More Than This

1.9K 174 270
                                    

Jangan emosi bacanya ya...
Kalem aja..lemesin bestie..

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Bisa bawa dia pulang?"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Yeonjun menangis. Bukan pertama kalinya ayah dan ibu bertengkar. Bahkan di hari ulang tahunnya, sang ayah tak datang. Dan berakhir tangisan memilukan.

Dia benci. Ketika ayahnya mengatakan ada pekerjaan penting yang harus dilakukan. Ketika ibunya akan memohon pada ayahnya untuk tetap disini.

Seperti saat ini. Dia memilih pergi dari rumah. Meninggalkan rumah besar itu menuju tempat sahabatnya. Satu-satunya orang yang ia percayai.

Choi Soobin.

Anak laki-laki yang lebih muda satu tahun dibawahnya. Berparas tampan dan ramah. Dia akan berada di kedai ramen jam segini. Membantu membersihkan meja kedai untuk menambah uang jajannya. Soobin dan Yeonjun itu berbeda.

Jika Soobin harus berjuang mendapatkan uang lebih, maka Yeonjun adalah sebaliknya. Lahir sebagai pewaris tunggal keluarga konglomerat. Hidup bergelimang harta dan dipuja bagai pangeran.

Berjalan menuju kedai ramen kecil di ujung jalan. Disana Soobin sedang membantu pasangan tua yang sudah renta. Memanggil mereka dengan sebutan kakek dan nenek. Padahal mereka bukanlah kakek dan neneknya.

Dia yang melihat Yeonjun berjalan segera melambai. Kain yang dipegangnya bergoyang ke kanan kiri. Meminta Yeonjun segera mendekat. Tersenyum ramah dan meminta Yeonjun menunggu sebentar sebab dia telah selesai membantu hari itu.

Segera berpamitan pada pasangan tua itu lalu menarik Yeonjun pergi. Menaiki sepeda tuanya. Membawa Yeonjun menuju taman terdekat. Mendudukkan diri di bawah pohon sambil menatap ke arah danau kecil di tengah sana.

"Jadi?? Ada apa?"

Yeonjun menghela napas. Menyenderkan kepalanya pada bahu Soobin.

"Apa mereka bertengkar lagi?"

Ia hanya mengangguk. Menangis di pundaknya.

"Tenanglah...ada aku. Jangan menangis kak.."

Menghapus airmata sahabatnya. Mengecup pipinya lalu tersenyum.

"Jangan menangis lagi ya?"

"Soobin...berjanjilah..jangan pernah meninggalkan aku ya? Berjanjilah selamanya disisiku?"

Mereka saling menautkan kelingking. Berjanji untuk saling bersama. Tapi nyatanya, kenyataan jauh lebih menghancurkan mereka di kemudian hari...

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Soobin baru saja pulang dari sekolah. Memarkirkan sepeda tuanya di depan rumah kecilnya. Di sana ada mobil mewah yang terparkir. Ia tahu betul mobil ini. Tapi sedang apa di rumahnya?

Melonggarkan dasi seragam sekolah menengah pertamanya, dia berjalan perlahan. Memasuki ruang tamu yang telah terisi oleh tamu yang ia kenal sekali.

Ssstttt!!!! Ini Kumpulan Oneshoot!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang