Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
❨Happy Reading❩
Mereka bertiga sudah memakai Yukata, dengan lambang clan Hye di samping dada kanan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hye Clan yaitu Clan yang sangat susah untuk masuk kedalam Clan Hye, Orang yang memegang marga Hye, orang yang sangat beruntung sekali.
Mereka bertiga sudah sampai di tempat dimana tempat itu tempatnya Dewa dan Dewi samurai.
Mereka bertiga menatap datar melihat tulisan 武士 yang artinya adalah Samurai, wajah mereka semua seketika datar sedatar-datarnya melihat lambang Clan Hye yang memiliki angka 5.
"Kenapa ada lambang Hye disini, dan kenapa angkanya cuma 5?!"Ucap Keiko yang mukanya sangat datar.
"Aku mengerti kenapa angkanya cuma 5."Ucap (Name) dengan tersenyum miring. "Apa arti angka 5 itu, (name)?"Tanya Kaito
"Angka itu adalah angka para samurai yang tersisa di Clan Hye, berarti mereka sudah menunggu kita, mereka sudah menyambut kita."Ucap (name)
"Kalau begitu ayo kita masuk, dan merampas tahta itu."Ucap (name) lalu berjalan masuk ketempat itu.
Keiko dan Kaito pun menyusul (name), pertama kali mereka bertiga masuk, mereka sudah di sambut oleh tangga, lalu mereka pun berjalan melewati tangga itu, untuk menuju ke atas.
Ketika mereka sudah di atas tempat itu, mereka melihat 3 orang yang duduk di singgasana, ya itulah 2 Dewa Dan 1 Dewi samurai.
Kedua dewa itu memakai pakaian samurai tingkat tinggi yaitu pakaian yang bernama Domaru.
Mereka bertiga melihat di singgasana itu banyak sekali katana, (name) mengamati setiap katana itu, lalu mata (name) menatap satu katana yang ia kenal.
Itu adalah Shirashaya, katana katana terkutuk yang sangat di incar oleh para samurai.
Keiko dan Kaito yang melihat (name) melihat ke salah satu katana, seolah-olah penglihatan (name) itu ingin mengambil katana itu.
Keiko dan Kaito pun melihat ke arah katana itu, betapa terkejutnya ketika mereka berdua melihat katana milik gurunya yang berada di situ.
