Seven

1.4K 234 27
                                    

Cassie's POV

Misi pertama yang kubuat gagal. Kalian tahu mengapa? Mrs Kingsley sama sekali tidak memberiku hukuman. Ia hanya memberikanku buku Alice In Wonderland yang harus kubaca sampai selesai. Well, tentu aku menerima bukunya tetapi tidak akan kubaca. Untuk apa kubaca kalau aku sendiri sudah tahu ceritanya? Cerita kuno yang membosankan. That would wasting my time, right? Lebih baik kufikirkan bagaimana misiku selanjutnya.

***

"Ya, anak baru dari Amerika itu memang keren!"

"Dan dia juga fashionable! Aku ingin sepertinya"

"Uh betapa beruntungnya Amber dan teman-temannya yang kumuh bisa satu kamar dengan Cassie"

"Ya, aku tebak mereka ingin memanfaatkan kepopuleran Cassie, bukan?"

Oceh-ocehan mereka terus terdengar ditelingaku. Mereka tidak berhenti-hentinya membicarakanku. Well, i know i'm cool.

"Ehem" Suara seseorang mengagetkanku. Guess who is she?

"Hello, Queen Bee" sapaku sok ramah padanya.

"So, bagaimana? Apa hukuman dari MyMotherin Law untukmu?"

"Mother in Law katamu? Hello, darling. Freddie bahkan tidak mengenalmu" ucapku sambil memutar mata.

"Kau kurang ajar! Kau kira Freddie mengenalmu juga?!"

"Ya, tentu saja. Everybody knows me, darling" jawabku sarkas.

"Oh ya? Menurutmu begitu? Let's prove it! Kau pasti tidak berani bukan?" tantangnya.

"Sure, darling. Why not?" i winked at her.

Aku berjalan menuju kerumunan gadis yang tadi membicarakanku.

"Hello, girls" sapaku kepada mereka. They look speechless when i greet them. Aw, aku merasa seperti artis Hollywood saja.

"Do you know who i am?"

"Ya! Tentu kami tau!" ucap mereka serempak. Aku menoleh ke arah Brittany. Ia terlihat kesal dan aku tersenyum puas.

"You must be kidding me. Kalian tidak mungkin mengenal perempuan aneh sepertinya bukan?" tanya Brittany.

"Tidak, Brittany. Kami mengenalnya. Dan bahkan semua warga sekolah mengenal Cassie. Ia cantik, bahkan sangat cantik. Ia keren dan juga trendy. She has a ideal body. Dan kau tahu, Brittany? I think i'm gonna be a lesbian for Cassie" ucap gadis berambut blonde itu.

HA aku tersenyum puas mendengar ucapannya. Brittany menggeram kesal, lalu pergi bersama pengawalnya meninggalkanku. Tapi sebelumnya ia berbalik dan memberikanku jari tengahnya. Well, Brittany. Kau akan kusingkirkan, cepat atau lambat.

***

Aku tidak bisa tidur sedari tadi. Tidak tahu mengapa, but i think i'm homesick. Aku penasaran bagaimana kabar Dad hari ini? Bagaimana kabar Rachel? Bagaimana keadaan sekolahku dulu? Huh, aku benar-benar tidak sabar keluar dari sekolah ini.

Aku menyalakan lampu kamar. Lalu Sophie, Bella, dan Amber memarahiku. Mereka bilang tidak boleh menyalakan lampu kalau sudah diatas jam 9. Tapi apa peduliku, anyways? Remember who i am?.

"Diamlah! Kalian bertiga berisik sekali"

"Kami akan diam kalau kau mematikan lampu kamar, Cass" ucap Bella

"Kita akan dihukum jika ketahuan!" ucap Sophie

"Tidakkah kalian tau bagaimana aku? Aku tidak akan takut dengan peraturan. Biar peraturan yang takut padaku" ucapku sarkas.

Lalu aku turun dari tempat tidur dan memakai sendal pink kesayanganku. Tak lupa aku memakai jaket, karena cuaca England memang selalu dingin.

"Where are you going, Cass?" tanya Amber

"Keluar. Mencari udara segar saja. Kau mau ikut?" tawarku

"Tidak, terimakasih"

Dengan itu aku membukan knop pintu. Sebelum aku keluar, Amber berbicara lagi "Hati-hati ketahuan, Cassie". Oh terimakasih, Amber. Tapi justru, aku akan melalukan cara supaya aku ketahuan lalu segera dikeluarkan.

Dengan hati-hati aku membuka knop pintu utama. Akhirnya bintang-bintang dengan jelas bisa kulihat. Sejujurnya, aku pun tidak tahu kemana aku akan pergi. Masa bodoh.

Aku merasa seseorang memanggilku. Kuedarkan pandanganku ke kanan dan ke kiri dan gotcha! Aku menemukan Zayn dan dua temannya disana. Apa yang mereka lakukan? Mengendap-endap seperti maling.

"Hey. Apa yang kalian lakukan disini? Ingin memaling sesuatu kah?"

"Tidak, babe. Kita menunggu Harry" ucap pria bermata sipit. Aku belum pernah melihatnya. Tapi kurasa ia salah satu teman Zayn.

"Nah itu dia Harry" ucap pria blonde sambil menunjuk kearah Harry.

"Hey guys, maaf aku la-" Pria Curly bodoh itu tidak meneruskan omongannya karena melihatku. Kaget, mungkin.

"Mengapa kau ada disini, Nona Amerika?"

"Bukan urusanmu, Curly"

"Tentu saja urusanku! Karena kalau kau disini, bisa saja kita ketahuan Mrs Kingsley!"

"Cassie tak akan takut ketahuan, Har" ucap Pria sipit itu.

"Youre right, Mr-"

"Tomlinson. Louis Tomlinson" ucapnya ramah.

"Yeah, Tomlinson"

"So, kemana kalian akan pergi?" tanyaku.

"Kita akan pergi ke—" Belum sempat blonde guy itu menjawab, tetapi Harry si menyebalkan itu membekap mulutnya.

"Lepaskan tanganmu dari mulutnya, Harry! Dia bisa saja mati!" ujarku

"Terlalu berlebihan jika hanya dibekap lalu mati"

"Tentu saja ia akan mati. Kau kan belum mencuci tanganmu sehabis poop"

"Hey, enak saja!"

"Stop. Kalian memang seperti Anjing dan Kucing. Persis seperti yang Ms. Hudson katakan" ujar Zayn.

"Cassie, kita berempat akan pergi ke festival tahunan di England. Letaknya tidak jauh dari sini. Kau mau ikut?" tawar Zayn padaku.

Tanpa berfikir panjang, akupun mengangguk.

"Tidak, dia akan mengang—"

"Shut up, Harry. Lebih baik kita pergi sekarang sebelum kita ketahuan!" ucap Zayn memotong ucapan Harry. Ha, rasakan itu Curly.

------------------------------

HAAAIII KALIAN READERS KESAYANGANKU!!! SESUAI JANJIKU AKU UPDATE HABIS UN! AKU TAU INI CHAPTER RADA BORING TERUS BENER-BENER PENDEK TAPI SERIUS AKU LAGI GABISA MIKIR. MASIH KEBINGUNG MAU SMA DIMANA.


Btw thanks for 3k reads yaaa!!! HAHA AKU SENENG BANGET TAU GA??

VOTE&COMMENT YA!!! KRITIK&SARAN AKU TERIMA!!! MAKASIH!:)


LOVE LOTS X

Wild ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang