The King

1.8K 161 188
                                    


Cerita ini hanya fiktif belaka, melibatkan imajinasi dan kehaluan penulis. Kesalahan penulisan dan kata mohon di maklumi.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Bahkan seorang singa bisa jatuh cinta pada domba, Yang Mulia.."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Suara riuh di tengah istana yang sedang berpesta menyambut datangnya pangeran yang akan pulang dari medan perang. Sang Raja memerintahkan semua orang bersenang-senang hari itu. Duduk di singgasananya dengan tenang. Di sampingnya terduduk seorang putra mahkota.

Pesta mewah penuh dengan bangsawan dan petinggi kerajaan. Seakan menunjukkan betapa glamornya gaya hidup mereka.

Semua berjalan meriah dan lancar. Hingga seorang penjaga gerbang kerajaan berlari menuju ke dalam istana. Tergopoh dengan nafas tersengal-sengal.

"Yang Mulia!!! Kerajaan telah diserang!!! Kerajaan kita di kudeta!!"

Sang Raja bagai mendengar petir di siang bolong. Para petinggi dan bangsawan berlarian menyelamatkan diri. Namun sayang, tak akan ada yang selamat hari itu.

Dari arah gerbang utama. Seorang pangeran berzirah baja berkuda hitam memasuki kawasan kerajaan. Di belakangnya, nampak ribuan pasukan. Hari itu, Sang Raja tahu, bahwa kerajaannya tengah di kudeta oleh putranya sendiri.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Hentikan Pangeran Soobin!"

Sang Raja berteriak memberi perintah. Barisan tentara kerajaan melindunginya dan putra mahkota. Namun sayang, pasukan yang dibawa Pangeran Soobin lebih dari yang mereka bayangkan. Pasukan kerajaan kewalahan dan berakhir kalah.

Di sini, di tengah ruang singgasana, darah tertumpah dimana-mana. Pangeran Soobin mendekat ke arah Sang Raja, ayahnya. Berjalan sambil menyeret pedangnya yang ternoda darah dari ribuan nyawa yang pernah ia habisi.

"Berhenti disana! Aku Raja dari kerajaan Archein memerintahkan mu untuk berhenti!!"

Sang Raja menghunuskan pedang ke arah putranya. Melindungi putra mahkota yang usianya jauh lebih muda di belakangnya.

'Tap tap tap tap'

Langkah kakinya menggema. Melangkah dengan pasti kemudian berlari menerjang sang Raja.

'Craash!!!'

Dalam sekejap, raja itu tumbang. Terpenggal oleh putranya sendiri. Menyisakan putra mahkota yang bergetar menatap satu-satunya orang yang ia yakini bisa melindunginya.

Soobin berjalan melewati jasad ayahnya. Menarik putra mahkota lalu menyeretnya ke tengah ruangan. Mata berkaca-kaca saudara tirinya itu menatapnya penuh tanya.

'Kenapa?'

'Gluduk'

Namun, belum sempat terucap, kepalanya jatuh lebih dulu menyentuh tanah.

Soobin membuka topeng baja nya. Wajahnya menatap semua orang yang tersisa. Pasukannya membawa semua petinggi dan kerabat raja yang masih hidup. Termasuk seluruh keturunan raja dan selir-selirnya.

Ssstttt!!!! Ini Kumpulan Oneshoot!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang