17

5.3K 403 14
                                    

Setelah lima hari dirawat di rumah sakit,Jaemin akhirnya bisa kembali pulang. Selama lima hari itu Jeno tidak pernah beranjak pergi. Yang membawa baju gantinya adalah Jisung dan kadang Jisung juga menginap tapi dia lebih sering menginap dirumah karena Jeno bilang untuk berjaga-jaga.

Ayah Jeno tidak pernah mengatakan apa-apa tentang hasil pemeriksaan Jaemin. Tuan Lee masih meminta waktu untuk memutuskan. Dokter Moon memberikan waktu seminggu untuk berpikir.

Tak mudah bagi ayah Jeno memutuskan hal yang tentu memiliki risiko besar.

Setelah Jaemin kembali ke rumah orangtuanya, member Nct untuk pertama kalinya datang berkunjung. Nct-127 dan WayV masih melakukan promosi. Saat Mark dan Haechan istirahat dalam aktivitas member yang lain menggantikan posisi mereka sementara.

"Jaem,kalau sakit itu bilang jangan di pendam sendiri."seru Taeyong sembari mengupas buah jeruk untuk Jaemin.

"Sebenarnya saat mimisan,aku nggak ngerasa sakit hyung. Malah rasanya kayak lega aja."

"Kok bisa sih?"sahut Haechan dan Yangyang berbarengan.

Jaemin mengangkat kedua pundaknya. Dia pun tidak tahu kenapa.

"Mungkin karena banyak darah yang di keluarkan, kau jadi pusing dan pingsan. Apa sih istilahnya kurang darah itu? Amnesia?"

"Heh! Amnesia,anemia Sungchan."

"Nah itu dia hyung anemia. Maaf aku lupa,habisnya hampir sama."

Renjun merotasikan matanya sembari mengelus dadanya agar tidak bersikap anarki pada si tiang listrik berjalan.

"Jaem,kami sudah dengar langsung dari Jeno tentang pengakuannya pada orangtuanya tentang hubungan kalian."

Taeyong menggenggam tangan Jaemin. Dia tidak bermaksud mengatakan ini untuk menambah pikiran Jaemin.

"Aku tidak masalah dengan hubungan terlarang kalian. Aku dukung apapun pilihan kalian. Hanya saja,aku ingin baik kau dan Jeno memikirkan semua konsekuensi yang akan datang pada kalian jika kalian memutuskan mengakui pada publik."

"Aku mengerti maksudmu Taeyong hyung. Setiap malam aku membahas ini dengan Jeno tapi Jeno sangat keras kepala. Dia tetap pada pendiriannya."

"Jeno hyung sepertinya sangat mencintaimu hyung."sahut Sungchan.

Well,Haechan,Renjun dan Taeyong pun tahu Jeno sangat mencintai Jaemin. Memangnya siapa sih yang mau karir yang bagus hancur demi pasangan bahkan sampai rela ingin keluar dari grup dan agensi, nggak ada, cuma Jeno doang.

"Kau mencintai Jeno?"

"Tolong jangan ragukan perasaanku."jawab Jaemin dengan tegas.

Taeyong menganggukkan kepalanya. "Aku, Jaehyun, Yuta,Taeil,Ten,Johnny dan Kun sudah membahas hal ini. Jika kalian berdua serius untuk bersama, kami akan membantu kalian pergi ke Belanda."

"Hah? Maksudnya hyung?"bingung Haechan.

"Tsk! Masa gitu aja nggak masuk dikepala kau sih?"omel Renjun.

"Hyung line ingin memberikan uang patungan mereka kepada Jaemin dan Jeno agar bisa tinggal di Belanda. Negara Belanda termasuk negara yang hubungan sesama jenis itu hal biasa. Aku benar nggak hyung?"tanya Renjun.

Taeyong menganggukkan kepalanya kemudian menatap Jaemin lagi.

"Gimana Jaem? Kami sih terserah kalian,jika kalian mau menetap disini juga tidak masalah. Kami tetap akan membantu kalian berdua."

"Hyung jika kalian seperti ini aku semakin merasa bersalah. Aku...."

".....ya ampun uri Jaeminie kenapa menangis?"

Film Out🖤🖤🖤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang