FM : 10

497 50 8
                                    

Banyak pertanyaan-pertanyaan yang bersarang di pikiran Kana tentang kemana kekasihnya selama ini, melihat jauh ke arah rumahnya sangat amat sepi tak berpenghuni.

Kana menghela nafas panjang, air matanya hampir turun, lenguhan tak ayal terdengar dari bibir cantiknya.

Apa maksudnya? dan kenapa laki-laki itu memblokir nomor ponselnya?

Salahkah sebagai seorang kekasih Kana mengkhawatirkan Mew?

Haruskah Kana mencari sampai titik ujung dunia?

"Jangan menangis, air mata ini terlalu berharga untuk menangisi orang sepertinya" begitulah kata Bright.

Jemari besarnya mengusap kedua mata Kana yang sendu, ini bukan waktunya Bright mengejek Kana. Meskipun nyatanya rasa senang muncul begitu saja mengingat Mew tak kunjung memberi kabar tapi Bright bukanlah orang yang tak berperasaan.

Melihat air mata itu jatuh hatinya tersayat, bibir yang senantiasa tersenyum ceria itu kini melengkung bersama isakan yang kian detik kian terdengar 

Hangatnya tubuh Kana yang memeluknya tak membuat suasana berubah, Bright merasakan tubuh Kana bergetar. Kemeja-nya pun telah basah karna air mata Kana.

"Bright akan belikan ice cream kalau Kana berjanji untuk tidak menangis lagi, kita ke mall. Sore nanti kita pergi ke tempat gym gimana? Sudah janji kan?"

Perlahan-lahan tubuhnya menjauh dari tubuh Bright, kepalanya mengangguk wajahnya di usap kasar.

"Belikan Kana ice cream yang banyak ya"

Bright senang Kana mudah sekali di bujuk, melihat tingkahnya yang seperti anak kecil membuat sunggingan bibir tercipta dari Bright

"Apapun yang Kana mau Bright pasti belikan" tuturnya seraya menggusak rambut Kana.

.

.

"Wah ini lucu Kana mau ini"

Sebuah boneka bebek berwarna kuning Kana tunjukan pada Bright, cukup besar sekitar setengah dari badan Kana.

Bright tak mampu menolak, melihat laki-laki yang beberapa saat lalu menangis itu kini telah kembali pada sikap aslinya. Sangat ceria.

Bright mengiyakan apapun setiap keinginannya, selagi Kana senang ia tak melarangnya sama sekali

Setidaknya ini sebagai bentuk terima kasih karena Kana telah menerimanya sebagai teman. Meskipun hanya sekedar teman, Bright yakin suatu saat Kana pasti akan jatuh cinta padanya.

Weeeek, weeeeek, weeeeek

Hampir saja Bright melompat, Kana dengan jahilnya membuat suara seperti bebek tepat di samping telinganya.

Suaranya yang nyaring cempreng membuat Bright menggeleng, tidak hanya Bright beberapa pengunjung juga sempat melihat tingkah kekanak-kanakan laki-laki itu.

"Hahaha kasian kaget ya?"

"Ga lucu tau" sungut Bright sebal.

"Ih bebeknya lucu, tapi ngga bisa ngomong. Kana mau yang bisa ngomong" cicit pria itu berlalu memainkan bebek besar yang ada di pangkuannya.

Bright mengikutinya dari belakang berkeliling di antara sekitar skat-skat boneka yang bentuknya bermacam-macam.

"Lagian mana ada bebek bisa ngomong"

"Ada ih Kana pernah liat tuh di video"

"Ya kan di video, percaya aja sih. Paling editan"

"Ih beneran Bri-- whoaaaaa"

FAT MAN! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang