CHAPTER 1

16 1 0
                                    

Seorang siswi dengan seragam putih abu-abu nya sedang duduk sendiri di bangku panjang yang terletak tepat dibawah pohon rindang ditaman belakang sekolah. Entah apa yang ada dipikirannya hingga dia tidak menyadari kehadiran teman sekaligus sahabatnya yang kini sudah duduk tepat disampingnya 

"woy mikirin apaan sih lo" ujar diana yang membuat alana kaget 

"apaan sih gue gak miirin apa-apa" 

"kelas yuk, bentar lagi bel" ajak diana yang dijawab dengan anggukan kepala oleh alana 

 Tidak ada yang istimewa hari-harinya selalu sama bahkan sekarang di rumah nya seperti biasa didalam rumah yang terbilang sangat besar itu hanya ada dia dan beberapa pelayan yang dipekerjkan orang tuanya. Mengenai keluarganya, papa nya adalah seeoarang CEO perusahaan yang cukup terkenal di kota Jakarta dan mama nya adalah seorang designer yang sibuk mengurus butiknya sehingga tidak memiliki waktu untuk alana.

Lagi dan lagi pagi harinya dia selalu sarapan sendiri. Karna kedua orang tua nya selalu berangkat pagi atau lebih tepatnya alana memang sengaja menunggu keduanya berangkat karna terlalu malas untuk bertatap mata dengan orang tua nya. Aneh bukan tapi itulah alana.

"tumben lo naik taksi, supir lo mana" tanya diana yang menghampiri sahabatnya itu di gerbang sekolah.

"lagi pengen aja" jawabnya 

Fakta lain bahwa alana dan diana berbeda kelas. Alana berada dikelas 12 IPA-1 dan diana            12 IPA-3.Dan alana termasuk orang yang susah bergaul atau lebih tepat nya dia memang tidak ingin bergaul dengan banyak orang. Contohnya sekarang dia sedang duduk sendiri dikursinya hanya dia yang tidak memiliki teman sebangku di kelasnya. setidaknya untuk sekarang.

"baik anak-anak sebelum memulai pelajaran hari ini bapak ingin memperkenalkan kalian pada murid baru" ucap pak arie dengan lantang didepan kelas

"siapa pak murid barunya" tanya lisa penasaran

"nanti juga lo tau lis, kepo banget jadi orang" ucap dharma yang memang suka menaikkan emosi orang

dan seorang cowok dengan kemeja yang tidak dimasukkan serta tdk memakai dasi itu masuk keruangan kelas dengan santai hingga membuat pak arie pun heran.

"kamu murid pindahan itu?" tanya pak arie memastikan karna dia memang baru dapat kabar dan belum sempat melihat sosok murid baru yang dikabarkan akan belajar di kelas yang dia sebagai wali kelasnya.

cowok itu menganggukkan kepala nya pertanda bahwa yang ditanyakan oleh guru itu benar adanya

"baiklah. Anak-anak dia adalah murid baru dikelas ini. silahkan perkenalkan dirimu" ucap pak arie yang memang pada dasarnya tidak suka marah-marah tappi percayalah setelah ini pasti anak baru itu akan dipanggil keruang BK. karna diadukan langsung oleh pak Arie ya begitulah cara pak Arie menangani kenakalan murid-murid dikelasnya. Unik bukan?

" hai! nama gua Raven. Raven Rodriquez " ucap nya singkat. namun berhasil membuat siswi-siswi yang ada dikelas itu terpesona kecuali Alana.

"baik nanti lanjut kenalan nya sekarang duduk di....nah disamping alana. Alana angkat tangan mu" ucap pak Arie dengan terpaksa Alana mengangkat tangannya sehingga Raven menghampirinya. Mau bagaimana lagi tidak ada kursi kososng selain kursi di sebelahnya.

"hai gua..

" dah tau" potong alana yang membuat Raven tidak jadi melanjuutkan ucapannya.

Selama pelajaran berlangsung Raven malah lebih fokus padda wajah Alana namun Alana tidak mau ambil pusing dan membiarkannya melakukan apa yang dia mau walaupun itu sedikit mengganggu Alana.

Bel istirahat telah berbunyi dan Diana sudah menunggu di depan kelas sahabatnya itu

"kekantin bareng" tawar Raven

RAVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang