Alana langsung menarik Raven menujun UKS dia memaksa Raven utuk duduk sementara dia langsung mencari letak kotak obat.setelah menmukannya Alana langsung menghampirinya dan tnpa kata-kata langsung mengoleskan cairan alkohol yang telah iya lumuri pada kapas sebelumnya keluka yang berada disudut bibir Raven. Raven sedikt meringis karna perih dan dingin cairan itu mengenai luka nya.
"makasih al" ucap Raven saat Alana selesai mengobatinya. Alana hanya mengganguk kan kepala nya dan ingin beranjak pergi namun Raven menahan tangan nya.
"kenapa lo terus-terusan ngehindar dari gua al?" tanya Raven dengan serius kali ini
"karna gua gk kenal sama lo" ucap Alana dengan gampangnya namun Raven tidak akan membiarkan mangsa nya kabur kali ini
"kita kenalan lagi gampangkan"
"gua gak tertarik kenalan sama lo, dan gua gak suka orang yang terus-terusan berusaha dekat ama gua, paham" ucap Alana dan berlalu pergi
"semakin lo nolak makin kuat tekat gua buat dapetin lo Al" gumam Raven sembari memgang rahangnya yang masih terasa perih.
Kali ini Alana benar-benar malas melangkahkan kaki nya untuk kluar dari dalam kelas padahal jam pelajaran telah berakhir dan kini dia hanya bersama Diana yang memang sengaja datang ke kelas Alana. sudah lima menit sejak bel pulang berbunyi namun Alana masih setia duduk tenang dikursinya.
"ada apasih al? pulang yok" ajak Diana yang mulai bosan di kelas itu
"bentar lagi di" tutur Alana masih setia dengan kursinya
"lo mau sampai kapanpun disini Al, tuh bocah bakal tetap nungguin lo keluar percaya deh" Alana pun terdiam memikirkan ucapan Diana yang memang benar adanya. Hingga akhirnya dia bangkit dari duduknya dan mengajak Diana keparkiran dimana sudah ada seseorang yang menunggu nya sedari tadi
"gua gak mau pulang bareng lo" ucap Alana saat sudah berada didepan laki-laki itu ynag terdiam mendengar ucapan Alana
"Tapi al papa kamu
"ck hobi banget bawa-bawa nama ortu gua" dengan terpaksa Alana masuk kedalam mobil itu yang juga di ikuti oleh Diana mereka duduk di kursi belakang kemudi
"yakali kalian berdua di belakang gua jadi kek sopir"
" gak ikhlas bilang gua juga gak minta dijemput sama lo" Mood Alana benar-benar hancur saat dia tau bahwa yang menjemputnya bukan sopir nya melainkan laki-laki yang umurnya 2 thn lebih ta dari dirinya.
RAYN JONES dia adalah anak dari sahabat papa Alana yang rencananya akan dijodohkan dengan Alana nanti saat Alana sudah lulus SMA tapi Alana sangat menolak apa yang diinginkan kedua nya namun laki-laki ini tampaknya sangat menikmatinya
"makasih" ucap Alana turun dari mobil Rayn ynag diikuti oleh Diana " lo langsung pulang aja papa sama mama gue gak ada dirumah" Alana masuk kedalam rumahnya ynag diikuti oleh Diana sementara Rayn masih terdiam didalam mobilnya.
"sampai kapan lo terus nolak gue Al sementara orang tua lo udah jodohin kita" Rayn tersenyum penuh arti dan belalu pergi dari rumah Alana
"al lo kenapa galak banget sih sama Rayn padahal dia kan baik" tanya Diana saat mereka sudah berada di kamar Alana
" ya karna gue gak suka aja" Alana membaringkan tubuh nya yang sudah lelah itu di kasur empuknya.
"tapi kan Al" ucapan Diana terputus karna Alana dengan cepat melempar bantal ke wajah Diana
"gue bilang cukup gue gak suka ama dia,gak perlu ada alasan buat gak seka sama orang kan" ujar Alana lalu pergi menuju kamar mandi.
"rav" panggil nayra ketika melihat anaknya baru pulang, Raven yang mendengar namanya dipanggil pun menghampiri maminya yang sedang duduk di ruang keluarga
"kenapa mi?" tanya Raven sopan
"mami mau izin sama kamu mami mau ke Amerika, papa lagi gak tugas tapi gak bisa pulang ke Indo karna takut tiba-tiba ada panggilan kek kemaren" ucap nayra mami Raven. Raven terdiam sebentar lalu
"ya udah mami pergi aja lagian jarang-jarang daddy punya waktu libur" ucap Raven sambil tersenyum yang membuat Nayra ikut tersenyum dan memeluk anak satu-satunya itu
"sebenarnya mami mau ajak kamu tapi kamu harus sekolah, mami berangkat besok tiket udah dipesan daddy" ucap Nayra yang dingguki oleh Raven
Bicara soal daddy nya Raven namanya adalah LEO RODRIQUEZ pria asal Amerika itu merupakan suami NAYRA WIJAYA dan juga ayah dari RAVEN RODRIQUEZ. Leo merupakan tentara Amerika jadi dia tidak bisa ikut tinggal di Indonesia. sebenarnya 4 thn yang lalu mereka tinggal bersama di Amerika namun karna sebelum nenek Raven meninggal dia berpesan agar Nayra melanjutkan usahanya di indonesia dan Leo setuju makanya mereka jadi terpisah dan Raven dia disuruh oleh Leo untuk menjaga mami nya.
Hari ini Raven tidak berangkat kesekolah alasannya dia ingin mengantar mami nya pergi kebandara.
" yaudah mami pergi sekarang ya. kamu jaga diri baik-baik, jangan lupa makan, jaga rumah, angan sering keluyuran, jangan bawaa cewek kerumah jangan
" iya mami gak akan, mami udah ngomong gini lebih dari sepuluh kali Raven udah hapal" potongnya
"bagus deh mami gak lama kok paling dua minggu mami udah pulang"
Nayra pergi dan melambaikan tangan nya pada Raven. Raven menunggu sampai mami nya sudah tak terlihat lagi oleh matanya. Raven merogoh saku jaket nya mengeluarkan benda pipih dari dalam saku itu .
"hallo bin lu dimana?" tanya Raven pada orang disebelah sana
"anjir ngapa lu nelpon gua lagi dikelas cok" ucap abin dengan suara yang dibuat sepelan mungin
"kerumah gua sekarang ajak reyhan sama kean, gua tunggu" sambungan telpon langsung diputus secara sepihak oleh Raven sementara di sebrang sana Abin sudah mengumpatinya dengan sekala makian
"buk permisi ke toilet ya" ucap Abin yang di angguki oleh guru nya yang fokus pada buku siswa nya
INTI DEATH SWORD
abin
woy kerumah si Raven sekarang
kean
kalian aja gua mau belajar_-
reyhan
bentar gua keluar
disini lah mereka sekarang di rumah Raven mereka berkumpul entah apa yang mereka bahas hingga terus tertawa. dan ternyata kean jadi berkumpul karna paksaan dari reyhan
"bin gua mau ngomong" ucap Raven lalu mengajak Abin untuk ikut dengan nya ke balkon kamarnya
"apaan serius amat kek nya sampe yang lain gak boleh tau" tanya Abin yang memang penasaran dengan apa yang ingin dibicarakan oleh Raven
" lu punya nomor nya Alana gak?" tanya Raven langsung yang membuat Abin tersedak ludahnya sendiri. demi apa yakali dia punya nomor Alana yang terkenal cuek itu
"gua gak punya Rav, tapi keknya gua tau siapa yang punya nomor Alana. mau gua bantu minta nya ?" tanpa ragu Raven langsung mengangguk dan Abin tersenyum penuh arti menatap Raven
"kenapa lu senyum gitu?" tanya Raven yang ngeri sendiri melihat Abin tersenyum padanya
"jadi gini Rav, si Alana itu suah banget buat ngomong apalagi ngasi nomornya, nah gua bakal bantu lu tapi itu butuh biaya cok" ucap Abin Raven memutar bola matanya malas bisa-bisa nya Abin mengatakan hal seperti itu
" 20 juta langsung gua transfer kalau lu dapet nomornya" menndengar nominal yang tidak sedikit itu mata Abin langsung terbuka lebar
"serius lu wah kalau gini semangat gua nya enang gak nyampe nanti malem gua dah dapetin nomor Alana " Abin pun pergi meninggalkan Raven yang masih berdiri dibalkon kamarnya
"gua harus dapetin apa yang gua mau" ucap Raven dalam hati
KAMU SEDANG MEMBACA
RAVEN
Teen Fictiondia Raven murid pindahan yang menjadi incaran banyak siswi bahkan geng motor paling kuat yang dipimpin oleh sepupunya langsung mengangkatnya sebagai anggota inti dalam geng itu. dalam hidupnya dia tidak pernah mengikuti yang nama nya peraturan namun...