"Kalian lihat Sendiri, dia psikopat!" gemma terus menjulurkan telunjuknya ke arah Aji walaupun diri nya tengah ke sakit an. untuk bangun pun ia di bantu oleh beberapa teman nya.
dan setelah itu teman teman yang ada di kelas mengumpul mengelilingi aji dan gemma karena keduanya menarik perhatian semua yang ada di kelas.
"Ji Lo kenapa? tampang lo tengil banget."
tanya Cristian pada aji yang tengah menatap gemma dengan kedua tangan masuk kedalam saku celana sehingga membuat ia tampil cool maksimal.Kalimat pertanyaan dari Cristian membuat tatapan aji berbalik arah menuju Cristian.
Perlahan Aji mulai mendekati Cristian, ia menodongkan sejumlah uang ke hadapan Cristian sambil tersenyum."Makasih. selalu bantuin gue!"
"Maksud elo?" Tanya Cristian bingung dengan apa yang aji katakan dengan menodong kan sejumlah uang pada dirinya.
Tak lama kemudian Aji mulai mengepalkan segepok uang ke tangan Cristian. "Tangan yang di atas lebih baik dari tangan yang di bawah. Sebaliknya tangan yang di bawah sekali membantu tanpa adanya syarat."
Cristian bingung sehingga raut wajahnya seperti orang yang sedang berpikir keras, padahal Aji memberikan uang itu sambil menyindir dirinya.
"Lo punya banyak uang segitu darimana? sekolah di sini aja Lo kaya gembel, Elo maling ya!" Sentak gemma.
Hal itu membuat aji semakin muak. sehingga aji berjalan menuju ke arah gemma. "Ta-."
"Ada apa ini?" Tanya seorang guru sehingga memotong ucapan yang aji mau ucapkan pada gemma. Kedatangan seorang guru membuat semuanya kembali ke bangku nya masing-masing.
Gemma tetap melihat ke arah Aji dengan rasa jiji. Aji tetap berdiri melihat gemma. Keduanya saling bertatapan sehingga menarik perhatian guru yang sudah stay di depan.
"AJI!" teriak seorang guru. Sehingga membuat gemma tersenyum tipis.
"Ehem!" Aji mulai berdeham seperti aba aba memberikan kode kepada seseorang.
Tak lama kemudian setelah aji berdeham
Lampu kelas mulai mati dan proyektor yang ada di dalam kelas mulai menyala dan menampilkan rekaman cctv.Ketika lampu kelas mati dan proyektor mulai menampilkan rekaman cctv hal itu membuat semua orang yang ada di kelas berdiri dan mulai berbisik-bisik.
"Siapa yang mematikan lampu dan menyalakan proyektor?!" Tanya seorang guru sambil melihat lihat ke arah muridnya tiba tiba saja.
rekaman cctv yang di tampilkan proyektor itu mulai menampilkan gambar kejadian dimana tragedi laptop jatuh. Pada akhirnya drama yang gemma buat untuk memfitnah aji Semuanya terekam jelas dengan rekaman cctv, kebenaran ini terpampang jelas dan lihat oleh semua teman temannya.
tak lama kemudian Setalah semua yang ada di kelas menyaksikan drama gemma untuk bisa memfitnah aji. Lampu mulai menyala kembali serta proyektor pun ikut berhenti menampilkan gambar.
Semuaa teman teman yang ada di kelas melihat ke arah gemma, sehingga membuat gemma menundukkan kepalanya dengan rasa malu.
"Gemma!" ujar seorang guru hal itu membuat gemma gemetar ketakutan.
guru tersebut mulai mendekati gemma aji pun menyaksikan nya dengan kedua matanya guru tersebut malah memberi nasihat sambil mengelus elus pundak gemma."Pokonya kamu gak boleh kaya gitu lagi ya. itu tindakan yang tidak baik, lagi pula kalau kamu gak mau pinjem in barang barang kamu ke aji jangan di paksain."
Hal itu membuat aji Ter heran-heran tidak habis pikir Setalah mendengar ucapan dari guru tersebut kepada gemma. Aji kira setelah rekaman kebenaran cctv tersebut di tampilkan kebenaran nya cukup untuk bisa membuat gemma merasa bersalah dan menyesal.
Orang orang yang ada di kelas mulai berbisik-bisik membicarakan kedua belah pihak.
"Nah sini mana taruhan Lo semua yang bilang kalau si aji yang salah. gue yang menang ya gue bilang juga apa, yang salah tuh si gemma!" ujar salah satu cewek yang ada di kelas. sehingga membuat tatapan semua orang melihat ke arah cewek tersebut.
perkataan nya sangat lantang terdengar oleh banyak orang hal itu memang tidak di rasakan dirinya kalau suaranya begitu keras, di karenakan dirinya lah yang mendapatkan taruhan dengan rekan nya tersebut. sehingga membuat diri nya replek berbicara keras seperti itu.
"Tapi tidak menutup kemungkinan walaupun gemma yang salah tetap saja aji yang mendapatkan hukuman dari pihak sekolah, karena sudah bertindak kekerasan dan percobaan pembunuhan terhadap gemma."
"bahkan aji bisa saja di keluarkan dari sekolah atau bisa jadi di bawa ke ranah hukum kalau keluarga korban tidak mau berdamai dengan pelaku."
Melihat dan Mendengar ucapan dari seorang guru yang menjelaskan kepada teman teman nya yang ada di kelas membuat aji muak dan angkat bicara.
"Atas dasar apa ibu menyalakan saya kalau saya pelaku utama atas jatuhnya gemma sampai terluka. Apa ibu punya bukti?"
"Walaupun saat ini tidak ada bukti. tapi korban sudah bisa berbicara jujur dan menjelaskan kronologi nya kepada pihak sekolah ." Jawab kembali seorang guru sambil melontarkan perkataan nya tepat di hadapan aji.
Aji mulai menjelaskan kembali dengan isi kepala dingin serta dengan nada bicara santai ketika berdebat langsung dengan seorang guru yang ada di hadapan nya saat ini. tidak berdalih seperti apapun lagi aji tidak mau mengeluarkan emosi nya sedikit pun untuk hari ini.
"Ibu melihat kebenaran seperti ini aja di anggap hal yang tidak penting. bahkan kemarin gemma sempat berbohong, dan hari ini bukti nya jelas di depan mata. Apa ibu masih Percaya perkataan dari gemma?"
"Ibu tidak punya hak percaya atau tidak nya selagi ada suara dari korban yang di rugikan ibu berhak angkat bicara . Kita lihat saja nanti keputusan sekolah hari ini kaya gimana. benar begitu?"
"Yas." Tersenyum aji ketika mendengar ucapan dari guru tersebut yang terus memojokkan diri nya.
Aji mulai menyimpulkan, hal ini terjadi karena pandangan seseorang ketika melihat dari ranah si kaya dan si miskin. ya mereka akan menyalahkan orang yang tidak mempunyai power serta pandangan terhadap uang atau pun hal lainya.
Aji melihat ke arah gemma, ia tersenyum gembira melihat ke arah Aji ketika guru sedang membelakangi dirinya. dan ketika guru tersebut berbalik arah ke depan gemma, gemma mulai menampilkan gimmick kesedihan palsu.
Tok,tok,tok. Suara ketukan pintu kelas.
Aji Mulai berdiri. Tiba tiba saja...
KAMU SEDANG MEMBACA
Aji saka and the well of hope
Teen FictionSebuah harapan untuk bisa memiliki kehidupan di luar kendali kenyataan membuat aji semakin ambisius menggapai mimpi mimpi nya dengan cara yang instan. Alih alih Aji selalu berdalih agar kehidupan selalu berjalan sesuai dengan ekspektasi yang ia bay...