five

3.4K 231 13
                                    

Happy Reading~~
_________________

Hari berjalan seperti biasa dengan Angkasa yang terus berdekatan dengan Velly, Female Lead dalam novel yang Xiera masuki terkadang Angkasa mencuri pandang padanya ataupun mereka bertemu di tempat-tempat sepi yang jarang dilalui oleh siswa

Saat ini Xiera sedang duduk di pojok kantin dengan para Protagonis yang duduk tak jauh dari tempat nya duduk, suasana kantin ramai dengan ocehan siswa-siswi seketika hening dimana terdengar suara pecahan keramik dan isakan tangis seorang gadis

Sontak Xiera menatap meja Angkasa dkk, dengan kedua temannya yang berlari menghampiri gadis yang sedang terjatuh. Xiera segera menyuruh Angkasa untuk menyusul temannya dan dibalas anggukan malas oleh sang empu lalu Angkasa berdiri dari duduknya dan berjalan menyusul temannya

"Lo apain Velly lagi Jess?" tanya pemuda yang memiliki tindik di lidahnya yang bernama Vincent Rasezvan Riazel dengan temannya yang membantu Velly berdiri

"Gue ngga ngapa-ngapain, ni cewe aja yang lemah," sanggah Jessica dengan raut angkuh nya

"Velly ngga mungkin gini kalo bukan lo yang bully dia," sahut pemuda yang membantu Velly berdiri yang memiliki nama lengkap Regan Lucretius Agraf

"Angkasa..." belum Jessica menyelesaikan ucapannya sudah dipotong oleh Angkasa yang sudah muak

"Cabut." Angkasa berjalan keluar dari kantin yang disusul ketiga temannya dengan Velly yang berada didalam dekapan Regan

☆☆☆

Di sebuah ruangan yang hanya diterangi oleh satu lampu itupun temaram terdapat dua orang yang sedang berbincang

"Rencanaku hampir gagal gara-gara jalang itu," ucap wanita yang memakai dress berwarna merah darah dengan amarah yang tertahan

"Tenang lah sayang, lagipula rencana yang lain masih berjalan kan?" balas pria yang mengenakan setelan santai menenangkan wanita di hadapan nya

"Kamu benar juga sayang, aku tidak akan membiarkan jalang itu merusak rencana yang selama ini kita buat," ucap wanita tadi dengan seringai di bibirnya

"Sudahlah daripada memikirkan dia, lebih baik kita bersenang-senang." sahut pria itu lalu mencium wanita didepannya dengan agresif dan dibalas oleh sang empu

¶¶¶

"Sea pulang," ucap Xiera lesu lalu melemparkan tasnya ke sofa dan mendudukkan tubuhnya di sofa dengan lelah

"Sudah pulang sweety?" tanya Damian yang tiba-tiba muncul dari balik tangga dan mendudukkan tubuhnya disamping Xiera dengan tangannya yang mengelus surai Xiera lembut

"Daddy," balas Xiera kembali membuka matanya dengan perlahan, menatap pria dihadapannya sayu

"Why baby? is something bothering u?" tanya Damian sekali lagi lalu mengangkat tubuh Xiera

"No, I'm just tired." menggeleng pelan, Xiera menyandarkan kepalanya di dada bidang Damian dan duduk dengan nyaman di pangkuan nya

"Baby tidur saja." ucap Damian seraya mengelus punggung Xiera lembut

Lama-kelamaan mata Xiera pun memberat dan terdengar dengkuran halus yang membuat Damian terkekeh gemas, Damian mengangkat tubuh Xiera masuk ke dalam gendongan nya lalu berjalan ke atas menuju kamar Neitha yang jarang sekali dipakai

Membuka pintu dengan perlahan agar tidak menggangu tidur kesayangan nya, Damian menurunkan Xiera dari gendongan nya dan menidurkan nya di ranjang dengan perlahan

"Sleep well, baby." bisik Damian mengecup kening Xiera lama dan melumat bibir Xiera sekilas seraya tangannya menarik selimut untuk menyelimuti seluruh tubuh Xiera terkecuali kepala

∆∆∆

Sedangkan itu di tempat yang berbeda terdapat beberapa remaja yang sedang berkumpul di sebuah rumah

"Sialan, sini lo anjing!" teriak seorang pria yang memiliki anting di telinga kiri nya kepada pria yang sedang berlari menghindar

"Ngga ya enak aja," balas pria yang sedang berlari dengan menjulurkan lidahnya mengejek

"Woy brisik amat si," celetuk pria lain yang sedang duduk di sofa dengan buku ditangan nya

"Boss."

"Hm." dijawab deheman oleh sang empu, Angkasa menatap pria yang memanggilnya 'Boss'

"Valoska nantangin balapan," ucap pria yang tadi memanggil Angkasa yang bernama Alaska Giofanio Miller

"Lagi? ngga ada kapok-kapok nya tu geng nantangin Boss," sahut pria yang memiliki anting di telinga kirinya yang ternyata adalah Regan

"Jadi gimana?"

"Terima." setelah mengatakan itu Angkasa bangkit dari duduknya lalu berjalan keluar dari Basecamp biasa anak-anak Xlovenous tempati

Xlovenous, geng motor yang terkenal di Jakarta dan menempati posisi pertama dalam sejarah kebengisan mereka terhadap musuh-musuhnya terutama Valoska yang jika dibandingkan dengan Xlovenous, Valoska tidak ada apa-apanya tapi geng itu terus saja mencari masalah

Xlovenous memiliki Angkasa George Keth sebagai ketuanya dan Travis Dalbert Clanto wakilnya, memiliki 3 anggota inti lainnya yang juga menjabat sebagai sahabat Angkasa yaitu Alaska Giofanio Miller, Vincent Rasezvan Riazel, dan Regan Lucretius Agraf

∆∆∆

Angkasa saat ini sedang mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi dan tanpa memperdulikan umpatan-umpatan pengendara lainnya ia melajukan motornya menuju tempat tujuan nya secepat mungkin

Sesampainya ia di sebuah rumah yang minimalis dan terlihat asri dengan banyak pohon di sekitar rumah tersebut, tanpa basa-basi Angkasa memarkirkan motor nya dan berjalan menuju kedalam rumah

"Master." Angkasa berteriak sembari mencari dimana sang 'Master' tentunya kalian tahu siapa yang Angkasa maksud kan(?)

Lampu yang sebelumnya menyala tiba-tiba mati begitu saja setelah Angkasa memasuki ruang yang ia ketahui adalah kamar biasa sang Master beristirahat

"M-master," ucap Angkasa dengan terbata

"Hm?" Angkasa merasa ada tangan yang merambat menuju pinggangnya, tubuhnya didorong dengan perlahan menuju dinding belakang

Wangi kopi yang dipadukan dengan pohon basah yang manly menguar memasuki indra pencium Angkasa, ia langsung tau siapa yang ada dihadapannya ini

Wangi yang selalu membuatnya gila begitupun orang yang memakainya, ingin rasanya ia memiliki sang Master seutuhnya tapi kembali lagi ia tidak punya hak selain menuruti apapun perintah Master nya

"Good boy," lirih Xiera mengundang kerutan didahi Angkasa

"Mm?" balas Angkasa yang sedang keheranan sekaligus senang karena dipuji oleh Xiera

"Karena kamu telah menjalankan perintah saya dengan baik, saya akan memberikan hadiah sebagai balasannya," jelas Xiera setelah melihat pria imut didekapannya sedang kebingungan

"Itu sudah menjadi tugas Kasa, apapun perintah Master sudah menjadi mutlak Kasa jalankan." Angkasa menggeleng dengan mata yang menatap Xiera

"Ofc, tapi karena hari ini saya sedang dalam suasana hati yang baik kamu boleh meminta apapun hari ini."

"Really?" ucap Angkasa dengan mata berbinar yang dijawab deheman oleh Xiera

"Kasa mau puasin Master," lanjut Angkasa yang membuat Xiera sedikit tersentak

"As u wish baby."

Angkasa mengunci pintu disebelahnya lalu membuang kuncinya sembarang, Angkasa mendorong tubuh Xiera yang hanya diam melihat pergerakan pria imut itu

Selanjutnya kalian tebak saja apa yang sedang terjadi dengan mereka tapi yang pasti perlu Xiera ingatkan bahwa ia tidak akan membiarkan Angkasa melewati batasnya

__________________

Hai!

Happy New Year✨✨

I hope u guys enjoy and sorry for typo
Thank u sm.

Tertanda
•Afa•

NeithaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang