Buku-buku yang tertata rapi di dalam lemari kayu, suasana siang menjelang sore di perpustakaan sangat pas untuk dijadikan tempat turu bagi (Name), ditambah dengan desiran angin yang masuk lewat jendela lebar di samping kirinya.
"Zzz.." (Name) tertidur pulas, pipinya persis menempel pada permukaan meja.
"Dasar, katanya mau belajar fisika." Yunwoo menutup buku yang ia baca dan menatap perempuan di depannya.
Bukankah bagus jika mereka jadi keluarga dan mempunyai anak yang mirip dengan wajah cantik (Name).
Laki-laki itu membayangkan sebahagia apa mereka nanti. "Sial, apa yang kupikirkan," Yunwoo lalu memijat pelan kepalanya.
"Sepertinya ada yang tidak benar dengan diriku."
"Aku bahkan sampai berpikir sejauh itu, apakah kau juga begitu (Name)."
Srek!
Tiba-tiba saja perempuan itu duduk dengan tegak. Tapi matanya masih terpejam.
"Uuh.. jangan banyak omong-"
"Yang jelas sekarang yunwoo itu punya ku." igaunya.
"Awas saja kau berani mengambilnya." Lalu (Name) kembali turu.
. . .
"Pfft- iya," yunwoo mengelus lembut pucuk kepala (Name) sambil tersenyum.
"Aku milikmu dan kau milikku."
Cup
Satu kecupan mendarat di kening (Name), Yunwoo melakukan itu tanpa sadar.
"Ugh.." (Name) tiba-tiba ingin bangkit lagi.
"!!!" Yunwoo bingung harus bilang apa jika (Name) marah karena dia telah-
Ternyata (Name) hanya tukar posisi.
"Huh~ bikin kaget saja."
Detik demi detik pun kian berlalu, malam pun semakin menunjukkan diri. Akhirnya setelah (Name) terbangun, mereka pun pergi dari perpustakaan itu.
"Huaaah, Yunwoo!! Besok ulangan fisika." rengek (Name) sambil menarik-narik lengan jaket Yunwoo.
'Ya masa ulangan ku di coret lagi ( T - T ).' dia mencoba pasrah tapi tidak bisa.
"Iya aku tau." ucap Yunwoo.
"Terus kenapa kau biarkan aku tidur."
"Harusnya tadi kau mengajariku uuu huhuhu.."
"Kau baru buka buku catatan saja langsung tidur, bagaimana bisa aku mengajarkan fisika pada orang yang tidur?"
"Kan bisa di bangunin!!!"
"Kalau kau tidak mengerti, tanya saja padaku besok. Nanti ku bantu isi." kata Yunwoo.
"Oh! Iya ya kau duduk disebelah ku." ia baru ingat bahwa Yunwoo anak terpintar disekolah adalah teman sebangkunya.
"Ngapain aku belajar ya?" Tanya (Name) pada dirinya.
"Heh, kau juga harus berusaha tau." Yunwoo mengelus-elus kepala (Name).
"Kalau ada Yunwoo aku pasti tenang.. hehe."
"Yasudah lain kali ajari aku dengan benar, kalau tidak.. huh!" ucap perempuan itu sambil buang muka.
"Kalau tidak apa?" Tanya Yunwoo.
"Tidak tahu."
"Yang penting! mohon bantuannya besok, suhu!" seru (Name) sambil membungkuk 90°.
"Iya, kalau begitu... Sekarang aku lumayan lapar nih." Yunwoo melirik ke arah (Name).
"Hum?! Suhu mau makan apa? Ayam goreng, nasi goreng,ramyeon, ramen, sop-"
KAMU SEDANG MEMBACA
ᎷᎥ ᏗᎷᎧᏒ || Yunwoo ft. Reader
Roman d'amour└─────── description! ──➤ ♡ᵎ 🎧🖌️; Ꭹᥙᥒᥕꪮꪮ as your life partner ❝ 𝙋𝙪𝙣𝙮𝙖𝙠𝙪, 𝙮𝙖 𝙥𝙪𝙣𝙮𝙖𝙠𝙪. 𝘼𝙠𝙪 𝙠𝙪𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙨𝙪𝙠𝙖 𝙗𝙚𝙧𝙗𝙖𝙜𝙞. ❞ ·* * . ⊹ ˚ ✫ + Note: ↳ Character by ©Taejoon Park / Kim Junghyun ↳ this fanfic is by me...
