"Makasih Pak Setyo udah nganterin aku sama Veronica kerumahnya"
"Sama-sama non"
Mobil tersebut pun perlahan menghilang dari pandangan Annabel. Veronica menepuk bahu Annabel dan membuat Annabel yang sedang melamun kembali sadar.
"Masuk yuk ah, dingin. Bisa-bisa ntar gue jadi cewek cool kalau gini" Ucap Veronica dengan pede.
Terkadang, jika Veronica sudah mulai bertingkah seperti ini, Annabel selalu berpikir. Mengapa dia berteman dengan Veronica? Sejak kapan dia berteman dengannya. Walaupun Annabel terkadang heran mengapa is masih berteman dengan anak berdarah Jerman itu, tetapi Annabel tidak berbohong jika dia bilang bahwa Veronica adalah teman terbaik yang dia punya.
"Nica....Please kasih tau aku kenapa aku masih temenan sama kamu sekarang juga"
Melainkan menjawab, Veronica hanya tertawa akan perkataan Annabel. Saat mereka telah berada di dalam rumah, Annabel langsung duduk disofa ruang tamunya Veronica.
"Ver, keluarga kamu gak nge hire ART sama sekali ya? Perasaan keluaraga nya Bi Siti yang selalu ngurus rumah kamu" Tanya Annabel.
"Ah, enggak. Papa nggak terlalu percaya sama ART lain Bel. Papa percayanya sama keluarga Bi Siti sama Pak Beni. Soalnya papa udah kenal sama mereka lama banget" Jelas Veronica.
"Oh iya, nih baju gue. Lu kan gak bawa baju kesini" Veronica melempar bajunya kepada Annabel.
"Thanks Ver, kebetulan aku mau ganti baju"
.
Annabel sedang mengganti baju nya, aku melirik hp Annabel yang sudah bergetar dari tadi. Ku lihat hp nya dan melihat bahwa kakak nya, sekaligus orang yang kusuka meneloponnya.
'Angkat? Nggak, nggak gue gak boleh seenaknya angkat telepon orang lain.... Tapi kalau penting gimana? Kalau Annabel harus tau gimana?'
.
Veronica memutuskan untuk tidak mengangkat panggilan tersebut. Dan dia pun meninggalkan ruangan tersebut untuk memberitahu Annabel.
"An, tadi abang lu nelepon lu"
"Kak Aaron?"
Annabel pun mengambil handphone nya dan melihat pesan-pesan yang begitu banyak dari kakaknya. Melihat isi dari pesan tersebut Annabel pun bergegas menuju kamar Veronica. Ia panik. Sampai-sampai dia tidak meminta izin Veronica untuk meminjam kamarnya.
"Ann?! Loh?! Lu kenapa?!"
Annabel tidak mendengar itu dan dia pun langsung menghamparkan dirinya ke kasur Veronica dan berpura-pura untuk tidur. Veronica yang ditinggal kebingungan, akhirnya pun berinisiatif untuk melihat pesan isi kakaknya Annabel.
Kak Aaron
Annabel, papa pikirannya lagi gak lurus! Dia ternyata gak suka kalau kamu nginep di Veronica! Papa otw kesana, kamu harus pura-pura tidur atau lagi pergi ke minimarket!'Sialan!-' Batin Veronica.
Waktu berlalu bagaikan angin yang menghembus begitu cepat. Veronica pun terkejut saat dia mendengar gedoran pintu rumahnya di depan.
"Halo om, kesini buat apa ya om?" Veronica berharap bahwa sandiwaranya diterima dengan baik oleh papa sahabatnya itu.
"Mana Annabel"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Hanya Milik si Cantik
Teen FictionSiapa sih yang gak tau Primadona SMA Prasbawani? Namanya Annabel Shousuke. Gadis berumur 17 yang berdarah Indonesia-Jepang yang di kagumi oleh banyak perempuan disekolah itu dan di sukai oleh kebanyakan lelaki disekolah itu. Annabel mendapatkan julu...