1.Sekolah Baru

387 27 14
                                    

Sekarang jam sudah menunjukan pukul 06.20 tapi masih belum ada tanda-tanda Vina bangun,Vina masih terlelap dengan selimut yang melilit badannya, beda lagi kalau si kembaran Vina yang bernama Vani udah siap dan tampil cantik menggunakan seragam sekolah barunya.

Vani menggelengkan kepalanya ketika melihat si kembaran yang masih terlelap, avani membuka gorden jendela agar cahaya bisa masuk ke kamar dan membangunkan adeknya, tapi bukanya bangun Vina malah menutup seluruh tubuhnya menggunakan selimut. Si kakak hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan adeknya.

"Vina bangun udah siang loh ini kan hari pertama kita masuk sekolah baru," ucap Vani lembut sambil menggoyangkan lengan Vina

"Eeugghh pani masih ngantuk jangan ganggu," rengek Vina ketika merasa tidurnya diganggu

"Kalau gak bangun Kakak panggilin Papa nih ya," ancam Kani menggunakan nama Papanya agar si adek cepat bangun

Seketika Vina langsung terbangun ketika mendengar ancaman dari Vani, Vina mengeluh menahan sakit dikepalanya satu kebiasan Vina ketika bangun dari tidur yang tiba-tiba akan mengakibatkan pusing.

"Eeuummm Pani pusing," rengek Vina sambil megang kepalanya

"Lain kali jangan langsung bangun tiba-tiba biar gak pusing," ucap Vani lembut sambil mengelus kepala Vina agar pusingnya cepat hilang

Vani meluk Vina sesekali juga mengelus kepalanya agar pusing Adeknya cepet hilang, Vani itu sayang banget sama Vina begitupun juga Papa, Mama dan juga sepupunya sangat menyayanginya, mereka sangat menjaga Vina mulai dari makan, tidur harus tepat waktu, jika tidak atau Vina membantah maka langsung mendapat hukuman.

"Masih pusing, kalau masih pusing gak usah sekolah ya istirahat aja," ucap Vani lembut melepas pelukan dan menatap adek kembaran

"Udah nggak kok, Pani kok udah siap padahal Vina masih baru bangun tidur loh," ucap Vina menatap kakak kembaran yang sudah siap dan rapi dengan setelan baju seragam sekolah barunya

"Kakak udah siap dari tadi tinggal nunggu Adek aja"

"Dek nama Kakak itu Vani loh kenapa Adek selalu panggil Kakak Pani, dan juga harus panggil Kakak dong masa panggil Pani aja gk sopan tahu,"lanjut Vani mulai jengah dengan panggilan kembarannya

Ya Vina selalu manggil kembarannya Pani gak tau kenapa setiap diingatkan malah diam aja gak pernah jawab, sekarang Vani udah mulai jengah dan butuh jawaban. Vina mendengar ucapan kakaknya langsung berdiri tapi sebelum itu tangannya udah ditarik sama Vani dan berakhirlah sekarang Vina kembali dipeluk sama kakak kembarannya.

"Aaaa Pani Vina itu mau mandi nanti terlambat sekolahnya," rengek Vina ketika dipeluk lagi

"Jawab dulu baru kakak lepas"

"Issshhh Pani ngeselin, Vina selalu panggil gitu ya Vina juga gak tau kenapa, dan Vina juga gak mau panggil Kakak kan kita sama lahirnya cuma beda lima menit aja jadi gak perlu panggil kakak," jelas Vina yang langsung mendapat tatapan tajam dari Vani

Vina mendongak ke atas melihat kembarannya seketika langsung kembali menunduk takut melihat tatapan Vani, Vani kalau marah serem banget kayak setan, vina sih aneh banget bilangnya takut tapi suka bikin kembarannya marah.

"Mulai sekarang panggil Kakak vani, bukan Pani dan gak ada penolakan!" tegas Vani datar gak mau dibantah sedangkan Vina mengangguk

"Huff ya sudah mandi sekarang kakak tunggu," ucap Vani kembali lembut

Vina mengangguk dan langsung bergegas menuju kamar mandi melakukan ritual paginya sebelum berangkat sekolah, sedangkan Vani menyiapkan keperluan adeknya, mulai dari seragam sekolah, buku, dan keperluan lainnya yang wajib Vina bawa kesekolah yaitu, Inhaler, jika sampai satu barang wajib Vina tidak dibawa akan berakibat fatal bagi Vina.

Gak lama Vina keluar dari kamar mandi dengan setelan batrhobe warna biru yang melekat ditubuhnya, Vani melihat Adeknya sudah selesai mandi langsung menarik tangannya dan menyuruh Vina rebahan terlebih dahulu. Vani mengoleskan minyak telon ke seluruh tubuh Vina agar tetap merasa hangat nantinya, setelah selesai Vani menyuruh Vina ganti baju seragam sekolah.

Vina berjalan menuju walk in closed untuk mengganti pakainya, kini sekarang Vani dan Vina sudah siap untuk berangkat sekolah, mereka berdua berjalan keluar kamar dan turun kebawah lebih tepatnya ke ruang makan untuk melakukan sarapan terlebih dahulu sebelum melakukan aktifitas.

Ketika sampai diruang makan Vina melihat sepupunya yang udah duduk santai disamping Papanya, ngapain sepupunya ada disini mana pakaian sama lagi jangan bilang mereka juga satu sekolah dengannya.

"Kalian ngapain disini," tanya Vina sinis

"Mau makan lah," jawab Varo juga tak sinisnya

"Kayak yang gak punya rumah aja makan ditempat orang." Varo hanya melirik Vina gak mau melanjutkan perdebatan dipagi hari

Apalagi tadi sebelum berangkat ke rumah sepupunya ini mendapat wejangan dari abangnya jangan sampai membuat ulah, apalagi sampai membuat Vina menangis jika sampai terjadi Vina menangis Varo harus siap mendapat hukuman dari abangnya lebih tepatnya abang kembarnya.

"Adek," tegur Papa ketika melihat putri bungsunya tidak sopan

Vani & Vina (ON-GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang