NOTES;
GIF itu gambarannya Ron, in case kalian penasaran hehe. sori kalo gak cocok sama cowok yang kalian bayangin. menurutku dia fits image Ron the most hehehe
##
author.
"....jadi aku harus pindah ke sini." Jose mengakhiri pembicaraannya, sorot matanya masih menatap lurus ke arah lantai, seperti ogah-ogahan melihat wajah Ron. Sementara cowok itu manggut-manggut, masih ada satu hal yang mengusik pikirannya.
"kemarin kau bilang prinsip hidupmu apa- ?"
Gadis itu tertawa renyah. "Oh- oh- itu gak penting, sebenarnya."
"Kenapa?" tanya Ron lagi.
"Pokoknya tidak penting." ia menatap Ron, membuatnya sedikit gugup. "Oh oke."
Jose mengusap tengkuknya, lalu berdeham. "Maaf, hanya saja aku khawatir tentang berteman dengan seorang laki-laki."
"Aku nggak ngerti. Memangnya kenapa?"
"feminist, gitu deh. Aku jatuh cinta pada Emma Watson dan pidatonya di acara Men for Women, tentang persamaan lawan jenis, pokoknya pembelaan terhadap kaum wanita abad 21."
Ron melongo. "Maksudmu- kau bukan.. anu..?"
Jose mengerutkan dahinya. "Apa?"
"Lesbian- ?"
Gadis itu menepuk kepala Ron. "Bego sekali. Tidak, lah! Bukan begitu definisinya." Dia mendengus.
"Terus tadi kau bilang kau jatuh cinta dengan Emma Watson?"
"Sebagai idola, tentu saja. Maksudnya menjadi tergila-gila. Seperti cowok-cowok yang fanatik dengan klub bola dan kawan-kawannya, aku fanatik dengan Emma Watson," ia memainkan garpunya, menusuk-nusuk makaroni di depannya. "bahkan saat musuhku memakai avatar skype nya menjadi Emma Watson, aku langsung menegurnya."
Tepat ketika obrolan kami menjadi membosankan, seorang cowok dengan gigi kelinci dan mata yang sipit duduk di depan kami.
Aku mengangkat alis--tunggu, dia adalah Minwo, seorang anak pindahan sama seperti Jose--bedanya Jose tidak berasal Korea Utara. Dia muncul di kelas kimia ku kemarin dan dia bahkan tidak tahu rumus koefisien.
"Ada apa lagi?" Jose menyahut, terlihat sudah familiar dengan sosok Minwo. Ron hanya bungkam, melihatnya.
"Anu- tolong aku-" si Asia berkata terpatah-patah dengan bahasa inggris. "Doomer memakan tugasku lagi,"
Jose menghela nafasnya dan menutup kertas minyak yang berisi makan siangnya, membuangnya di tong sampah. "Oke, sebentar." Dia beranjak, memberi tatapan tunggu dulu pada Ron.
Setelah Jose meninggalkan kafetaria, Ron segera menyambar ranselnya dan mengikuti Jose. Doomerㅡatlet softball sekolah kami, seorang penindas besar seperti biasanyaㅡmemakan tugas Minwo si anak asia. Hari yang biasa di sekolah yang biasa.
Sepertinya deskripsi tersebut tidak berlaku buat Jose.
Gadis itu mengetuk pundak Doomer yang besar, meminta sedikit perhatian. Ketukan tersebut menganggu Doomer seperti seekor lalat. Ia membalikkan badannya dan mendengus melihat Jose.
"Mana anak pengecut itu?" Seru Doomer di depan wajah Jose yang mengerut mencium bau mulut Doomer yang bau saus pedas Jappaléno.
"Serius, nih. Doom, kau makan tugas seorang anak pindahan dari Korea Selatan-"
"Utara!" seseorang berteriak.
"--Utara, dengan Jappalèno."
"Memangnya kenapa? Kau mau coba?" Doomer tertawa, menyodorkan semangkuk penuh saus hijau yang menjijikan ketika tubuhku terhimpit dan terhalang segerombolan anak yang ikut melihat.
Jose tersenyum, menerima pemberian Doomer. "Manis sekali. Makasih, Doom."
Aku hampir saja tersedak melihatnya. Oke, Jose memang cantik saat tersenyum tapiㅡdia tersenyum untuk Doomer?
Doomer sendiri kaget, melihat gadis ini malah senang. "Apa kau tolol-" dia mengumpat melihat Jose memasukkan tangannya pada mangkuk dan mengangkat tangannya yang penuh saus.
Ia mengoleskan tangannya pada wajah Doomer dengan telatenㅡaku hampir saja berteriak histeris.
"Sorry, bro. Tanganku terpeleset." Ucapnya, meninggalkan Doomer sendirian dengan tampang kaget, gemetar memberikan kertas tugas milik Minwoㅡyang penuh saus hijau.
Jose menghentakkan kakinya, meninggalkan Doomer sendirian disana dan menarik lengan Ron menjauh dari kerumunan.
##
OKAY- enough. Sudah puas sama ke badass- an Jose.
I'm sorry kalau Ron nya di bawah ekspetasi kalian, maybe ada saran orang lain lagi?
buat Jose, aku gak bisa nemuin orang yang pas buat mainin perannya. Nanti maybe aku bakal cari hehehe
D.
KAMU SEDANG MEMBACA
I DON'T DATE. (teenfictions, ina.)
Teen Fictionprinsip hidup: aku tidak butuh pacar.