readers Princess Almour dari tahun 2015 yang aku gantung sampai sekarang, itu juga kalau masih ada yang setia nunggu. Kali ini aku akan usaha bener-bener post bertahap. Karena dapet dukungan dan inspirasi dari Madre FlaraDeviana hikss walau aku sadar aku tuh tak pandai tulis.

Please love it guys ❤❤❤

Princess AlmourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang