Tiga.

94 12 4
                                    

Hari-hari setelahnya, Seokjin mulai membiasakan diri dengan rutinitas yang baru.

Kuliah-menemani Namjoon di rumah sakit-bekerja-pulang.

Begitu terus setiap hari.

Namun... Seokjin merasa tiap harinya terasa semakin berat.

Itu karena Namjoon yang terlihat tak acuh padanya.

Padahal Seokjin sudah bilang kalau mereka berpacaran. Namjoon terlihat tidak percaya pada awalnya namun setelahnya ia terlihat tidak begitu peduli.

Kekhawatiran Seokjin semakin menjadi karena nyaris setiap hari, Liv, Jackson, dan Calvin menjenguk Namjoon.

Entah apa yang mereka rencanakan namun hal itu membuat Seokjin merasa terpojokkan.

Siang ini, Seokjin datang menjenguk Namjoon dengan sekantung plastik berisi makanan di tangannya.

Seokjin datang dengan hati riang gembira dan berekspetasi tinggi terhadap reaksi Namjoon saat ia mengetahui apa yang Seokjin bawakan untuknya.

"Siang Namjoon! Lihat apa yang kubawa ini! Bisa tebak?"

"Uh? Kau bawa makanan kali ini? Tapi aku sudah makan makanan rumah sakit tadi."

"Kata dokter boleh makan lagi kok! Kamu mau ya? Nanti kalau gak abis, aku yang habiskan deh.." Ucap Seokjin memelas.

"Memang kau bawa apa?"

Seokjin mengeluarkan seporsi naengmyeon dari kantung plastij yang dibawanya.

"Tada! Ini naengmyeon kesukaanmu loh.. kau suka kan??"

Namjoon terdiam.

Ia tampak sedang berpikir sebelum menjawab.

"Aku suka naengmyeon?"Tanya Namjoon.

"Iya, dulu kamu suka banget sama naengmyeon tau..."

"Masa sih?" Namjoon terlihat ragu.

"Ih masa gak percaya sama aku?" Tanya Seokjin.

Namjoon masih terdiam dan terlihat kurang tertarik dengan naengmyeon yang dibawakan Seokjin.

Sementara itu pintu terbuka dan muncul Liv seorang diri sambil membawa sekantung plastik juga.

"Namjoon lihat aku bawa... Oh? Kau sudah ada makanan ya?" Tanya Liv.

"Ya, aku sudah makan makanan rumah sakit tadi tapi sepertinya perutku masih punya sedikit tempat untuk diisi makanan." Jawab Namjoon.

"Ah sayang sekali tampaknya Seokjin sudah bawa naengmyeon untukmu ya? Padahal aku juga bawa jajangmyeon untukmu." Ujar Liv.

"Jajangmyeon? Boleh kulihat?" Pinta Namjoon.

Liv mengangguk dan menyiapkan jajangmyeon bawaannya untuk Namjoon.

"Wah, jajangmyeon terlihat lebih menarik." Ucap Namjoon.

"Iya karena itu favoritmu, Namjoon." Ucap Liv.

"Nah kalau ini aku percaya. Makanan favoritku itu jajangmyeon, buka naengmyeon. Kau mungkin salah ingat, Seokjin."

Seokjin tertunduk.

"Tidak mungkin aku salah ingat, kau dulu selalu bilang favoritmu adalah naengmyeon, kau selalu suka naengmyeon buatanku, Namjoon." Ucap Seokjin dalam hati.

"Kalau begitu kumakan ya jajangmyeonnya." Ujar Namjoon sembari mulai mencapit mie dengan sumpit.

"Aku akan bantu bereskan naengmyeonnya." Ucap Liv yang kemudian memberikan naengmyeonnya kembali kepada Seokjin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 02, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PROOFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang