Bab 1

11 3 1
                                    

Haloo semua, selamat datang di cerita asal asalan yang aku buat xixi :v
mohon maaf kalau cerita nya ga jelas, banyak typo atau penggunaan bahasa yang kurang rapih, soalnya disini masih tahap belajar.

KALAU SUKA JANGAN LUPA PENCET TOMBOL BINTANG NYA YAA?!! BIAR SEMANGAT UPDATENYA, KALAU MAU MENGKRITIK KOLOM KOMENTAR TERBUKA BUAT SEMUA TAPI DI USAHAIN KOMENAN NYA YANG BAIK BAIK YA?

ENJOYY!!!

Artha Samuel Elata, itu nama nya. Jika kebanyakan tokoh utama selalu di gambarkan dengan sempurna namun Artha tidak, dia tidak sempurna tapi dia bisa menyempurnakan yang kurang, melengkapi yang hilang dan memperbaiki apa yang memang masih bisa di perbaiki.

pagi ini jam masih menunjukkan pukul 6 pagi akan tetapi Artha sudah ada di sekolahnya, lebih tepatnya di taman belakang sekolah. Rajin? tentu saja tidak, ia sengaja datang pagi pagi hanya untuk menenangkan dirinya ditemani dengan sebatang rokok yang ada di saku celananya.

saat tengah menikmati rokok nya, tiba tiba
sepasang tangan gesit merampas lalu membuang rokok milik nya ke sembarang arah.

"gabaik ngerokok kak, ga sehat. mending minum susu aja". ujar gadis itu sambil menyodorkan sebuah susu kotak rasa stroberi yang langsung di tepis oleh artha, gagal sudah acara menenangkan dirinya.

"Lo-".

"Apa?".

Artha menghela nafas nya kasar, mood nya turun drastis.

"Kak, nama kaka siapa? terus ngapain di sini pagi pagi kaya gini? terus kenapa kaka ngerokok pedahal peraturan di lingkungan sekolah ini ngelarang semua siswa nya merokok, terus kenapa kaka ga nerima susu kotak dari aku? kaka marah? ".

Artha memijat pelipisnya yang terasa berdenyut, perempuan yang entah sejak kapan duduk di sampingnya ini terlalu berisik, bisa pecah gendang telinganya.

"lo berisik".

gadis itu menatap Artha kesal, namun yang di tatap hanya menatap nya datar.
"Itu kan cuman nanya, tapi bisa di anggap sebagai bentuk perhatian sesama teman".

"sejak kapan kita temenan?".

"sejak tadi".

"kapan? gua ga ngerasa punya temen cewe modelan lo yang berisik nya bikin gendang telinga gua mau pecah rasanya, dan satu lagi kita ga kenal, ga usah sok asik". ujar Artha sadis.

gadis itu cemberut, namun sedetik kemudian bibir nya menyunggingkan senyuman terbaik andalan nya "omongan nya kaka kaya asam klorida, ga enak di denger nya".

"Asam klorida bapak kau solo lord pake Estes".

"mulut nya pedes banget, kak".

"kan udah gua bilang ga usah sok asik kita ga kenal". Ujar Artha sambil beranjak pergi namun lengan nya di tahan oleh gadis itu. "Yaudah tinggal kenalan, gitu aja repot banget kak".

"Gila!!".

"kan cuman kenalan apa nya yang gila?".

"lo yang gila, mimpi apa gua semalam bisa ketemu cewe rese, gila, keras kepala, muka tembok kaya lo!! gua sial banget hari ini!!".

"kan cuman mau kenalan doang kak, kenapa berlebihan banget sih?".

Artha mengacak-ngacak rambut nya, menghela nafas pelan, memilih mengalah karna percuma, perempuan di depan nya tidak akan pernah mempan dengan berbagai umpatan atau kata kata kasar yang dia lontarkan.

"gua Artha, Artha Samuel Elata".

"woahhh nama yang baguss!! aku Nana, salken ya kak thataa".

"thataa?" . ulang artha mengernyitkan dahi nya heran.

"iyaa kak thataa, itu panggilan khusus dari aku buat kaka!!".

blush

telinga Artha memerah, panggilan khusus? selama ini tidak ada yang pernah melakukan hal sekecil itu kepadanya. Artha salting, sepele namun siapa sangka efek nya sedahsyat ini?

Artha berdehem guna menormalisasikan debaran jantungnya, bagaimana pun juga ia adalah laki laki cool dan tetap harus bisa menjaga image apalagi di depan perempuan gila kaya Nana.

"jelek, kaya cewe".

"biarin, intinya kalau ketemu lagi nanti nana panggil thata!!". ujar Nana dengan penuh semangat

"suka suka lo aja". ucap nya dingin pedahal di dalam hati nya jedag jedug ga karuan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 02, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Artha [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang