•••
Sore ini terjadi keributan di sekolah. Beberapa petugas polisi bahkan wartawan datang silih berganti. Kim In Sung tengah berdiri ditengah-tengah kerumunan tersebut. Sore itu mobil-nya ditemukan dalam kondisi yang buruk. Seseorang memecahkan kaca mobil-nya. Ada beberapa coretan disana, berupa sumpah serapah juga semacam kutukan yang tak senonoh untuk diucapkan.
Kim In Sung bilang kamera dasboard mobilnya rusak. Dan ia memarkir mobilnya diarea titik buta dimana CCTV tidak terdapat disana.
"Seseorang telah menyerangmu untuk alasan pemilu, begitukah?" tanya salah seorang jurnalis. Kim In Sung memejamkan mata—seolah mengiyakan hal tersebut, "Kami belum bisa memastikanya, namun usai menyelidiki ini lebih lanjut, petugas polisi mengatakan kemungkinan besar demikian," ujar In Sung, ia benar-benar berparipolah seperti korban.
"Dia sedang mengemis simpati," celetuk kesal mulut Park Jiwon. Beberapa siswa tampak berkerumun melihat Guru mereka menjadi sorotan. Kabar pencalonan Kim In Sung menjadi Walikota sudah semakin tercium. Mereka berasumsi Kim In Sung adalah kanidat terkuat, sehingga sebuah peringatan diberikan kepadanya.
"Bukankah Madam baru saja pulang dari sekolah kita?" tanya Chanyeol penasaran, perihal ada urusan apa Ibu tirinya datang jauh-jauh ke sekolah.
"Park Jiwon, jangan bilang kau buat masalah lagi?" tanya Park Chanyeol. Lisa sontak melirik kearah Chanyeol, "Sayangnya kau benar," ujar datar mulut Lisa.
"Bisa dibilang Madam adalah alasan mengapa dashboard mobil guru Kim tiba-tiba dibilang rusak padahal tidak," ujar Lisa lagi.
"Jangan bilang Park Jiwon kau yang—"
"Sialnya kau benar lagi," ujar Lisa menanggapi Park Chanyeol.
"Jiwon Oppa, kenapa kau merusak mobil guru Kim hanya karena ia memberiku nilai F huh? Pada akhirnya kau menguntungkan guru Kim," keluh Lisa.
"Apa dia bilang? Musuh politik?" kekeh Lisa, tertawa ironi tepat didepan wajah Kim Taehyung.Sang tertuduh Park Jiwon hanya diam. Ia benar-benar tak menghiraukan pertanyaan apapun terlebih dari mulut Park Chanyeol, "Nyalimu besar sekali, apa karena kau yakin perihal uang Madam yang mampu membungkam semua hal termasuk guru Kim?" tanya Chanyeol pada Park Jiwon.
"Ayah bilang, tepat hari ini Madam menjadi salah satu penyuntik dana untuk Yayasan istrinya guru Kim, ternyata kau alasanya?" tanya Jennie Kim yang benar-benar acuh untuk merangkul Park Chanyeol dihadapan tunanganya sendiri—Park Jiwon.
Park Jiwon tak berniat bicara barang satu patah kata-pun selain hanya memperhatikan kembaranya Lalisa Park. Kembaranya itu benar-benar membuatnya selalu khawatir. Gadis itu memakai celana olahraga didalam rok sekolahnya hampir seminggu penuh. Tentu saja alibi-nya adalah Madam. Lalisa Park benar-benar dipukul tak kunjung henti untuk seminggu penuh, pertama karena ia selalu pulang larut, kedua tidak ikut ujian sekolah dihari terakhir, lantas pukulan berikutnya adalah karena telah merusak mobil guru Kim.
Boleh saja ia tidak menangis. Boleh saja ia masih mencintai Kim In Sung. Tapi ia tidak cukup baik untuk hanya berdiam diri. Semua orang menuduh Park Jiwon untuk kesalahan itu. Mereka semua tentu lebih percaya pembuat onar seperti Park Jiwon adalah pelakunya, alih-alih Lalisa Park siswi teladan yang selalu memboyong juara kelas. Lantas Park Jiwon seolah membiarkan semua orang berasumsi demikian.
"Lisa tunggu," ujar Park Jiwon menghadang Lisa pergi.
Lisa menaikan satu alisnya, ia menatap kembaranya, "Kenapa?"
"Jangan pulang hari ini, pergilah ke rumah pelayan Kim atau siapapun, aku tidak ingin kau dipukul lagi," titah Park Jiwon.
"Aku tidak lagi punya tempat untuk bersembunyi sekarang, aku baru saja dibuang barangkali kau lupa," ujar malas mulut Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Badly
FanfictionKeluarganya rumit, peraturan yang ketat, beberapa tekanan yang ia dapat, membuat Lalisa membutuhkan "Pelampiasan" jika membunuh dilegalkan mungkin ia sudah membunuh kalau bisa. Tekanan yang ia dapat, tanggung jawab yang ia pikul. Seseorang yang haru...