Kata orang, semua yang ada di dunia ini sudah di atur skenarionnya oleh Tuhan. Lantas, apakah skenario hidup ku tidak ada bagian untuk bahagia? Mengapa sedari dulu yang ada hanya kesedihan? Kapan aku akan bahagia Tuhan?
---
Kaki kecil mengayun dengan indah, seorang gadis kecil sedang duduk di ayunan. " kenapa sih di dunia ini harus ada sekolah? Amel capek sekolah. " Ucap gadis itu seraya menunduk, matanya tak kuasa menahan tangis.
Butiran-butiran air mulai menetes dari pelupuk matanya, namun dengan sigap ia menghapusnya.
" Amel capek, tapi Amel nggak boleh nangis. Nanti kalau ada yang lihat gimana? " Tanyanya pada dirinya sendiri.
Terakhir Amel menangis di sekolah, ada seorang teman- agh bukan teman, di sekolah ini Amel tidak mempunyai teman, ia hanya mempunyai musuh. Kemarin, ada seorang murid lelaki dengan seragam putih merah melihat Amel menangis lalu meledek dan mentertawakannya, sejak saat itu Amel bertekad tidak mau menangis lagi di sekolah sesakit dan sesesak apapun dadanya.
Tak terasa sudah setengah jam Amel duduk di ayunan, bel masuk pun berbunyi. Gadis kecil itu langsung bergegas menuju kelas. Namun, saat Amel berjalan di koridor, ada sebuah kaki menghalangi langkah kecilnya.
"BUGHH!!" Suara pertemuan antara lutut dan lantai pun terdengar jelas, "Awww" lirih Amel kesakitan setelah terjatuh.
Suara cekikikan dari orang yang ada di sampingnya pun terdengar, Amel mendongakan kepalanya. Tepat seperti yang Amel duga, orang yang mengerjainya adalah Suci- orang terjahat yang ada di sekolah.
Suara tawa Suci semakin kencang, rasa puas menyelimuti Suci saat melihat Amel terjatuh, "Makannya kalau jalan pakai mata!" ucapnya ketus lalu melenggok pergi dari hadapan Amel.
Dengan pelan Amel bangun dari jatuhnya, menurut nya ini sudah menjadi makanan sehari-hari di sekolah. Ulah Suci kali ini hanya bagian kecil dari bullyan yang selama ini ia dapatkan.
.....
Kalau ada salah kata, mohon di koreksi ya. Sebenarnya aku bikin cerita ini cuma biar hati lega aja. Kalau semisal ada yang sama kayak aku kisah hidupnya, semangat ya!!!
Btw beberapa bagian cerita ada yang di ambil dari kisah nyata, dan beberapa hanya fiksi belaka.
Virtual hug buat kalian, semangat ya🤍.
KAMU SEDANG MEMBACA
thliʹpsis
Teen Fiction"hidup memang keras." ucapnya dengan nada sendu, "kenapa harus aku Tuhan? Seberapa yakin Engkau dengan pundakku?" lanjutnya yang di iringi isak tangis, hatinya sakit bagai teriris saat ia mengetahui semua telah terjadi. Kain kafan yang membalut tub...