ᎷᎥ ᏗᎷᎧᏒ || Yunwoo ft. Reader

જ ࣪ [04]◛Ꮺ۰ ໋࣭

"Loh! Kok aku di tinggal sendirian!" aku terus mengoceh lantaran di villa tidak ada siapapun disana, hanya aku seorang. Tapi aku belum mengecek kamar laki-laki sih.

"Mereka itu, jahad sekali.." gumam ku.

Ting!
[Notifikasi chat masuk]

(Name) pun segera melihat layar ponsel yang ia genggam.

Jamet square

Hobin
@(Name) kalo kau sudah bangun tetap di villa saja kami lagi cari makanan di luar

Gaeul
Maaf tadi ninggalin kalian@@

(Name)
Kalian?

Jjiksae
Iya, kau sama Yunwoo. Soalnya kemarin dia mabuk berat.

(Name)
Yasudah beli makanan lalu cepat pulang!!

Taehoon
Hm

"Baguslah kalo beli sarapan, tapi.." aku pun beralih masuk ke kamar dimana Yunwoo berada.

Sreek

Perlahan ku buka pintu kamar, disana terlihat pria yang sedang tidur dengan lelap. Aku menghampirinya dan duduk disana memandangi pria ini dari dekat.

"Kita sepertinya terlalu lama berpisah, kukira kau juga berubah karena keadaan ya?"

"Tapi kau tetap saja sama tampannya seperti dulu, hihi."

"Kau bahkan masih tertidur lurus seperti pedang."

"Siapa kau sebut seperti itu hah?" sahut Yunwoo.

Grep

"Eh!!"

Yunwoo memeluknya hingga membuat (Name) ikut terbaring di sebelah yunwoo.

Ia bisa melihat dengan jelas wajah Yunwoo, tangannya melingkar erat di pinggangnya. Masih sepagi ini dia sudah membuatku gila.

"Masih pagi, tapi kau sudah wangi." kata Yunwoo yang menyandarkan kepalanya di bahu (Name).

"Dasar genit! Mandi dulu sana!"

"Nanti saja, aku masih mau begini."

"Mandi duluu!!"

"Nanti!!"

"Huh.. yasudah 5 menit lagi kau harus sudah di kamar mandi."

Yunwoo pun tertawa kecil sambil menatap kedua mata (Name).

"Apa kau serius dengan yang kau ucapkan kemarin, (Name)?"

"Aku bilang apa?"

"Bahwa kau masih mencintai ku."

". . ."

"Kenapa diam saja?"

"Sebelum itu aku boleh tanya sesuatu?"

"Baiklah, kau mau tanya apa"

"Kau dengan Rumi-"

"Kami hanya rekan kerja."

"Ohh, kalau begitu.. aku mau tanya lagi."

"?"

"Kenapa kau meninggalkanku begitu saja dan selama bertahun-tahun tanpa kabar, lalu sekarang kau kembali seperti tidak terjadi apa-apa."

". . ."

"Sebenernya aku juga tidak mau meninggalkan mu, tapi keadaan memaksa."

"Kau juga bodoh, kau pergi tapi tidak membawa ponsel."