Hai semuanya senang rasanya bisa nyapa lagi semua para pembaca, semoga kedepannya cerita RAIN bisa terselesaikan dan yang paling utama tujuan hara membuat cerita ini bisa tersampaikan kepada hati para pembaca.
______🍃_______
"
Rainhana, tidak jadi masalah jika dirimu lelah belajar untuk saat ini, jika lelah kau hanya harus istirahat sejenak lalu kembali belajar lagi, bukan berhenti" -rain-
________🍃_______
Kebisingan jalan raya masih dapat terdengar ditelinga, aktifitas di luar kaca mobil terlihat begitu aktif padahal hujan baru saja mengguyur kota ini namun aktifitas di luar sana tidak terhenti.
Mobil masih berjalan dengan merayap karna kemacetan yang tak dapat di hindari, rasa bosan akhirnya datang menghantui gadis yang tengah duduk di kursi belakang penumpang.
"Kamu mending baca buku aja, dari pada bengong gak jelas" ucap seorang wanita yang sedang mengemudikan mobil di hadapan gadis itu.
Gadis yang diajak bicara pun melirik kearah kotak yang tidak terlalu besar di sampingnya, mengeluarkan barang yang ada di dalamnya.
Sebuah buku bertuliskan "Management" bukan sebuah buku komik, bukan juga sebuah buku novel apa lagi buku pelajaran sekolah, melainkan buku yang harus gadis itu kuasai.
Terlihat banyak sekali notes yang berterbaran di hampir setiap halaman buku itu. Dari sekian banyak notes yang berisikan rumusan ataupun hal yang harus dihafal gadis itu memilih membuka lembar buku paling belakang, terdapat notes berwarna kuning dengan tinta pulpen berwarna hijau.
"Rainhana, tidak jadi masalah jika dirimu lelah belajar untuk saat ini, jika lelah kau hanya harus istirahat sejenak lalu kembali belajar lagi, bukan berhenti" -rain-
Helaan nafas kecil keluar dari mulut gadis bernama Rainhana sambil melirik kearah kursi pengemudi takut helaan nafasnya terdengar oleh orang yang ada dihadapannya.
Sepanjang perjalanan menuju rumah rainhana habiskan untuk membaca buku yang ada dihadapannya hingga dirinya menyadari seorang yang duduk di kursi pengemudi sudah turun dari mobil. Rainhana pun melihat ke sekelilingnya ternyata dia sudah sampai di tujuan.
Rainhana pun menutup bukunya, memasukan kembali kedalam Kotak dan dengan segera membawa turun kotak itu dari mobil. Rumah baru, lingkungan baru semuanya masih terlihat asing bagi rainhana.
"Rain, ayo ambil buku buku kamu, langsung rapihin di dalam kamar kamu, setelah itu kita langsung antar berkas ke sekolah baru kamu" ucap wanita yang Kerap aku panggil bunda.
"Iya bun" jawabku dengan segera aku berjalan menuju kedalam rumah, tidak besar dan tidak kecil juga rumah dengan nuansa putih dan juga memiliki aroma flora di dalamnya. Aku tidak bingung dengan segera aku berjalan ke arah lantai 2 terdapat disalah satu pintunya stiker bunga matahari, dengan sedikit kesulitan aku berusaha membuka pintu tersebut.
"Tertata seperti biasa" monologku lalu melangkah masuk. Aku dengan segera merapihkan buku buku milikku yang ada didalam kotak.
"Tok tok tok"
Suara ketukan pintu sedikit mengejut gadis berambut sebahu itu, dengan segera membukakan pintu yang tertutup. Terlihatlah seorang laki laki yang senantiasa bekerja di rumah lamaku dulu.
"Non rain, kata bunda ini barang non rain" ucapnya sambil menggeser posisi koper yang ada di sebelah kanan dan kiri lelaki itu.
"Terima kasih pak dadang" ucapku dengan tersenyum lalu mengambil kedua koper ukuran besar tersebut memasukan keduanya kedalam kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN
Teen FictionBagaimana jika kalian hidup di lingkungan yang mengutamakan nilai ? apa kalian akan baik - baik saja ? . . . Dia hanya gadis biasa yang tetap ingin menjadi bunga matahari yang selalu bisa membuat siapa saja bahagia, namun nyatanya dia hanya seorang...