" Kau sedang hamil .. " ocehnya tidak ada yang mendengarkan
" Jaga perut ini , aku benar - benar minta maaf " chenle mengelus perut yang masih datar itu dengan lembut dan penuh empati , dia menyesal dia benar - benar menyesal melukai wanita yang bisa merebut hatinya
" Kenapa sulit sekali ingin memelukmu " Kali ini tanganya bergeser menjadi mengelus wajah putih itu dan masih sangat hangat
Sampai rambut Yueen masuk ke sela - sela tangan chenle . Chenle langsung merapihkan rambut lembut itu , alis mata yang sudah tebal tanpa dipoles dengan apapun
Wajahnya benar - benar menenangkan dirinya . Chenle pun melihat bonekah pemberiannya yang selalu dipegang itu
" Aku mengizinkan mu jika ingin kembali ke negara mu , ingin tinggal sendiri seperti waktu itu? atau kau ingin yang lainnya ? akan ku kabulkan semuanya .."
" CK .. " ia mengurut keningnya ketika sadar bahwa dia sedang bicara sendirian
" Tidak ingin kah melihat wajahku lagi??" Saat elusan dikepala itu Yueen terusik dan mulai menggerakkan tanganya dan kepalanya sedikit
" Cepatlah sembuh , dan mari mengobrol .. dan sebelum waktu itu tiba, jaga kandunganmu dengan baik " Chenle mencium nya untuk pertama kali setelah sekian lama dan terburu - buru segera keluar sebelum Yueen tersadar dan ia bisa emosi ketika melihat dirinya disana
Yueen membuka matanya dengan susah payah dan mengumpulkan nyawanya untuk menetralisir pandangan dan kepalanya lagi yang sedikit penat
Matanya mencari - cari sesuatu
" Sepertinya tadi ada yang bicara?~ " ucapnya menengok ke kanan dan kiri nya
Yueen bersusah payah untuk duduk disana , dan akhirnya berhasil , diam sangat lama dan hanya melamun
" Aku akan menjadi seorang ibu ya ?" Yueen memegangi perutnya
" Hanya aku yang bisa menentukan jalanku sendiri , kalau aku menyerah disini aku akan menjadi orang paling bodoh didunia kan .. " Yueen tiba - tiba ingin membuang air kecil setelah berbicara dengannya sendirian juga seperti orang yang sudah berlalu
Jadi setela mengobrol dengan perut nya dia turun dan berjalan menuju ke pintu sambil mendorong infusnya dan memegangi perutnya yang padahal baru beberapa hari dinyatakan hamil
' Ceklek'
⚡
' DEG! DEG! '
Yueen melihat seseorang dibangku tepat didepan ruanganya sedang terduduk memegangi topinya dan kepalanya mendongak menatapi nya karna mendengar suara pintu yang tiba - tiba terbuka
Tatapan keduanya bertemu sebentar , ya hanya sebentar sebelum
' BRAK!'
Yueen menutup pintu itu kembali dengan kencang , dadanya sakit kembali . Rasanya sangat nyeri , melihatnya saja membuat pikiran nya kembali ke ingatan sebelumnya dengan cepat
Yueen tersandar di dinding sambil menjambak rambutnya kencang, sampai Dokter Diana pun datang dan menenangkannya , meletakkan kembali dirinya dikasur pasien itu
" hiks~ ..ArGHH!"
" Jangan sakiti dirimu , Yueen ini Diana .. "; katanya yang menahan tanganya untuk melepaskan rambut - rambutnya
" Hiks~ .. pusing!!~ .. rrg.. " katanya sambil menangis
" Shutt , tenang .. sudah .. sudah .. sadarkan dirimu dulu .. hey dengarkan aku , jangan begini . Kemarin sudah janji apa? " katanya yang membuat Yueen melepaskan jambakanya
KAMU SEDANG MEMBACA
ILLUSION | zhong chenle
RomanceJika kehadirannya tidak bisa dianggapnya berarti. Maka kepergiaan nya akan membuatnya mengerti. Zhong Chenle Yueen Pholin