Menerima Takdir

416 32 0
                                    

Jangan lupa follow❤

Happy Reading..🤗
.

.

.

.

Sudah seminggu Gusti di rumah sakit kini akhirnya dia di perbolehkan untuk pulang kerumah.

Gusti sudah tau bahwa dirinya masuk di dalam alur novel yang sempat dia baca sebelum dia pindah raga atau bertransmigrasi, dan gusti juga sudah menerima takdir yang sekarang dihadapinya, gusti juga sudah berbaikan kepada anaknya.

'Jadi disini kita panggil Gusti dengan Agra yah gays'

*Cleck..*

Suara pintu yang terbuka dari luar dan tak lama muncul wanita cantik yang tak lain adalah istri Gusti a.k.a. Agra

"Mas sudah siap-siap" tanya Geisya  pada suaminya

"Sudah ini saya sudah ganti baju"

"Permisi nyonya tuan" sapa samuel atau biasa dikenal dengan nama sam yang salah satu tangan kanan Agra atau sekretaris nya.

"Lo.." kaget Agra melihat wajah samuel

"Kenapa tuan" sahut samuel binggung akibat respon tuanya

"Mas kenapa?" tanya Geisya yang sudah membereskan peralatan suaminya

"Lo rifki yah?" tanya Agra soalnya muka sam sama dengan rifki hanya yang bedanya rupa muka sam terlihat lebih dewasa.

"Hem bukan tuan, nama saya samuel tuan selaku sekretaris tuan" jelas sam pada tuanya yang dungu ini😁

Dungu (bodoh)

Awas sam nanti tau pak bos kena sembur lo- Aothor (dubby)

Jangan dia sampai tau dong dub- sam

Apa an 'dub' yang betul manggilnya- Author(dubby)

Iya-iya dubby cantik secantik popo😄✌- sam

Dih, gue jadikan lo babu agra seumur hidup lo yah- Author (dubby)

Serah lo deh, cepat balik lagi lo lanjut ceritanya nanti pembaca bosan lagi- sam

Ongkey👌- Author (dubby)

Oke lanjut....

"Oh sory soalnya muka lo pasaran jadi seingat saya nama lo rifki kenalan gue" ujar agra santai

"Iya tuan" nurut sam padahal dalam hatinya menjerit kesal terhadap tuanya ini yang seenak jidat lebar tuanya.

"Yang" panggil Agra pada istrinya

Yups sekarang gusti atau agra sudah menerima semua kenyataan yang di terimanya apalagi dia dapat istri cantik bohay ples sama anak yang imut.

Hah nikmat mana lagi yang dia dustakan.

"Ke..kenapa mas?" jawab Geisya gugup karena baru pertama kali di panggil sayang semasa hidup berumah tangga.

"Tolong dong dudukan mas di kursi roda mas gak kuat berjalan sendiri" ujar Agra dengan nada yang manja sehingga membuat sam geli sendiri mendengarnya padahal tuanya ini seperti batu es kalau bersama istrinya dingin dan keras.

"Oh oke"

Setelah Agra duduk dengan nyaman di atas kursi roda Geisya mendorongnya keluar menuju parkiran mobil mereka dengan sam yang masih setia di belakang tuan dan nyonya sambil menenteng dua tas besar di kedua tangannya.

Transmigrasi papahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang