0

554 43 0
                                    

Di dunia ini, semua orang terlahir dengan sebuah tanda usang yang berada di bagian-bagian tubuh tertentu orang tersebut. Tanda usang itu, nantinya akan berubah menjadi berwarna dan sedikit berkilau jika pemilik tanda menemukan belahan jiwanya atau bisa kita sebut sebagai 'soulmate' nya.

Hari ini, Sunghoon mamacu sepada lipatnya menuju arah tempat dia akan menimba ilmu. Sunghoon sedikit berbeda dari kebanyakan temannya yang lebih suka membawa sepeda motor atau bahkan mobil ke sekolah.

Bukan karena Sunghoon tidak punya, bahkan garasi rumahnya saja sudah hampir mirip seperti dealer sepeda motor dan mobil. Bila Sunghoon memang ingin memakainya, dia tinggal memilih saja. Toh orang tuanya juga tidak keberatan, atau bisa dibilang 'tidak peduli'.

Sesampainya di sekolah, Sunghoon segera memakirkan sepedanya di tempat parkir khusus sepeda. Ia sedikit berlari ke arah kelasnya berada, karena saat ia memkirkan sepeda, bel masuk telah berbunyi. Untung saja gerbang depan belum ditutup sama Pak Sodikin.

Dengan nafas sedikit tersenggal, ia membuka pintu kelasnya yang sedikit tertutup dan manik mata legamnya segera melihat ke arah meja guru untuk melihat apakah guru mata pelajaran pertama sudah ada di tempat atau belum. Kegiatannya itu mendapat atensi dari teman-teman sekelasnya.

"Woi Hoon! ngapain lo berdiri disana?" itu suara Jake. Teman sekelas sekaligus sahabatnya. Melihat sang guru tidak ada di tempat, Sunghoon segera menutup kembali pintu kelas lalu berjalan ke arah tempat duduknya yang berada tepat di samping Jake.

"Kirain Bu Kaina udah masuk, hampir aja gue telat."

"Lagian, tumben banget lo sampe telet gini? pasti begadang lagi nih, ngaku lo" tuduh Jake tepat sasaran. Sunghoon memang suka sekali begadang, entah itu belajar, menonton film, atau bahkan hanya sekedar bermain dengan momogi, kucing kesayangannya.

"Lusa udah mulai UAS Jake, gue harus nyicil materi biar gak kaku pas hari-h nanti."

"Lo doang emang yang rela begadang cuma buat belajar, dasar aneh" perkataan yang terlontar dari bibir manis Jake membuat Sunghoon sedikit sangsi, dia tidak suka bila ada yang mengejek kegiatan positifnya, lagipula kegiatan yang ia lakukan tidak membuat mereka rugi kan.

"Daripada lo, begadang cuma buat main game, gak penting banget."

"Iya deh, kalah gue" jawaban Jake menutup perdebatan mereka di pagi itu. Karena Bu Kania yang mengajar mata pelajaran pertama di kelas itu telah datang, beliau ternyata ada urusan mendadak yang menyebabkan beliau datang terlambat ke kelas mereka.

-

Denting bel pulang sekolah adalah hal yang paling ditunggu-tunggu para siswa, termasuk Sunghoon. Meskipun suka belajar, ia juga tak munafik bahwa pulang ke rumah lalu beristirahat dan bermanja dengan kasur kesayangannya adalah hal yang juga sangat ia sukai.

"Lo yakin gamau ikut?" Pertanyaan ini merupakan pertanyaan kesekian kalinya yang Jake lontarkan. Jake masih tidak rela Sunghoon memilih untuk pulang daripada menemaninya menonton pertandingan seru di lapangan belakang.

"Lo udah tau jawabannya Jake" jawab Sunghoon sambil merapihkan barang-barangnya lalu ia masukkan ke dalam tas besar kesayangannya.

"Lo kenapa sih? sejak dua minggu lalu lo gamau nontonin mereka lagi, biasanya lo paling semangat buat nontonnya" Jake heran, dulu Sunghoon senang sekali menemaninya menonton pertandingan ekstrakulikuler sepak bola sekolahnya di lapangan belakang, jangankan pertandingan bahkan sekedar latihan saja Sunghoon tak pernah melewatinya.

"Gapapa, udah ah gue balik, have fun ya nontonnya." Setelah semua barang-barangnya sudah masuk ke dalam tas, Sunghoon segera memakai tas besarnya di pundak lalu berjalan keluar kelas tanpa memerdulikan Jake yang heran dan curiga kepadanya.

"Gak mungkin gak ada apa-apa, gue yakin pasti ada sesuatu di dua minggu lalu" monolog Jake sambil memakai tasnya dan segera keluar kelas menuju ke lapangan belakang, ia tak mau ketinggalan pertandingan seru itu.





tbc
- ignore the typos [kalau ada]

soulmate [jayhoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang