Dead

8 2 1
                                    

Yuk sebelum membaca jangan lupa vote dan Komen. semoga gue,aji dan kalian segera cepat menyusul jadi orang orang kaya wkwk Aamin.

 semoga gue,aji dan kalian segera cepat menyusul jadi orang orang kaya wkwk Aamin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pict. [Songkang] As Aji saka.

******

Seperti di dalam kegelapan, hanya ada diri sendiri yang tak sadar kan diri. ternyata ini lah hal yang membuat hati dan pikiran tenang dan kosong. "Apa aku sudah mati?"

"Selain dunia yang rumit apa perlu di per rumit lagi dengan percaya pada hal hal yang gaib, mereka akan otomatis percaya apabila mereka mengalami nya sendiri, jika tidak mengalami nya, itu hanya terlihat omong kosong, membuat pernyataan akan di anggap gila oleh orang orang yang belum pernah mengalami hal yang sama."

"Aku ingin hidup kembali jika tenang saja masih bisa berbicara seperti ini pada diri sendiri, disini gelap sejauh mana mata memandang hanya ada kegelapan, memang hening dan sepi membuat hati dan pikiran tenang, tapi aku merasa pengap jika terus berlama lama di dalam kegelapan seperti ini."

"Hah,huh!"Aji sadarkan diri setelah tertabrak dan pingsan selama berjam jam.
Ketika ia terbangun suasana sudah berada di rumah sakit dengan mata panda yang lesu dan bibir pucat, aji melihat di hadapan nya ada seorang gadis yang tengah bersedih menunggu diri nya sadar.

Gadis yang ada di hadapan aji saat ini ia bernama Bella Caitlin teman dekat aji dari ia masuk SMP, hingga sekarang kedua nya menjalani pertemanan yang baik walaupun kadang aji sedikit ANEH seorang anak gadis dari keluarga kaya bisa berteman dengan dirinya. bella memeluk aji ketika aji sudah sadarkan diri.

"Aku khawatir, aku kira aku bakal kehilangan kamu." ujar bella sambil memeluk aji dengan erat seperti orang yang takut kehilangan."Kamu yang sabar, aku tau kamu kuat, kamu gak akan pernah sendirian."

Aji tetap terdiam mengingat ingat semuanya, ketika mengingat semua dengan jelas itu seperti mimpi buruk bahkan jauh lebih buruk dari mimpi buruk yang sering ia alami pada umumnya.

"Aku mau pulang, pasti orang tua ku  sekarang sudah menunggu karena khawatir."  yang terpikir di benak aji langsung teringat pada kedua orang tua nya.

Lalu kemudian Bella seperti ini ingin menunjukkan sesuatu menahan kesedihan yang ia perlihatkan kepada aji.

"Aku baik baik aja jangan sedih kaya gitu!"
ucap Aji mengulur kan tangan nya lalu menghapus bekas air mata yang ada di pipi bella, bella malah menangis kembali tersedu sedu karena tak kuasa menahan kesedihan nya.

"Kamu harus lihat, ikuti aku sekarang!"
Jawab Bella sambil menatap aji, aji awalnya kebingungan apa yang Bella sedih kan dan apa yang Bella ingin tunjukan kepada diri nya, aji pun beranjak pergi dari ruangan yang sedang merawat dirinya dengan di dampingi bella di sisi nya.

**"***
"RUANG autopsy ."

"Kenapa kesini?"tanya aji pada Bella ketika mereka telah sampai di ruangan autopsy.
Ketika mereka berdua tengah berada di depan pintu ruangan tersebut, seseorang
Pengurus ruangan autopsy tersebut datang menghampiri aji dan Bella."Ada perlu apa?"

"Kita keluarga nya dok."jawab Bella pada seorang dokter yang mengurus ruangan autopsy. "Oh,oke saya kasi waktu 7 menit untuk masuk kedalam."ujar sang dokter karena ia sudah tau, pasti mereka sebagai keluarga ingin melihat Kondisi jazad korban.

Aji tetap kebingungan, entah siapa yang meninggal dan ia tidak tau apa yang sebenarnya bella ingin tunjukan pada dirinya. "Apa maksudnya bel ,kenapa kesini?"

"Aku gak tau harus kasih tau kamu langsung to the point atau dengan cara lain, Sulit untuk bilang kenyataan ini sama kamu, tapi kamu harus tau." ujar bella serius sambil menggenggam tangan aji dengan kedua tangan nya.

"Siapa yang meninggal?"tanya kembali aji ketika mendengar ucapan bella, ia mulai sadar dan mengerti kemana arah bicara Bella sebenarnya.

"Bang acjii."teriak ayu memanggil nama aji, ayu tengah di gendong oleh seorang perawat rumah sakit kemudian aji melirik ke arah adik nya yang sedang memanggil namanya.

Aji shock melihat kondisi adik nya, lalu ia langsung melihat kembali ke arah pintu transparan yang ada di hadapan nya, ia melihat ada dua mayat yang tengah terselimuti kain putih.

Sontak Aji melepaskan tangan nya dari genggaman tangan Bella, ia langsung bergegas masuk ke dalam ruang autopsy. "Gak,ini gak mungkin!" ujar aji setelah masuk dan melihat dua mayat berkain putih ia bergetar ketika ingin melihat siapa mayat di balik tirai putih tersebut.

"Papa sama Mama kamu meninggal, mereka meninggal karena kecelakaan tabung gas yang bocor. Aku kaget setelah mendapat kabar tentang kematian orang tua kamu, aku kira kamu ada di sana." Bella mulai menjelaskan pada aji bagaimana orang tua nya meninggal, aji mulai shock berat, tubuh dia terasa lemas. Ia tetap bersikeras untuk melihat jenazah kedua orang tua nya,  ingin memastikan sembari berharap yang ada di hadapan nya sekarang bukanlah orang tuanya.

Nampaknya harapan dia berkata lain dia membuka tirai tersebut. "BRUK" Bella membalikkan pandangan nya tidak ingin melihat karena ia sudah tau sebelumnya.

"AAAAAH!" Teriak aji sambil mundur kebelakang sampai barang barang yang ia senggol terjatuh ke lantai. dia shock berat.

Bella langsung menghampiri aji dengan kondisi shock di tambah ketakutan"Aji." Bella langsung menutup kembali jenazah ayahnya aji.

Aji mulai memukul kepalanya, tatapan ia kosong, ia menggeleng geleng kan kepalanya dengan detak jantung berdebar kencang. "Aji kamu gapapa kan? sebaik nya kita tinggalin tempat ini."

Semua seperti berputar mengelilingi aji, ia hampa bahkan berjalan pun ia tidak berasa kalau ia sedang berjalan.

Ia melihat kondisi jenazah ibunya dengan tangan bergetar Tremor kencang Benar saja itu membuat aji terkejut kembali sampai bela menghadang aji agar tidak jatuh.

hampa, kosong,hilang semua tujuan hidup tengah bercampur aduk dengan perasaan perasaan yang lain. ia berpikir hal yang ia lihat semalam hanyalah mimpi buruk, nyatanya itu benar terjadi. Ia mulai melihat kondisi seluruh tubuhnya nya mulai dari tangan sampai ujung kaki. Banyak luka lembab serta goresan goresan kecil.

Hal yang membuat ia shock berat ketika melihat kondisi jenazah kedua orang tua nya dengan Kondisi sama seperti dua mahluk yang ia lihat di hutan.

Ia melihat kondisi sang ayah hilang sebagian kepala nya begitu juga dengan ibunya dengan kondisi hanya satu  tangan saja. hal itulah yang membuat aji seperti orang gila , ia melihat kematian orang tua nya sama seperti kematian dua mahluk yang ia lihat di hutan.

"A-ku m-mau pu-pulang." ujar aji dengan kondisi lemas tak berdaya air mata pun tidak keluar karena kesedihan ini terlalu mendalam. rasa pusing mulai membuat aji seperti orang mabuk ia melihat semuanya berputar. "Bel." Lalu yang aji lihat menjadi gelap. "BRUG." Aji pingsan Bella tidak bisa menahan nya karena tubuh aji yang tinggi dan besar. "Aji bangun aji, kamu harus kuat, aji please."

"Tolong!"Bella menjerit meminta bantuan  ia terus membangun kan aji yang jatuh pingsan di ruangan autopsy. Setelah mendengar Bella berteriak bantuan pun datang membantu Bella yang tengah panik sendirian.

Baca cerita selanjutnya.





























Aji saka and the well of hope Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang