Pagi ini Arga lebih dulu bangun daripada Shena. Dia menuruti kemauan Shena untuk membersihkan rumahnya yang kotor. Arga menyapu lantainya dengan telaten, bahkan Arga juga mengepel lantainya agar terbebas dari debu dan kotoran. Semua itu dia lakukan dengan perlahan-lahan agar tidak mengganggu tidur nyenyak dari seorang gadis itu.
"ini gak pantas ada dirumah." Gumam Arga membuang sebungkus rokoknya dengan santai masuk kedalam plastik sampah.
"lo ngapain cil?" tegur Arga saat melihat tikus kecil berada dipojok lemarinya. Dia memungutnya dengan santai tanpa jijik sedikitpun.
"pergi dari rumah gue ya, soalnya gue gak sendiri lagi. Sudah ada nyonya dan calon putri disini. Berani lo ganggu mereka, gue bunuh lo." Gumam Arga mengajak bicara tikus kecil itu, lalu membuangnya asal ke tong sampah besar didepan rumahnya bersama sampah plastik yang dia bawa.
Saat Arga kembali masuk kedalam, dia tidak melihat keberadaan Shena diatas kasurnya. Kemana perempuan itu? kenapa cepat sekali menghilang?
Hingga dimana Arga mendengar suara seseorang yang muntah-muntah dari dalam kamar mandinya. Arga segera menghampirinya dan berdiri didepan pintu kamar mandi itu.
"mamah, maafin Shena."
"Shena mau pulang mah."
"maafin Shena."
Arga mendengar suara isak tangis Shena dari dalam. Dirinya hanya mampu menghela panjang nafasnya. Gadis itu benar-benar sangat manja, bahkan disaat situasi seperti ini dia masih memanggil nama ibunya, padahal secara jelas Arga sekarang adalah suaminya.
Arga mengetuk pelan pintu kamar mandi itu. tak membutuhkan waktu lama, gadis itu keluar dengan wajah pucat dan mata yang sembab karena seusai menangis, dia menatap Arga tajam.
"kalo sakit bilang sama gue, kita kerumah sakit sekarang." Tutur Arga.
"lo cowok brengsek! Gue benci sama lo!" Geram Shena yang tiba-tiba memukuli tubuh Arga berkali-kali tapi Arga tidak membalasnya sedikitpun bahkan dia terlihat pasrah dengan amukan Shena.
****
Bugh! Bugh!
Perkelahian itu mengundang banyak orang untuk memisahkan mereka berdua. Pasalnya Gerald masih tidak terima dengan Arga, karena dia telah merebut Shena begitu saja dengan perlakuan diluar nalar. cowok mana yang tidak marah pacarnya diperkosa oleh temannya sendiri?
"manusia serendah lo seharusnya gak ada didunia ini, bangsat!" geram Gerald.
Arga mengulaskan senyumnya smirk dihadapan Gerald disaat dirinya sudah terkulai lemah dengan banyaknya darah diwajahnya.
"lo licik ga! Gue gak nyangka lo bisa merebut Shena dari gue." Ucap Gerald lagi masih tidak terima bahkan dia menatap Arga tajam.
"Shena tuh gak pantas dapat cowok sombong kaya lo! Dia terlalu baik untuk lo yang gak pernah menghargai manusia!" balas Arga dengan berani melwan Gerald bahkan saat ini Arga tidak memperdulikan lagi pekerjaannya.
Arga memajukan langkahnya hingga tepat menatap wajah gerald yang penuh dengan emosi itu. "lo tenang aja shena bakalan bahagia hidup sama gue." Bisik Arga seraya menepuk pundak Geral beberapa kali.
Setelah berkata seperti itu, Arga melepaskan baju bengkelnya dan melemparkan kasar kearah Gerald. "gue gak akan jadi gelandangan kalo gak kerja sama lo!"
Arga bergegas pergi menghindari emosi yang akan meledak dari Gerald, tapi sebelum itu langkahnya terhenti saat mendengar kembali ejekan dari Gerald.
"hidup susah aja belagu mau membahagiakan Shena. Lo yakin bisa?" ejek Gerald dengan raut wajah menyeringai, lalu dia kembali melangkahkan kakinya mendekat kearah Arga dan menyibak baju Arga pelan.
"utang lo sama gue aja bisa untuk membeli istanah presiden. Lo yakin bisa membuat Shena bahagia?" ejek Gerald dan Arga hanya terdiam menahan amarahnya.
"gue sih gak yakin ya. Tuh cewek yang tadinya spek bidadari bakalan berubah jadi buntelan handuk setelah hidup sama lo, gue yakin itu." ejek Gerald lagi semakin membuat Arga bertambah kesal.
"lo sama gue itu beda ga. Lo miskin, sedangkan gue? Gue bisa membahagiakan Shena dengan cara apapun itu. jangan harap Shena bakalan terima lo seutuhnya, karena yang dia cinta itu Cuma gue, cowok yang menemani dia selama lima tahun."
Arga mengepalkan kedua tangannya. Dia memang sudah kenyang dengan ejekan Gerald, tapi untuk saat ini dirinya benar-benar sudah kehilangan kesadarannya. Arga sangat membenci Gerald.
"lo tau tipikal cowok idaman Shena seperti apa?" bisik Gerald tepat ditelinga Arga. "yang jelas bukan seperti lo." Imbuhnya seraya terkekeh pelan.
"miskin, sok-sokan mau membahagiakan cewek gue, mustahil."
Bugh!!
///
Nextpart
Jangan lupa vote dan komen ya guys:)

KAMU SEDANG MEMBACA
99% TOXIC ARGA [Terbit]
Acak~ 𝙎𝙚𝙢𝙥𝙪𝙧𝙣𝙖 𝙙𝙖𝙡𝙖𝙢 𝙠𝙚𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠𝙨𝙚𝙢𝙥𝙪𝙧𝙣𝙖𝙖𝙣~ _______ Menikah dengan pacar teman sendiri tak pernah terlintas di pikiran seorang Arga. Niat ingin membalaskan dendam kepada temannya, malah petaka yang datang menghampiri dan memper...