Setelah seminggu menjalani perawatan pasca koma selama satu bulan,akhirnya Jaemin bisa kembali beraktivitas sendiri tanpa bantuan perawat. Meski sudah mandiri, Jaemin masih belum bisa keluar dari rumah sakit.
Di tempat ini Jaemin bertemu dengan seorang pria lebih tua darinya,dia sangat cantik namun Jaemin bingung saat melihat perut pria itu besar seperti tengah hamil besar. Tak hanya satu pria itu saja yang memiliki perut besar, ada beberapa pria juga yang memiliki ukuran perut seperti itu.
"Jaemin."
"Ya dokter Kim?"
"Kau sedang apa?"
"Tidak ada,hanya memandangi lautan saja."
Dokter Kim menatap Jaemin. Tiba-tiba dari balik saku jasnya dia memberikan sebuah polaroid kepada Jaemin.
Saat melihat polaroid itu kening Jaemin mengkerut. Nampak jelas wajahnya kebingungan.
"Dokter,ini siapa?"tanya Jaemin tanpa menatap wajah sang dokter yang tersenyum sedih.
"Dia....kau tak mengingatnya?"tanya dokter Kim balik.
Jaemin menatap kembali polaroid,lebih tepatnya menatap wajah pria di sampingnya yang menurut Jaemin sangat tampan.
"Apa dia pasien rumah sakit ini juga?"
Dokter Kim mengusap lembut surai hitam Jaemin yang sudah panjang hingga tengkuknya.
"Jaemin,tiga hari lagi aku akan pergi, apa kau mau ikut? Hitung-hitung mencari udara segar."
Sinar wajah Jaemin langsung berubah terang. Bibirnya menyunggingkan senyum sangat lebar.
"Ikut,aku ikut."seru Jaemin semangat. Dokter Kim yang melihat antusias Jaemin tersenyum gemas.
"Baiklah,kau persiapkan diri ya."
Jaemin mengangguk semangat. Dokter Kim pun pamit pergi untuk melihat pasien yang lain.
"Dokter Kim,polaroid ini bagaimana?"
"Ambil saja,anggap saja itu kenang-kenangan."
Jam dua dini hari dokter Kim yang seharusnya berada di kamarnya untuk istirahat,mau tak mau harus bangun karena kedatangan tamu penting ke rumah sakit.
Dokter Kim tiba di ruang pertemuan jam setengah dua dini hari. Di ruangan sudah banyak yang menunggu kehadirannya salah satunya adalah orang yang tak dokter Kim sangka kehadirannya.
"Sajangnim anda juga datang?"
"Tentu saja,aku ingin mendengar perkembangan kelinci percobaanku."
Dokter Kim duduk di kursi yang kosong. Direktur rumah sakit memulai pertemuan. Sampai akhirnya orang-orang meminta dokter Kim menjelaskan perkembangan Jaemin.
"Sejauh ini operasi penanaman rahim pada tubuh Na Jaemin tidak ada tanda-tanda penolakan. Semuanya masih aman."
"Kapan bisa dibuahi?"tanya salah seorang tamu yang hadir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Film Out🖤🖤🖤
RandomTaeyong dan member NCT yang lain tahu seberapa sakitnya hati Jeno ketika kehilangan sosok Jaemin. Enam bulan kemudian mereka bertemu lagi di tempat yang tak terduga. "Kau? Apakah kau temanku? Pamanku memberikan polaroid ini padaku dan mengatakan kau...