Hai hai
Bagaimana kabar kalian semua? Semoga selalu sehat yaa
.
.
.
Happy reading__________🍃___________
Ruangan asing lagi yang aku datangkan, ruangan dimana banyak siswa siswi berseragam sepertiku, mereka terlihat asik dengan buku buku mereka. Hingga seorang yang ada di hadapanku berhenti dan membukakan salah satu pintu bunda yang ada di belakangku tersenyum kepada seorang yang tadi kami panggil miss eva.
"Ini ruangannya, kebetulan tadi juga ada yang baru dateng" Ujarnya lalu meminta izin kepada guru yang bertugas untuk mengizinkan aku masuk.
Seketika bunda merangkul pundakku Sebelum aku memasuki ruangan tersebut. Terlihat dari tatapan bunda aku tersenyum.
"Iyaa bun aku faham"
"Hargai perjuangan bunda okey" ucapnya laku melepaskan rangkulan yang ada di bahuku, aku hanya bisa tersenyum simpul.
Semua tatapan terlihat mengarah kepadaku, mengapa diriku seketika bergetar mungkin tidak terlalu terlihat bila dimata orang lain namun nyatanya tubuhku seketika menjadi lemas.
"Bisa ayo bisa" aku berusaha menguatkan diriku yang belakangan ini memang terasa sedikit aneh dari biasanya.
"Oh kamu sepertinya satu sekolah dengan vania ya, seragam sekolahnya sama" ucap guru yang tengah berdiri di depan ruang kelas tersebut.
Aku melihat kearah seorang yang seragamnya nampak sama seperti milikku, ssketika mataku sedikit membulat karna menyadari yang dimaksud adalah salah satu teman sekelasku yang sepertinya tadi sempat terlibat masalah dengan reva.
"Ekhm" suara dehaman dari arah pintu mengalihkan kesadaranku, bunda masih berdiri di sana. Aku dengan segera mencari tempat duduk yang kosong dan segera mengeluarkan alat tulis yang di perlukan.
__________🍃___________
Bunyi jam dinding yang berdetak menemani kesunyian malam, apa ini masih bisa disebut malam hari, atau pagi hari. Sedangkan aku masih sibuk berkutik dengan buku pelajaran yang ada dihadapanku. Setelah selesai dari tempat les aku memilih mengistirahatkan tubuh karena terasa lelah sekali. Namun aku hanya bisa memejamkan mata selama 2 jam dan tidak dapat tidur dengan nyenyak lagi, akhirnya aku memilih membuka buku pelajaran walau pun aku juga tidak tau pelajaran apa untuk hari ini.
"Kok rasanya cape banget yaa" keluhku sambil merentankan badan.
Aku melihat kearah jam dinding yang sekarang sudah menunjukan pukul 4 dini hari. Akhirnya aku memutuskan merapihkan meja belajar yang penuh dengan beberapa buku, aku mencabut handphoneku yang tengah di isi daya. Lalu dengan segera mengistirahatkan tubuh kekasur.
Sambil menunggu handphone yang menyalah, aku melihat kearah rak buku yang persis ada di samping tempat tidur. Mengambil salah satu buku berwarna coklat dengan segera aku mendudukkan kembali tubuhku dan membuka buku tersebut.
Banyak sekali notes yang tertempel disana, namun tak bisa di pungkiri, aku masih tetep membacanya lembar per lembar. Hingga pada sebuah lembar dengan tulisan yang begitu mencolok.
"Ikuti semua kata bunda, karna aku penyebab semuanya" ucapku, seketika aku menutup buku tersebut sambil memegangi dadaku yang tiba tiba terasa sakit, detak jantung pun berdetak lebih cepat dari biasanya.aku memilih mengatur nafas dan perlahan kembali seperti semula.

KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN
Teen FictionBagaimana jika kalian hidup di lingkungan yang mengutamakan nilai ? apa kalian akan baik - baik saja ? . . . Dia hanya gadis biasa yang tetap ingin menjadi bunga matahari yang selalu bisa membuat siapa saja bahagia, namun nyatanya dia hanya seorang...