Bimo yang baru saja pulang menjemput Uki yang tak lain merupakan kakaknya Saskia langsung menghidupkan televisi, ia tak lupa mengajak Uki untuk duduk di sebelahnya menyaksikan pertandingan timnas Indonesia.
"Kamu duduk sini,"
"Liat aksi dan kepiawaian calon adik iparmu." Titah Bimo"Papa,"
"Orang mereka cuma temenan kok." Sambung Diana merevisi ucapan suaminya"Maksudnya calon adik ipar?"
"Pacar Saskia pemain timnas?" Tanya Uki"Iya--"
"Belum nak mereka belum pacaran,"
"Baru deket aja!" Sambar Diana memotong ucapan Bimo"Ya papa yakin nanti juga mereka bakal jadian kok ma." Kata Bimo
"Emang siapa yang lagi deket sama Saskia?" Tanya Uki kepada kedua orangtua nya
"Marsel," Singkat Diana
"Marselino Fernando,"
"Masa kamu gak tau si Ki?" Tanya Bimo"Ya aku tau pa,"
"Cuma maksudnya Uki kok bisa?"
"Papa,"
"Uki gak mau ya liat Saskia nangis lagi!" Seru Uki"Ki papa yakin Marsel gak seperti Alvaro kok,"
"Dia gak mungkin nyakitin Saskia." Ujar Bimo"Papa sama mama tau kan kalo Marsel sama Saskia itu beda keyakinan,"
"Hubungan yang beda keyakinan itu sulit pa."
"Dan berakhir salah satu diantara harus memilih Tuhan nya atau ciptaan dari Tuhan nya!"
"Papa bisa bayangi kan kesedihan anak perempuan papa nanti nya gimana?" Tanya Uki"Kok kamu ngomong gitu si nak?"
"Kamu liat tuh,"
"Dia bener-bener bikin Indonesia bangga dengan skill yang dia punya." Bimo masih saja mengikuti apa yang ada di dalam pikirannya"Pa andai Marsel itu islam gak cuma sepersen,"
"Ribuan persen pa untuk dia dari Uki."
"Uki ke kamar dulu ya pa," Lirih Uki"Anak kamu satu itu susah banget di bilangi," Ucap Bimo kepada Diana sembari menunjuk kearah Uki yang sedang berjalan menuju kamarnya
"Pa apa yang di bilang Uki itu ada benarnya," Diana berbicara dengan pelan
"Ma, mereka masih muda."
"Papa yakin di pikiran mereka pasti belum mikirin soal apa yang kita pikirin." Celoteh Bimo"Ya sudah kalo gitu."
"Mama mau ke dapur dulu mau siapin makan malam." Diana pergi meninggalkan Bimo yang tengah asik menonton timnas IndonesiaKepiawaian Marsel sungguh tak perlu di ragukan oleh siapapun lagi, kehadiran Saskia pun mungkin menjadi salah satu kunci berkobarnya semangat dari lelaki itu. Semua orang mengelu-elukan namanya, permainan yang begitu luar biasa di tunjukkan oleh pemain bernomor punggung 7 itu.
"Vi kok Abi main nya melempem gitu?" Tanya Villia
"Kenapa Vi?"
"Belum lu kasih asupan apa?" Tambah Laras sedikit meledek temannya itu"Apaan sih,"
"Abi itu----""GOOLLLLLL!!!!" Saskia berteriak dengan girang ketika lagi-lagi Marsel mampu membobol gawang lawannya lewat tendangan spektakuler dari luar kotak pinalti gawang lawan
"Yeayyy Golllll!!!" Timpal Laras yang turut merasakan kebahagiaan temannya
"Gua gak pernah liat Saskia sehappy ini,"
"Semenjak dia putus dari Alvaro dunia dia seakan-akan menjadi kelabu seketika." Lirih Villia kecil"Iya Vil gua juga ngerasa gitu,"
"Tapi hari ini Saskia keliatan bahagia banget." Tambah VioWalau di penuhi dengan keringat, wajah cantik Saskia masih tetap terpancar. Senyumnya yang manis, serta tatapan yang tajam membuat siapapun jatuh hati kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARSELINO [ON GOING]
Teen FictionSemua orang memanggilnya Marsel, bahkan semua orang memuja dirinya karena kepiawaiannya bermain sepak bola. Hingga suatu ketika takdir membawanya bertemu dengan sosok perempuan yang membuat hari-harinya tak menentu. Dia Saskia gadis cantik yang masi...